#3

52 5 2
                                    

Ia menjalankan mobil nya kembali ke rumah, ia memarkirkan mobilnya dan melangkah kedepan pintu nya.

Rasa takut dan marah menjadi satu dalam hati dan pikiran Mars. Ia bahkan takut untuk memasuki rumah nya sendiri, rasa sakit dan kesal dengan perlakuan dan sikap Elen membuatnya merasa tak di anggap.

"Aku balik" Ucap Mars setelah ia membuka pintu rumah nya yang besar itu.

Kling...

Kunci mobil yang awalnya ada di tangan Mars kini terjatuh ke lantai, menyebarkan suara nyaring ke seisi ruang tamu.

"ELEN..!" Teriak Mars.

Mars menghampiri Elen yang terjatuh di lantai dengan gelas nya yang pecah di sebelahnya itu.

"ELEN, kamu kenapa? bangun elen..."

Mars mengangkat tubuh Elen ke kamar dan membaringkan nya di kasur, ia mengambil minyak dan mengusap nya di bawah hidung Elen.

"Elen, please.. kamu kenapa? ayo bangun.."

Tak lama setelah itu Elen bangun di pelukan Mars. "AHH, LO NGAPAIN?!"

Elen melepaskan Mars sembari memukul tangannya kencang. "LEPASIN"

"LO DIEM!" Tegas Mars yang langsung membuat Elen diam membeku.

Mars mengelus dada nya sendiri melihat perilaku dan sikap istri nya yang susah diatur itu. "Lo kenapa? Kenapa lo bisa pingsan? Apa yang sakit?"

"Gue bilang, ga usah peduliin gue. None of your business" Balas Elen.

"Setelah lo pingsan di ruang tengah, dan sekarang lo bilang itu bukan urusan gue? Gue dan lo emang ga kenal satu sama lain, tapi gue suami lo secara sah. Udah jadi kewajiban gue untuk mengurus lo sepenuh hati gue" Jelas Mars panjang lebar sambil terus mengelus tangan Elen.

Elen tampak kesal, namun ia tak bisa berontak. Ada benarnya ucapan dari Mars itu. "Darah rendah, tadi gue kelamaan main handphone terus gue langsung berdiri. Gatau gue bakal pingsan kayak gitu"

"Ada obat?" Tanya Mars khawatir.

Elen menunjuk tas nya yang ada di ujung kamar nya, Mars langsung sigap meraih tas nya. Ia mencari obat tersebut di dalam tas Elen. Namun apa yang ia temukan membuatnya kaget.

"Surat Terakhir ku untuk Elen, from Jasffer"

Lipatan kertas yang membuat Mars kaget, ia meraih kertas itu dan memasukkan nya ke kantung celananya. Setelah itu baru ia mengambil Obat milik Elen.

Ia menyodorkan obat dan segelas air yang berada di samping kasur Elen itu dengan diam.

Tak berbicara apa-apa, ia hanya melihat Elen meminum obat tersebut lalu pergi keluar kamarnya dan menutup pintu nya pelan.

"Jas, your life is full of bullshit" Gumam nya dalam hati sembari berjalan cepat ke arah kamarnya.

Ia membuka pintu kamarnya kemudian membanting nya sampai sampai Elen yang berada di samping mendengar hal tersebut.
"Lah, udah gila tuh orang"

Mars menarik kursi nya dan duduk disitu, ia mengambil secarik kertas yang awalnya berada di dalam tas istrinya itu dan membuka nya.

"Hai Elen, waktu kamu baca surat ini mungkin kamu dan Mars udah sah jadi suami istri ya? Tapi gapapa, Elen kamu harus tahu se berapa luas cinta ku buat kamu. Bahkan setelah kamu buat hati ku hancur dan hidup ku hancur, aku tetap menganggap mu sebagai cahaya hidup ku. Aku gak bisa hidup tanpa kamu Elen, aku tahu kamu dan Mars sama sama terpaksa dalam pernikahan ini. Jadi, apa salah nya kalau kita coba lagi Elen?

1 YEAR [MARK & YERI] [KINDA BILINGUAL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang