Puisi Tanpa Senja

19 6 0
                                    

Aku tak pernah benci tentang sepi, tak pernah bosan berada dalam kesunyian dan aku juga menyukai tentang kesendirian, pada dasarnya energiku akan terkumpul di saat-saat semua orang terlelap tidur.

Semakin malam, di dukung lagi dengan ruangan yang kelam, aktivitas dalam kepala semakin lancar untuk mencerna semua kejadian.

Tentang cinta yang semakin runyam, tentang pengkhianatan, tentang ketidaksukaan suatu hal, yang akhirnya menjadi kata-kata dan terbentuknya kalimat sederhana; luka; duka; cinta; puisi tanpa senja.

Bengkulu, 9 Januari 2024

Sebatas Kata Yang TerputusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang