Stevens sedang duduk di sebuah coffee shop saat seorang berpenampilan wanita menghampirinya.
"Koh Stevens kan?" tanya wanita tersebut.
"Ya saya" kata Stevens.
"Saya Selena, yang janjian sama kokoh" kata Wanita tersebut yang memperkenalkan diri dengan nama Selena. Selena berusia sekitar 25 tahun, berkulit agak gelap dengan tinggi badan sekitar 170 cm dan berat 55 kg.
"Oh iya duduk, duduk." kata Stevens. "Udah beli minuman?" tanya Stevens.
"Belum nanti aja" kata Selena.
"Kamu mau pesan apa? Biar saya pesanin" kata Stevens.
"Udah gampang koh, nanti aja" kata Selena.
"Ok kalau gitu" kata Stevens.
"Gak nyangka lho saya ternyata kokoh masih muda, ganteng, terus badannya keren lagi" kata Selena.
"Emang bayangan kamu kaya gimana?" tanya Stevens.
"Yaa kebayangnya sih kirain udah tua, atau kurus, pokoknya gak kebayang kayak kokoh gini" kata Selena.
"Terus, gak masuk kriteria dong saya?" kata Stevens.
"Ini mah bukan gak masuk kriteria, tapi langsung VIP, gak pakai seleksi-seleksi lagi" kata Selena.
"IC" kata Stevens tersenyum dingin.
"Emang kokoh tertarik sama bencong?" tanya Selena.
"Penasaran aja" kata Stevens sambil menyandarkan tubuh kekarnya. "Saya tahunya waria itu gak ada yang top" kata Stevens sambil mencondongkan badannya ke depan dan berbicara dengan perlahan.
"Ihh... belum tahu aja" kata Selena "Banyak kali...." kata Selena sambil tertawa kecil. "Teman-teman saya aja koh banyak yang top" kata Selena.
"Waria? Bencong?" tanya Stevens dengan suara pelan dan rasa tidak percaya. Stevens lalu menyandarkan kembali badannya.
"Iya" kata Selena. "Jangan salah koh, banyak tuh supir-supir truk yang suka bawa bencong. Bukan bencongnya yang disodomi tapi si supirnya" kata Selena.
"Anjing, benaran tuh?" kata Stevens. "Supir truk kan rata-rata badannya gede-gede" kata Stevens sambil membenarkan celananya.
"Ya begitu lha" kata Selena yang kemudian mencondongkan badannya ke depan. "Kenapa koh? horny?" tanya Selena perlahan.
"Ho oh nih" kata Stevens. "Gimana lanjut gak?" tanya Stevens
"Saya sih terserah kokoh aja. Emang yakin kokoh mau ditembak sama bencong?" tanya Selena.
"Iya, penasaran saya" kata Stevens. "Ya udah kita cabut aja. Kamu ke sini naik apa?" kata Stevens.
"Saya tadi naik ojek online" kata Selena.
"Ya udah kamu bareng saya aja" kata Stevens. Mereka berdua lalu menuju ke mobil Stevens yang terparkir. Stevens mengarahkan mobilnya ke sebuah hotel.
**************
"Sini koh" kata Selena saat sudah berada di kamar hotel. Selena duduk di pinggir sisi tempat tidur. Sedangkan Stevens berdiri di depan Selena. Selena membuka ikat pinggang Stevens dan melepaskannya. Selanjutnya Selene membuka kancing resleting celana Stevens dan menurunkan celana yang dikenakan Stevens. "Wow.... gede banget ini" kata Selena sambil melihat ke arah Stevens. Stevens cuma tersenyum aja. "Nih bisa bikin banci teriak-teriak antara kesakitan sama keenakan" kata Selena sambil menggenggam dan mengusap-usap batang kemaluan Stevens.
"Kalau yang itu hanya khusus buat bikin anak aja" kata Stevens.
"Oh gitu?" kata Selena. "emang kokoh udah punya anak?" tanya Selena.
"Sudah. Satu orang" kata Stevens.
"IC" kata Selena. Stevens melihat ke arah Selena yang nampaknya tidak terkejut dengan pengakuannya bahwa dia sudah punya anak.
"Eh, kamu gak kaget?" tanya Stevens.
"Kaget kenapa koh?" tanya Selena.
"Ya biasanya rata-rata kaget, dan juga exciting kalau tahu saya udah punya anak" kata Stevens.
"Ah kalau saya mah biasa aja koh. Banyak koq yang udah punya anak tapi sukanya jadi bottom" kata Selena.
"Oh ya?" tanya Stevens.
"Iya" kata Selena. "Kan supir truk rata-rata juga udah punya anak" kata Selena.
"Kamu sering ya main sama supir truk" kata Stevens.
"Supir truk, kuli, bahkan ada guru sama ustadz juga koq" kata Selena.
""ouhhh... yeah?" tanya Stevens.
"Udah macem-macem deh. Makanya gak heran kalau udah punya anak terus mau jadi bottom" kata Selena. "Iihh.. udah biasa" kata Selena lagi. "Kalau kokoh, udah sering sama bencong?" tanya Selena yang bangun dan berdiri sambil tetap menggenggam batang kemaluan Stevens.
"Gak. Arrrghhh... Belum" erang Stevens. "Jangan kekencangan ngeremasnya" kata Stevens.
"Belum? Berarti saya bencong pertama dong yang kokoh ajak kencan?" tanya Selena sambil tangannya meraba-raba dada Stevens.
"Arrgrhhh... iyaaarrghhhh....." erang Stevens. Selena berpindah berdiri di belakang Stevens. Selena mulai mendekap tubuh kekar Stevens. Tangan Selena mulai membuka kancing-kancing kemeja yang dikenakan Stevens.
"Kokoh suka gimana mainnya" tanya Selena sambil terus melepaskan kancing kemeja Stevens sehingga terbuka semua dan kemeja Stevens sudah tersibak.
"Saya tidak suka main romantis" kata Stevens. Tangan Selena melepaskan kemeja yang dikenakan Stevens sehingga kini Stevens hanya mengenakan kaus dalam dan celana yang sudah turun sebatas paha. "Karena bagi saya, main romantis itu kalau sama perempuan aja" kata Stevens lagi.
"Ough gitu" kata Selena.
===============================
Cerita lengkap ada di karyakarsa