Past tense [Bonus chapter 1 🔓]

333 36 1
                                    

Ningning dibesarkan di keluarga yang harmonis. Ia tidak kekurangan ksih sayang dari kedua orang tua, bahkan saudaranya yang lain. Maka ningning tumbuh menjadi seseorang yang penuh akan cinta.

Bukankah seseorang seperti itu layak dicintai sama besarnya dengan cinta yang dirinya sendiri miliki? Semua orang dilingkungan sekitarnya selalu membahas soal itu. Ningning pantas dicintai sebesar ia memberi cintanya juga pada orang lain.

Dan ia dapat. Dapat seseorang yang mencintai dia sama besarnya dengan ia memberi cinta. Ningning kecil menetapkan seseorang tersebut sebagai standar cinta seorang pria bagi wanita. Klise memang, anak SMP kok sudah cinta-cintaan dengan definisi cinta sebegitu dewasanya. Tapi ini nyata terjadi.

"Terima kasih ya" Ningning berujar pada pria disampingnya

"For what?" Pria itu bingung, bertanya-tanya mengapa Ningning tiba-tiba berterimakasih.

"Buat sudah menempatkan aku sebagai seseorang yang perlu kamu sayang"

"Aku lakuin karena kamu layak, disayang seperti kamu memberi cinta dan kasih sayang buat orang lain"

Sungguh keindahan cinta yang sederhana memang. Masih SMP kok sudah begitu. Tapi begitulah yang Ningning alami.

Keindahan dan hari-hari penuh cinta terus berlanjut. Sampai di hari dimana dunia membuktikan kepada Ningning kata cinta adalah dusta. Semua perilaku atas nama kasih sayang adalah bohong. Hari itu, dunia seperti merenggut cinta dari hidup Ningning. Seolah ia sebenarnya tidak layak, tidak seharusnya mencintai, tidak seharusnya dicintai, tidak seharusnya seseorang yang penuh cinta. Karena cinta dari keluarganya jelas berbeda. Tidak bisa disamakan kepada orang lain juga.

Hari itu, tepat 1 minggu setelah acara kelulusan SMP digelar. Ningning sudah menghabiskan 1 minggu awal ini dengan berandai-andai akan kehidupan di masa SMA bersama sang kekasih hati. Begitu banyak angan-angan indah tentang hari-hari bahagia memamerkan pada dunia anak SMA bahwa ia memiliki cinta nya yang hebat dalam hidupnya.

Tapi memang, realita tak seindah angan-angan.

"Ning, lo lagi dimana sekarang?" Suara winter di seberang telefon cukup terdengar panik dan emosi

Ningning berkerut bingung menyadarinya, tidak biasanya.

"Ya dirumah? emang kenapa win?"

"Gue kesana sekarang" Setelahnya sambungan telefon terputus.

Ningning bingung, pun sedikit panik merasakan atmosfer berbeda dari pangilan 20 detik dari Winter tadi.

Apakah terjadi sesuatu?

Tak lama Winter tiba. Kebetulan Mami dan Papi Ningning sedang tidak dirumah, Winter masuk dan langsung menarik Ningning duduk disofa.

"Lo putus sama Chenle?"

Pertanyaan Winter membuat Ningning mengelak dengan wajah bingung. Apa maksudnya? dia dan Chenle masih baik-baik saja, kenapa Winter tiba-tiba bertanya seperti ini?

"Apaansih, engga, gue baik-baik aja sama dia. Tadi pagi aja gue masih kontakan tapi dia bilang mau ada acara keluarga jadi off seharian" Jelas Ningning

Winter terdiam.

"Tapi Ning, gue liat Chenle di depan perpus sama cewe lain. Awalnya gue kira lo dan mau gue samperin, pas gue deketin ternyata bukan lo."

Ninging menatap sedikit tak duka pada Winter. Apalagi ini?

"Sepupunya kali Win, kan gue bilang tadi dianya ada acara keluarga" Ningning masih kekeuh mengatakan bahwa pacarnya ada acara keluarga dan tidak melakukan hal yang ada di pikiran Winter. Atau mungkin juga pikirannya.

"Ning, mana ada sepupu ciuman sambil makan es krim bareng"

DEG

Ucapan Winter barusan bagai anak panah yang menusuk dadanya. Pasokan nafasnya tiba-tiba berkurang.

"Win, becandaannya galucu"

Winter menyodorkan foto yang ia ambil tadi. Menunjukkan pada Ningning bukti dari ucapannya.

Ningning memburu melihatnya, segera mengalihkan pandangan dari foto itu dengan emosi yang tiba-tiba naik.

"Anter gue ketemu dia sekrang Win, ayo"

––––
"Lo yang gila atau gue yang terlalu bodoh ya, Zhong Chenle?"

Suara itu membuat Chenle menoleh cepat kearah sumber suara. Mendapati Ningning dan Winter ada tepat 1 meter dibelakangnya.

"Ning?"

"Mind to explain?" Ningning berujar dingin dan tenang. Tapi jauh didalam sana rasanya dunianya sudah hancur lembur berantakan, tidak ada hal utuh yabg tersisa. Lenyap diruntuhkan harapan dan perasaan sendiri.

Chenle tersenyum remeh.
"Karena lo udah lihat, maybe juga udah tau. Gausah basa-basi deh. Gue emang cheat on you" Ia tertawa remeh

"Bukan deng, you're the one I cheated on. Karena taruhan aja gue mau pacarin lo dan lihat seberapa naif sih lo. Dengan image 'loveful girl' lo itu, yang katanya layak dicintai karena memberi cinta yang banyak juga. Bullshit sebenarnya ning, gaada cinta yang benar-benar tulus. Lo cuma terlalu polos dan gue muak. So i become the destroyer of you 'full of love' life" Lanjut Chenle

Rasanya Ningning ingin menghilang detik itu juga. Tak menyangka mendengar fakta menyakitkan dari seseorang yang dia pikir memberi cinta dengan tulus untuknya. Seorang 'Icon of love' bagi hidupnya ternyata tak jauh dari seorang bajingan gila.

"You're so sick, Zhong" Winter berucap dengan emosi membara dari matanya, tak terima apa yang Chemle katakan pada Ninging.

"Terserah Win, tapi temen lo itu emang cukup memuakkan, padahal apaansih cinta tuh? buktinya gue bisa memberi cinta palsu tapi buat lo merasa itu asli dan tulus, ck gue jadi kasihan" Chenle meneruskan ucapannya

"Enough, udah cukup jelas buat gue. Makasi sudah sengan senang hati menunjukan kalo lo orang jahat. We're done" Ningning berbalik dan berjalan cepat meninggalkan cafe itu setelah berujar. Diikuti winter. Sementara Chenle melanjutkan kegiatannya seperti tak terjadi sesuatu.

––––

Sejak saat itu Ningning kehilangan kepercayaannya terhadap cinta dari seorang laki-laki kepada perempuan. Mereka menjadikan perasaan mainan mereka dengan embel-embel cinta.

Ucapan Chenle hari itu berhasil merubah Ningning. Ia tidak mau menjadi Ningning yang sama bodohnya seperti dulu. Ia berubah, sebagai bentuk perlindungan diri dari hal-hal menyakitkan lainnya dimasa yang akan datang. Memang hanya dengan pengkhianatan cinta kita dapat merubah kepercayaan akan cinta. Dan itulah yang terjadi dengan Ningning.






































To be continue......

——————————

HELLOW!
semoga sukanya bonchapnya. Maaf klo ga sesuai ekspektasi kalian tapi inilah yang dari awal ada di imajinasi aku cuma ngga semopat dimuat dicerita akhirnya jadi bonchap aja.

Gimana menurut kalian?

makasi yang udah baca, JANGAN LUPA VOTE JUGAKKK!!

maaf ya klo banyak typo
dan makasih udh ingetin aku buat update hehehheh
masih ada bonchap satu lagi tentang secuil married life Renning. Ditunggu yaaaa!!

Okedeh, see youuu👋🏻

MY BAD GIRL | NCT Renjun Ft. Aespa Ningning Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang