#7

41 4 0
                                    

Elen dan Mars kini sudah berada di mobil untuk jalan pulang, terlihat dengan jelas wajah Elen yang sangat murung dan kesal karena Mars tadi.

"Are you freaking crazy? Gua gak mau Mars" Oceh Elen.

Mars tak membalas, ia memilih untuk tetap fokus menyetir dan tetap diam.

"Italy is far away, gua beneran gak mau pergi jauh dari keluarga gua sama orang yang bahkan gua ga cintai" Lanjut Elen lagi, kini dengan tubuh nya yang juga ikut bergerak.

"Terus kamu mau apa? Mau mommy kamu ngerasa udah gagal dalam jodohin kamu? Just do the drama as you say, kita gak bakal ngelakuin apa-apa juga disana. Aku gak bakal lupa we do this things just all for drama right? aku bakal nahan semua apa yang aku mau demi ini semua for a straight 1 year" Jelas Mars panjang yang langsung menutup mulut Elen yang sedari tadi mengeluh kesal.

Elen mengambil ponsel nya dan memilih untuk memainkan nya, daripada ia harus berdebat lagi dan lagi dengan Mars. Ia sudah cukup lelah dengan semua perdebatan mereka yang sudah terjadi.

"Hal yang dia mau, itu maksudnya beneran...anak...kan?" Gumam Elen cemas.

Mars tampak menahan amarahnya, ia tampak tak seperti biasanya. Tidak santai dan terlihat banyak pikiran, ia bahkan terlihat sangat tidak fokus dalam menjalankan kegiatan nya hari ini.

"Kita langsung pulang aja, lagian bentar lagi jam pulang" Ucap Mars tak meminta persetujuan Elen lagi.

Elen hanya menganggukan kepalanya sebagai tanda jawaban, alih-alih melihat kearah Elen Mars memilih untuk membuang wajahnya dari Elen.

Mereka sampai di rumah tepat pukul 5, mereka berdua turun dan memasuki rumah besar berwarna krem itu. Mars melangkahkan kakinya dengan cepat memasuki kamar nya dan menutup pintunya.

"Anjir, gua cape banget ya? Kenapa sih harus sama dia? Gua pengen banget hidup pernikahan gua selayaknya orang nikah, bukan kayak orang lagi main sinetron" Protes Mars sembari melepas dasi nya.

Elen juga memasuki kamar nya, ia melempar tas nya keatas kasur dan melepas aksesori yang ada di rambut nya dengan cepat.

"Mars, maaf banget tapi gua ga siap. Ada rasa sama lo aja gua enggak Mars..." Ucap Elen pelan yang duduk di ujung kasur dengan murung.

Elen mengambil ponsel nya dan terlihat mengirim pesan kepada seseorang, yang awalnya murung kini ia sudah sedikit terhibur dengan apa yang ia lihat di ponsel nya itu.

"Kamu tuh cantik, just do what you want" Salah satu pesan yang membuat hati Elen berdetak kencang dan cepat sekarang.

Ia tak dapat menahan senyumannya membaca pesan-pesan yang ia dapat itu, dirinya kini terjatuh di kasur sambil terus mengobrol dengan orang yang ada di dalam ponselnya itu.

"Jasffer"

Benar, belum ada yang bisa menggantikan posisi Jasffer di hati Elen. Ia benar masih mencintai Jasffer, namun ia tahu ia tak bisa membawa hubungan mereka seperti dahulu lagi.

Kini dirinya kembali terbangun dan kembali ke meja rias nya yang cukup besar itu, ia kembali menggunakan aksesori di rambutnya dan melakukan sedikit touch-up dengan makeup nya.

Elen sudah terlihat lebih baik dari sebelumnya, ia keluar dari kamarnya dan melihat rumah nya yang sangat sepi dan kosong. Rumah nya memang bisa dibilang besar dan mewah, namun rumah ini hanya merupakan bangunan bagi dirinya untuk tidur saat malam hari. Namun tak pernah menjadi rumah sesungguhnya yang selalu bisa ia andalkan ketika dirinya merasa lelah dan sedih.

Ia mengambil kunci mobilnya dan menghidupkan mobilnya, menjalankan nya dan pergi ke tempat yang ia tuju.

Di lain sisi, Mars kini sudah mulai bersiap untuk pertemuan nya dengan Gisela. Ia terlihat sangat lelah, namun ia tak bisa mengundur pertemuan nya lagi karena ia sudah cukup lama juga tak bertemu dan berbincang dengan Gisela.

1 YEAR [MARK & YERI] [KINDA BILINGUAL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang