Ting Tong
Satya membunyikan bell. Tidak berapa lama pintu kamar terbuka. Satya kaget karena yang membukakan pintu adalah seorang pria kekar yang dalam keadaan telanjang bulat.
"Eh sorry, ini kamar 708 kan?" tanya Satya sambil mundur memastikan nomor kamar.
"Iya benar. Pak Satya ya? Masuk Pak" kata pria itu dengan suara beratnya menyuruh Satya masuk. Dengan ragu akhirnya Satya masuk ke dalam kamar. Pria tersebut yang tidak lain Johan langsung menutup pintu. Satya langsung masuk ke dalam kamar. Pada saat itu Jenny keluar dari kamar mandi.
"Eh mas Satya, udah datang" kata Jenny.
"Eh Jen, kirain saya salah kamar" kata Satya.
"Gak dong. Mas ini kenalin mas Johan" kata Jenny sambil mendekap pinggan Johan.
"Johan" katanya memperkenalkan diri, sementara Jenny sudah berjalan menuju tempat tidur.
"Satya" kata Satya sambil tidak lepas memperhatikan tubuh kekar Johan. Apalagi batang kemaluan Johan yang walau dalam keadaan lemas namun terlihat cukup besar. "Tiara mana Jen?" tanya Satya.
"Belum datang. Palingan bentar lagi" kata Jenny. "Koq mas gak pakai seragam?" tanya Jenny lagi sambil duduk di sofa.
"Ada di tas" kata Satya.
"Pakai mas" kata Jenny. "Mas Johan juga pakai seragamnya" kata Jenny lagi.
"Iya" kata Satya dan Johan. Keduanya lalu mengambil pakaian dari masing-masing tasnya. Johan mengenakan pakaian dinas ketentaraannya sedangkan Johan mengenakan pakaian dinas kepolisiannya. Setelahnya keduanya berdiri di depan Jenny.
"Wah gagah-gagah bottom eike" kata Jenny sambil bangun dari sofa dan berdiri di belakang Satya dan Johan.
Ting tong. Bel kamar berbunyi.
Jenny bangun dari tempat duduknya dan menuju pintu dan membukanya.
"Kemana aja yeiy, baru nongol" kata Jenny saat melihat Tiara yang berada di depan pintu.
"Machicha Cin..." kata Tiara yang berbadan gemuk tersebut sambil masuk ke dalam kamar.
"Macet atau melimpir lo mak lampir" kata Jenny sambil menutup pintu.
"Ihhhh... koq udah mulai aja sih, udah esong-esongan" kata Tiara saat sampai di area kamar.
"Ya secara nungguin yeiy lama banget jadi eike bikin hiburan deh" kata Jenny.
"Iiihhh nafsu banget ngesongnya" kata Tiara.
***************
"Sakit mas pas di double tadi?" tanya Johan saat sedang berdua Satya menikmati rokok di balkon. Keduanya hanya mengenakan celana panjang dan bertelanjang dada.
"Ya kalau saya bilang gak sakit artinya saya bohong" kata Satya "Tapi enak" kata Satya.
"Enak karena disodok atau enak karena gak berdaya nya?" tanya Johan.
"Keduanya" kata Satya sambil tersenyum. "Coba aja" kata Satya.
"Yaa pasti bakal dapat giliran suatu saat" kata Johan. "Harus siapin diri" kata Johan.
"Mas Johan, siap kan nanti kita double?" kata Tiara yang tiba-tiba datang ke balkon.
"Penasaran sih" kata Johan.
"Enak kan mas?" tanya Tiara ke Satya.
"Iya" kata Satya singkat.
"Tuh kan... bakal ketagihan deh. Mas Satya aja sekarang kalau main bertiga pasti minta di double" kata Tiara sambil tersenyum ke Satya. Tentunya Satya ingin protes. Karena tidak ada hal seperti itu yang Satya katakan. Namun Satya tidak pernah bisa menolak setiap kali Tiara dan Jenny melakukannya.
****************
Cerita lengkap di karyakarsa. Link di bio