Satya menghampiri tempat motornya terparkir. Setelah meletakan tas pada dudukan motor gedenya, Satya menyalakan rokok dan mulai menghisapnya. Sesaat Satya mengeluarkan handphonenya dan mulai melakukan panggilan video.
"Malam Pah" suara wanita dari handphone. "Udah balik?" tanya Dini.
"Kayaknya minggu ini Papah gak balik dulu ke Jember. Ada kerjaan" kata Satya. Selanjutnya Satya dan Dini terlibat pembicaraan di telepon, sampai akhirnya Satya menutup teleponnya saat pembicaraan berakhir. Satya mengancingkan jaketnya dan mengenakan helmnya sebelum menaiki motor gedenya. Satya mengendarai motornya menuju suatu kedai minuman di daerah Manyar. Setelah memarkirkan motornya, Satya masuk ke kedai tersebut. Dilihatnya teman-temannya sudah berkumpul pada suatu ruangan terpisah dengan pengunjung lainnya. Satya menghampiri keempat temannya, Joko, Tio, Rudi, dan Sofyan.
"Lagi pada bahas apaan? Kayaknya seru banget" kata Satya sambil mendudukan tubuh kekarnya di kursi.
"Lha itu si Joko. Nunjukin video aneh aja" kata Rudi sambil meminum minumannya.
"Lho, kan gue cuma minta pendapat lo semua" kata Joko membela diri.
"Emang video apaan?" tanya Satya.
"Tuh liat aja sendiri. Dah gue kirim ke WA lo" kata Tio sambil meminum minumannya.
"Bokep dah pasti. Dasar lo pada" kata Satya namun sambil tersenyum.
"Iya bokep. Tapi bokep yang gak biasa" kata Rudi lagi. Satya yang penasaran mengeluarkan handphonenya dan mulai memutar video yang dikirimkan Tio.
"Lha? Koq tumben ceweknya gemuk banget. Bukannya cewek sexy" kata Satya mengomentari. Karena biasanya film porno akan menampilkan wanita cantik dan sexy.
"Tonton dulu aja" kata Joko lagi. Satya pun terus menontonnya.
"Jancuk" teriak Satya sambil meletakan handphonenya di meja namun tetap memutar video. "Bencong? Lha? Koq itu yang ditembak malah cowoknya?" tanya Satya. Nampak keempat teman Satya yang lain tenang-tenang saja dan senyum-senyum. Satya lalu mematikan video pada handphonenya. "Wong edan dah terbalik dunia" kata Satya.
"Nah itu tadi kita ngomongin itu. Kan kita tahunya waria itu yaaa cowok yang jadi cewek" kata Tio. "Itu video lokal lho. Bukan bule" kata Tio.
"Tapi yang gue gak habis fikir, itu cowoknya kan badannya gede. Katanya bodybuilder. Apa gak malu ya dia disodomi bencong gitu" kata Joko. "Ya kalau sama-sama cowok udah banyak lha. Lo ke tempat fitness juga banyak. Tapi ini sama bencong ha ha ha. Tuh cowok mau ditaruh dimana ya mukanya, ketahuan begitu" kata Joko.
"Ya atau kalau tuh cowok yang ngentotin waria, masih make sense lha. Ini malah cowoknya yang dientotin sama warianya. Emang udah gila dunia" kata Rudi menimpali.
"Ya dikata homo ngentot sesama cowok aja udah sakit apalagi ini malah dientot waria. Super duper sakit neh orang gue rasa" kata Satya.
"Kalau misal nih cowok yang divideo ini lo Jok, gimana tuh?" tanya Tio ke Joko.
"Gak akan terjadi. Yang pasti gue udah dorong tuh bencong" kata Joko.
"Eh, tapi kan itu cowok bukan diperkosa bukan apa. Itu kayak ngalir gitu aja. Artinya emang cowoknya yang suka" kata Sofyan, yang diiyakan oleh seluruh teman-temannya.
"Jancuk, jadi merinding gue. Koq lebih seram dari ngeliat setan ya" kata Rudi.
"Emang lo pernah lihat setan?" tanya Sofyan.
"Lo pernah liat bencong kan, penampilannya aja udah kayak setan" kata Rudi lagi.
"Gue dengar-dengar, katanya tenaga bencong itu lebih kuat dari cowok" kata Joko. "Gue bukan ngomongin cowok ngelambai" kata Joko.
"Jangan-jangan lo udah pernah ya sama bencong. Kayaknya lo paham banget tentang bencong" kata Tio.
"Astaga. Orang gila kali ya." kata Joko. "Gak akan pernah itu terjadi" kata Joko.
"Lagian ngapain juga pakai dibahas tuh bencong" kata Satya sambil menghisap rokoknya.
"Kalau bencongnya gue gak peduli. Yang masih gak habis pikir, itu cowok kenapa mau dientot sama tuh bencong" kata Rudi.
"Tanya langsung lha ke orangnya" kata Satya.
"Kenal juga kagak" kata Rudi. "Gue masih gak habis fikir. Diperkosa bencong aja gue pasti akan ngelawan" kata Rudi.
***************
"Fuck sialan. Kenapa gue bisa terangsang banget. Sampai dua kali berdekatan" kata Satya yang sedang berbaring di tempat tidur dan hanya mengenakan kaus longgar dan celana pendek. "Cepat banget gue keluar. Biasanya lama baru gue keluar" kata Satya kepada dirinya sendiri.
"Sialan. Gara-gara video Joko kenapa gue jadi begini" kata Satya. "Jangan-jangan gue sama kayak cowok di video itu" kata Satya. "Kenapa justru gue horny pas gue ngebayangin gue dilecehin." kata Satya.
"Gak... gak...." kata Satya yang tiba-tiba bangun dari posisinya tidur menjadi duduk. "Fuck" geram Satya. Satya lalu bangun dari tempat tidur dan mengambil handphonennya dan rokok. Kemudian Satya pergi ke luar kamar menuju teras. Sambil menghisap rokoknya, Satya mulai membuka browsing di handphonenya. Satya nampak berusaha mencari informasi tentang sesuatu.
Satya menarik nafas panjang sambil membaca artikel yang ditemukannya. Namun lagi-lagi sesaat bayangan video yang ditontonnya muncul dalam gambaran bayangannya, sehingga kembali membuat Satya terangsang.
"Ahhhh..... siaal...... jancuk....." kata Satya. "Kenapa gue jadi penasaran. No. No. No. Gue laki normal. Gue normal. Ok, itu hanya fikiran sesaat. No. No." kata Satya berusaha meyakinkan dirinya sendiri. Setelah mematikan rokoknya Satya lalu bangun dan menuju kamarnya kembali.
***************
"Pinjam koreknya Mas" sapa seorang berpenampilan wanita menghampiri Satya. Wanita tersebut berpakaian sexy, memiliki tubuh kurus dan tinggi, walau tidak setinggi Satya. Namun wajahnya sangat kasar. Satya mengambil korek dan menyerahkannya ke wanita tersebut. "Gue Jenny" kata wanita itu memperkenalkan diri. "Cari yang gimana?" tanya Jenny.
"Berapa untuk short?" tanya Satya.
"300 aja" kata Jenny sambil menghisap rokoknya. "Situ top or bott?" tanya Jenny.
"Apaan itu?" tanya Satya yang bingung.
"Top kalau yey sukanya nembak. Kalau bott sukanya ditembak. Baru ya? Masa gitu aja gak ngerti" kata Jenny. "Kalau ngelihat postur seh kayaknya top. Tapi zaman gini, banyak cowok kekar tapi ngangkang" kata Jenny lagi.
"Ooo gak saya gak main itu" kata Satya. "Paling oral aja" kata Satya lagi. "Yang disana teman kamu juga?" tanya Satya sambil menunjuk ke arah wanita tambun.
"Yang mana? Yang gemuk? Suka yang gemuk? Gak suka yang singset kayak ay?" kata Jenny lagi. "Mutiii.... Cin.... neh ada yang cari lo" teriak Jenny kepada temannya tersebut. Tidak berapa lama wanita berbadan gemuk itu datang menghampiri Jenny dan Satya.
"Neh Cin, sukanya sama yang berisi" kata Jenny sambil hendak pergi.
"Mau kemana?" tanya Satya ke Jenny.
"Ya ngapain gue jadi kambing conge. Mending gue cari yang lain" kata Jenny.
"Bisa bertiga kan?" kata Satya sambil mematikan rokoknya. "500 berdua? Deal?" kata Satya sambil mengeluarkan uang 400 ribu. "Neh depe nya dulu. Sama buat buka kamar. Sisanya habis main" kata Satya.
"Ughhhhh..... gue akan bikin lo gak bisa ngelupain service kita" kata Jenny.
**************
Full story check link di bio author.