Menaklukan sang Penakluk (2)

1.8K 10 0
                                    

"Hei kenal gue kan lo? Gimana enak kan diperkosa?" kata Merry. "Malam ini puas-puasin deh lo main sama teman kita ini" kata Merry lagi sambil memegang pundak Tia "Tapi besok, giliran kita berdua yang lo puasin. Biar kita bikin mampus lo?"

"Maksud lo apa?" tanya Andra yang kesal dengan sikap Merry.

"Besok lo jadi lonte kita berdua. Paham lo" kata Donna.

"Anjing. Gak sudi gue" kata Andra sambil memaki. Tubuhnya masih terasa lemas akibat dari pelumpuh saraf dari Tia. Plak. Sebuah tamparan mendarat di wajah Andra.

"Dengar ya. Lo gak usah berani macam-macam. Hidup lo sekarang ada di tangan kita-kita, ngerti lo?" kata Tia. "Gue dan teman-teman gue ini berhak atas tubuh lo. Lo berani macam-macam lo tahu akibatnya. Paham lo" kata Tia.

"Anjing lo sialan. Kenapa gak bunuh aja gue langsung lo" kata Andra memaki.

"Lebih enak jadiin lo budak daripada ngebunuh lo" kata Tia "Ini peringatan terakhir. Lo macam-macam, gak nurut sama kita-kita, jangan salahin kalau video lo ini kesebar kemana-mana" kata Tia yang membuat Andra terdiam. "Sekarang lo minta maaf sama teman-teman gue ini" kata Tia. Andra tidak bergerak. "Cepat minta maaf" kata Tia sambil menjambak rambut Andra sehingga Andra jatuh tertelungkup di tempat tidur.

"Udah gak apa gak usah sekarang Ya. Daripada nanti ngerusak mood pas lo ngentotin dia" kata Donna "Tapi besok lo kudu merangkak minta maaf ke kita berdua" kata Donna lagi. "Ya udah yuk cin, kita balik dulu. Biar teman kita senang-senang dahulu. Besok giliran kita" kata Donna mengajak Merry.

"Iya pasti gue sisain lha buat lo berdua. Malam ini gue ajarin dulu untuk dia terbiasa. Agar besok bisa ngimbangin kebinalan lo berdua" kata Tia sambil tertawa.

"iiih iya ya Cin. Kalau sama lo pasti halus. Secara lo ya gaya kota. Kosmopolitan." Kata Merry. "Biar besok lo ngerasain dipakai sama bencong kampung" kata Merry lagi. "Udah cin. Yuuk cuus" kata Merry sambil keluar kamar.

***************

Tia kembali masuk ke dalam kamarnya, dilihatnya Andra kini sudah dalam keadaan duduk berbaring sambil bersandar di tempat tidur. 

"Buka mulut lo" kata Tia. Andra tetap tidak membuka mulutnya. "Buka anjing." Namun Andra tetap menutup rapat mulutnya. "Ok. Kalau gitu" kata Tia sambil melepaskan pegangannya pada kepala Andra. "Ini mau lo ya" kata Tia sambil mengambil handphone. "Hmmmm siapa ya tadi nama yang sempat gue kirim kontaknya. Oh iya ini dia Barri. Gue akan kirim potongan video lo lagi dientot ke dia" kata Tia yang membuat Andra terkejut.

"Please please jangan. Iya iya gue lakuin" kata Andra.

"Udah telat. Biar lo tahu gue bukan cuma ngancam. Karena gue udah kasih peringatan ke lo" kata Tia. "Ini pelajaran buat lo. Kalau lo nolak, gue akan kirim ke yang lebih banyak" kata Tia. "Masih untung gue kirim yang gak ada tampang lo" kata Tia. 

****************

Andra baru saja keluar dari kamar mandi. Tubuh kekarnya hanya mengenakan handuk yang melilit di pinggangnya. Sementara Tia sedang duduk santai di sofa sambil menghisap rokoknya dan menikmati minuman. Andra lalu masuk ke dalam kamar dan mengenakan pakaiannya.

"Besok lo harus udah datang jam sembilanan. Telat satu detik lo akan dapat hukuman. Kalau lo gak datang, lo tahu sendiri akibatnya. Siap-siap lo nanggung malu" kata Tia saat Andra sudah keluar kamar dengan mengenakan pakaian lengkap.

"Ya" kata Andra singkat sambil mengambil sepatunya.

"Tunggu. Lepas semua baju lo lagi" kata Tia yang membuat Andra kaget.

"Mau ngapain lagi" kata Andra bingung.

"Buka cepat" kata Tia sambil tetap merokok dan memegang gelas minumannya. Andra lalu melepaskan semua pakaian yang sudah dikenakannya hingga tubuh kekar Andra sudah kembali bertelanjang bulat. "Ok, lo pakai lagi" kata Tia. "Kecuali pakaian dalam, cd sama kaus dalam lo" kata Tia saat Andra hendak mengenakan celana dalam boxernya.

"Terus gak pakai daleman? Nanti ceplak dong" kata Andra "Gue masih harus ketemu orang soalnya" kata Andra bingung.

"Ya. Terus masalahnya dimana? Gak ada kan?" kata Tia dengan santai sambil meneguk minumannya. Pada akhirnya Andra hanya mengenakan kemeja dan celana panjangnya serta kaus kaki dan sepatu. "Ingat, maksimal jam sembilan teng lo harus udah ada disini. Ngerti kan lo?" kata Tia, saat Andra membuka pintu apartment Tia.

"Iya" kata Andra walau dengan kesal. Andra keluar dari apartment Tia dan menuju tempat parkir, dimana mobilnya terpakir. "Fuck, sialan, sialan, fuck fuck" maki Andra saat berada di dalam mobil. Andra melampiaskan kekesalannya terhadap dirinya sendiri. Andra menyandarkan dirinya di kursi mobil sambil meremas-remas rambutnya. Pada saat itu handphonenya berbunyi. Andra menerima panggilan video call tersebut dan menyalakan speaker handphonenya sambil mulai mengendarai kendaraannya.

"Dimana lo? Koq belum datang" kata pria yang berada di video call yang nampak sedang berada di ruang karaoke.

"Ya bentar gue baru jalan. Ada urusan tadi" kata Andra sambil terus menyetir.

"Wah urusan ranjang atau urusan apa nih?" yang disambut tawa oleh penelpon pria tersebut. "Ya udah pokoknya lo ditunggu ya. Anak-anak lain udah pada datang neh" kata pria tersebut sambil mengarahkan video ke teman-teman lainnya.

***************

"Akhirnya datang juga lo" kata Pandu, teman Andra. Bersama Pandu sudah ada teman-teman satu gank Andra, Barri, Wisnu, dan Tama, serta dua orang wanita yang mempunyai badan sexy dan payudara berukuran besar.

"Iya tadi gue ada urusan dahulu, makanya gue telat. Sorry sorry" kata Andra sambil duduk di sofa dan mengambil botol minuman bir.

"Lo kayaknya suntuk banget bro" kata Barri sambil mendekati Andra.

"Ya biasa lha lagi ada masalah aja tadi di kantor. Cape aja" kata Andra.

"Kirain ada masalah lo sama Leony" kata Barri.

"Eh by the way, tadi ada yang kirimin gue video. Gak tahu siapa soalnya gak ada di list contact gue" kata Barri. "Pas gue lihat videonya jijik banget" kata Barri.

"Emang video apa?" tanya Andra yang langsung duduk tegap dan penasaran.

"Cowok badan kekar jadi bottom waria" kata Barri "Kan aneh ya. Dunia udah terbalik" kata Barri.

"Masa seh ada kayak gitu? Homo gila dong tuh cowok" kata Pandu.

"Lagian apa gak malu ya itu cowok. Jadi bottom bencong hahaha" kata Barri.

"Tuh cowok pasti bego ya" kata Barri "Kalau misal dia yang jadi top masih oke lha. Ini malah dia yang jadi bottom" kata Barri.

"Emang cowoknya kekar banget?" kata Andra.

"Kalau lihat bodynya dari dada sama lengannya seh kekar. Mirip-mirip lho deh Ndra." kata Barri.

"Anjing. Kenapa disama-samain kayak gue" kata Andra yang merasa khawatir Barri akan mengetahui kalau memang orang dalam video itu adalah dirinya.

"Ya kan lo yang paling kekar diantara kita" kata Barri. "Tapi bencongnya emang keliatan cantik banget. Mirip cewek beneran. Kalau misal lo gimana" tanya Barri.

"Najis. Gila kali ya. Gue masih suka cewek" kata Andra. "Lo aja" kata Andra.

"Hahahaha gak lha gak, kayak udah gak ada cewek aja" kata Barri.

"Tapi asli. Gue bilang itu cowok bodoh banget. Beeeeeego banget" kata Barri.

"Ya mungkin aja dia terpaksa kali" kata Andra. "Mungkin diancam" kata Andra.

"Gue rasa seh gak. Kan tuh cowok itu bisa ngelawan. Badannya aja lebih gede. Tinggal dihantam aja tuh bencong" kata Pandu.

"Emang lo udah liat videonya" kata Andra.

"Udah. Tadi kita lihat bareng-bareng pas lo belum datang" kata Pandu.

"Mana coba gue lihat" kata Andra. Barri lalu memperlihatkan video yang diterimanya tersebut. Pada video tersebut memang tidak terlihat wajah dari pria berbadan kekar tersebut. Namun dari postur tubuhnya, Andra sudah bisa menduga itu adalah dirinya.

"udah ah. Lagi ngapain diurusin juga. Kan kita gak kenal sama tuh cowok" kata Andra mencoba mengalihkan pembicaraan. "Udah ah gantian sini gue cari lagu" kata Andra lagi.

****************

Dominasi WariaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang