Andra yang sedang berada di sebuah coffee shop dekat kantornya, melihat seorang makhluk cantik memasuki tempat makan itu. Gadis cantik berbusana formal ala pekerja kantoran itu mengambil meja dan duduk seorang diri, tidak jauh dari meja Andra dengan posisi menghadap ke Andra. Andra memperhatikan dan mengagumi gadis tersebut. Merasa diperhatikan seseorang gadis itu melihat ke arah Andra. Saat sang gadis melihat ke arahnya, Andra tersenyum sopan sambil menganggukan sedikit kepalanya. Sang gadis melihat senyuman sopan itu, balas menyapa senyuman tersebut.
Saat Andra sedang menghirup kopinya, sang gadis bangun dan menghampiri Andra, dan mengajaknya berkenalan.
"Hai, boleh gabung?" tanya sang gadis.
"Oh boleh. Silahkan" sambut Andra sambil berdiri mempersilahkan sang gadis duduk.
"Terima kasih" kata sang gadis sambil duduk. "Saya Tia" kata sang gadis memperkenalkan diri.
"Andra" kata Andra menyambut tangan perkenalan diri.
Akhirnya mereka terlibat pembicaraan yang cukup akrab. Kepiawaian Andra dalam menaklukan wanita tampaknya sudah berhasil. Terbukti dari Tia yang mengundangnya Andra untuk datang ke apartement nya.
"Malam ini gak akan pernah lo lupakan" Tia berbisik di telinga Andra. Selanjutnya Tia bangun berdiri. Perlahan Tia menurunkan celana dalamnya. Bertapa terkejutnya Andra saat mengetahui Tia seorang waria.
"Anjing.. sialan.. lo bencong?", teriak Andra. Andra berusaha bangun, namun Andra merasa tidak berdaya. Kaki dan tangannya walau bisa digerakan namun terasa lemas. Namun walaupun tubuhnya terasa lemas, gelora nafsu birahi Andra tetap berkobar. "Bencong sialan... dah lo apain gue" kata Andra memaki.
"Kamu ingat gak beib" kata Tia dengan nada manja. "Dua hari lalu, kamu udah menghina 2 teman gue. Bahkan sampai lo pukul." Kata Tia dengan nada tegas.
"Teman lo bencong juga pastinya" kata Andra.
"Kalau iya kenapa. Lagian emang mereka salah apa?" kata Tia.
"Dengar ya bencong. Gue jijik sama orang gak jelas kayak lo. Dua teman lo itu pakai goda-godain gue. Anjing lo pada" bentak Andra.
"Hahaha... Anjing lo bilang?" kata Tia sambil menyeringai.
"Dengar ya.... mulai hari ini lo akan menjadi anjing gue" kata Tia lagi
"Najis..." kata Andra. Lepasin gue. "Anjing.. bencong babi... mo ngapain lo" teriak Andra ditengah kepanikannya.
"Lo pasti masih perawan. Beruntung banget gue bisa dapat perawan cowok macho" kata Tia lagi sambil senyum-senyum.
"Bangsat... kalau lo berani lakuin gue hajar lo sampai mampus" teriak Andra lagi. Andra sengaja mengencangkan suaranya, berharap ada tetangga Tia yang mendengarkan keributan di apartment Tia.
"Sampai besok lo gak bisa ngapa-ngapain selain pasrah" kata Tia, sambil mengusap-usap cincin berlian yang dipakainya. "Karena gue udah bikin beberapa saraf lo lumpuh untuk sementara" kata Tia sambil tersenyum kemenangan.
"Anjing emang bangsat lo ya.." teriak Andra lagi. "Fuck.... lepasin.... Anjing ... Fuck..... Fuck......" Teriak Andra, sambil menahan rasa sakit.
"Terus teriak... makin suka gue lihat cowok macho teriak-teriak... makin bikin nafsu" kata Tia .
Setelah beberapa lama, Tia bangkit dari tempat tidur, dan keluar mengambil minuman. Tia kembali naik ke tempat tidur dan berdiri dengan lututnya diantara kaki Andra. Tia mengambil handphone dan mulai menelpon.
"Say liat ini deh, kenal gak sama ini" tanya Tia sambil mengarahkan kameranya ke arah Andra.
"Eh itu kan cowok yang waktu itu ngehina gue. Lagi ngapain dia" tanya suara di video call.
"Lo kesini ya sekarang. Gue tunggu lho. " kata Tia.
"Anjing lo. Mo ngapain lo sama kaum lo" kata Andra panik.
"Tenang aja. Malam ini lo akan puasin kita semua. Lo akan ngerasain berani ngelecehin kita" kata Tia. Tia bangun dari tempat tidur dan meninggalkan Andra yang masih terkulai di tempat tidur. Tia kembali masuk ke dalam kamar dan menyalakan TV yang ada di kamar Tia. Andra kaget melihat tayangan yang ada di TV. Pada TV sedang memutarkan video dirinya yang sedang disodomi oleh Tia. Rupanya Tia merekam apa yang terjadi di dalam kamar.
"Lo liat kan?" Kata Tia yang sedang memegang gelas sambil tersenyum. "Lo gak mau kan video lo ini ke sebar. Apalagi teman-teman kantor lo tahu" kata Tia dengan nada mengancam.
"Bangsat, mau lo apa? Lo mo peras gue?" maki Andra.
"Gue gak butuh uang lo. Lo harus nurut apa pun yang gue suruh. Badan lo sekarang punya gue. Lo jadi lonte gue. Lo jadi budak sex gue" kata Tia lagi.
"Eh, gue ngomong sama lo" kata Tia sambil menjambak rambut Andra.
"Paham gak lo tugas lo?" tanya Tia dengan keras sambil menjambak rambut Andra.
"Iya... iya... gue lakuin apa yang lo mau" kata Andra akhirnya.
"Bagus" kata Tia.
Pada saat itu terdengar suara bell apartment Tia. Tia langsung mengenakan kimono tidurnya dan menuju ke pintu utama. Tia menyambut dan mempersilahkan tamunya, yang merupakan 2 orang temannya untuk masuk.
Cerita lengkap di karyakarsa. Link pada bio