#10

34 2 0
                                    

Kini Elen tengah terduduk manis di ruang kerja nya. Awalnya ia memang memilih untuk tidak bekerja, namun melihat beberapa temannya sedang asik mengobrol bersama ia pun akhirnya ikut dan duduk manis di depan meja kerja nya.

Walau pun begitu, Elen tak melakukan banyak hal. Kerjaan nya sedari tadi, bukan lah membuat data dan meng analisis data yang ada. Melainkan, ia sibuk membuka laman berbelanja online.

"Enak ya jadi Elen, istri nya pimpinan mah bebas mau ngapain aja" Ucap salah satu pekerja disitu dengan tatapan sinis nya.

Elen yang mendengar hal itu hanya diam dan tak memerdulikannya. Sejak awal, ia tidak memiliki keinginan untuk bekerja. Bekerja di perusahaan Mars hanya lah sebatas formalitas.

"Iya banget, udah istri nya Pak Mars, orang tua nya juga kaya raya lagi" Tambah pekerja yang juga berada di dekat nya itu.

Elen yang mendengar hal tersebut cepat sekali jengkel, ia meletakkan ponsel nya di meja dan menghampiri kedua pekerja atau bisa di bilang rekan kerja nya.

"Kalian ngomong gitu biar apa sih? Iri? Atau.. ga mampu?" Tanya Elen ketus.

Kedua pekerja tersebut ikut berdiri berhadapan dengan istri dari pimpinan teratas perusahaan tempat mereka bekerja itu.

"Iri? Kita masih punya harga diri sih, bahkan kalau gua istri nya Pak Mars pun. Mungkin... gua bakal tetap rajin dan menjaga hubungan baik dengan karyawan yang ada disini" Balas Pekerja tersebut.

"Are you guys enough? Udah cukup ribut nya?" Tanya seorang wanita yang berjalan kearah mereka dengan blazer putih nya juga se tumpuk berkas di tangannya.

Wilona Melani, ia merupakan ketua divisi dari tim Elen dan kedua pekerja tersebut. Ia datang untuk memberikan beberapa berkas yang harus di data namun pemandangan yang menyambut nya kali ini cukup mengecewakan.

"Bu wilona!" Seru salah satu dari mereka berdua.

Wilona berjalan lurus ke arah Elen, tatapan Elen kepada Wilona cukup santai dan bisa di bilang sudah akrab. Ya jelas saja, Wilona merupakan sahabat Elen. Bahkan di pernikahan Elen, Wilona lah yang menjadi salah satu dari Bridesmaid.

"Bu, Bukannya orang kayak Elen ini harus di tegur ya? Mentang-mentang dia istri dari pimpinan, dia bisa se enaknya aja"

Wilona menoleh kearah Elen dan tersenyum. "Hal yang di lakukan Elen memang salah, tapi apakah menurut kalian, kalian tidak salah?"

"Dengan kalian membuat keributan seperti ini saja, ini juga menjadi kesalahan kalian." Jelas Wilona.

Elen tampak kesal karena Wilona tak sepenuhnya membela dirinya, ia memutar bola matanya dan ber perilaku layaknya seorang Big Boss.

"Damai ya? Elen, ini ada berkas yang harus kamu data. Khusus langsung di pinta oleh Pak Mars. Beliau bilang ia minta paling lambat malam ini" Jelas Wilona lagi sembari memberikan berkas-berkas tersebut kepada Elen.

"HAH YANG BENER AJA? MARS AWAS LO!" Batin Elen kesal.

Kedua Pekerja itu tampak senang melihat Elen yang mendapatkan pekerjaan langsung dari suami nya.

"Kalau begitu saya tinggal dulu, jangan ada ribut-ribut lagi ya. Permisi" Pamit Wilona yang langsung meninggalkan tempat dan kembali ke ruangannya.

Elen berjalan kearah meja nya dengan raut wajah kesal dan penuh emosi. Ia melempar berkas tersebut dan memgepalkan tangannya, memukul meja nya dengan kencang.

"AWAS LO, MARS SIALAN!" Teriak nya dalam hati. Jika saja ia bisa meneriakan kalimat itu sekarang, pasti akan ia teriakan dengan se penuh tenaga nya.

Belum saja Elen membuka berkas tersebut, ia sudah tahu pasti akan banyak sekali hal yang harus ia kerjakan. Tiga berkas dengan ketebalan hampir 5cm membuat Elen harus duduk diam sembari membaca nya satu-satu.

1 YEAR [MARK & YERI] [KINDA BILINGUAL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang