Semakin kesini, aku semakin bingung tentang arahnya kemana, pikiranku semakin lelah, kaki yang terus dipaksa tanpa arah, berapa puluh lembar aku menyelesaikan cerita, tetap saja begini jalannya, entah hidup ini memang tidak bermakna atau hanya aku yang belum menemukan eksistensinya yang sering di bicarakan para filsuf.
Katanya hidup adalah tujuan dan mati adalah kebahagiaan, sudah jelas jika tujuan itu tercipta karna adanya kehidupan, lalu bagaimana kita menemukan tujuan itu agar bisa menikmati hidup? Dan pada akhirnya kita menjemput kebahagiaan yg katanya adalah kematian, lagi-lagi yang di bicarakan para filsuf itu lah yg menjadi jawaban, Eksistensinya manusia terhadap alam semesta itu bagaimana?
Jika dipikir semesta seperti terlihat kecil, tidak ada ruang untuk mencari atau sekedar tahu, dimana, kepada siapa, kutemukan jawaban dari semua pertanyaan itu.
Bengkulu, 8 Oktober 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebatas Kata Yang Terputus
Historia CortaPernah nggak sih ngalamin suatu keresahan, tapi gak bisa kita ucap melalui lisan? Jadi, sebagai gantinya kita hanya bisa menulis setiap kata per kata yang diubah menjadi kalimat sedemikian rupa, bisa jadi tersusun kalimat kesediahan, kekaguman, keci...