𝖻𝖾 𝗁𝗎𝗆𝖺𝗇 𝖺𝗇𝖽(𝗈𝗋) 𝖽𝗂𝖾.
ᝰ.━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━
Hal pertama yang dilihat y/n adalah samudra luas dengan biru luar biasa. Matahari tepat bersinar diatas pucuk kepalanya, terlihat indah dengan di padu bentangan langit biru dan awan-awan yang seorang berenang.
Deburan ombak terdengar seperti senandung saking pelannya. Aroma pantai yang familiar dihirup dalam-dalam, seperti ketika lilin aroma berada di batasnya, dia mencoba untuk menikmati wangi terakhirnya sebelum itu hilang selamanya.
Kaki y/n telanjang tanpa alas, langsung menginjak butiran pasir pantai yang saking halusnya, terasa seperti berdiri diatas kain sutra.
Tapi ada hal yang kurang masuk akal, y/n berasa berdiri di tengah-tengah lautan, tanpa bisa melihat daratan.
Tapi lautan nya dangkal, hanya menyentuh separuh kakinya. Saat dia sadar, begitu saja dingin yang menyengat terasa di kulitnya. Angin yang awalnya melambai kini berhembus kencang.
"Y/n," suara bariton yang familiar terdengar bersamaan dengan alunan laut yang tenang.
Telapak kaki y/n mencoba melangkah, perlahan-lahan, air biru mulai naik hingga tinggal sejengkal menyentuh pinggangnya. Gadis itu tidak berhenti, masih terus berjalan.
"Kau harus tetap bertahan, y/n."
Vokal y/n tertahan, dia tidak bisa membedakan mana sedih dan gelisah. Dirinya lelah menggunakan air mata.
Lalu visual familiar muncul dihadapan, tersenyum manis padanya. "Tolong lupakan semuanya, hiduplah dengan baik, ya?"
Ombak yang ramah menjadi ganas, gadis itu mulai tergesa saat air naik ke pangkal leher dan hampir menenggelamkannya. Ombak yang airnya bergoyang-goyang, menyengat kan dingin yang amat sangat.
Gelombang yang besar datang, menerjang tubuh y/n hingga benar-benar tenggelam.
Samudra yang tadinya kelihatan seperti teman, kini terasa seperti musuh.
Gadis itu mencoba untuk berenang ke atas, menggapai-gapai yang tak terasa. Hingga tubuhnya benar-benar tenggelam ke relung samudra.
Yang gelap, suram dan menakutkan. Yang akan menelannya hingga─── halusinasi yang bak nyata itu menghilang ketika seseorang menyebur ke lautan air dingin, membawa y/n naik ke permukaan.
ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـﮩ٨ـﮩﮩ٨ـﮩ٨ـﮩﮩ٨ـﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ
"Pak!" Seorang pria dewasa melepaskan helm perangnya, "daerah sini sudah kami pasang. Aman." Lapor si pria.
Seorang pria dewasa lain yang nampaknya pemimpin disana, mengangguk pada bawahannya. "Segera susul tim 1." Perintahnya.
Kim Younghoo, selaku salah seorang sersan di peleton gagak. Memeriksa kerja anggota timnya. Kini dia tengah berada di sebuah bangunan rahasia milik pemerintah Korea, tepatnya berada di Bamseom, ditengah sungai Han.
Dan Younghoo menjalankan perintah untuk meledakkan fasilitas ini, walaupun sejujurnya dia memiliki rasa penasaran mendalam tentang 'tempat apa ini? Kenapa ada tempat seperti ini?' Tapi itu berujung menjadi pertanyaan tanpa tanda jawaban, semua orang disini tau itu adalah soal yang jawabannya tidak akan pernah diberikan.
"Mayor Tak, hormat!" Lantangnya pada seorang pria berumur dengan luka bakar pada pipinya, yang lama kelamaan menjadi ciri khasnya. Mayor Tak In Hwan, yang memimpin operasi ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐂𝐘𝐏𝐇𝐄𝐑 |𝘀𝘄𝗲𝗲𝘁𝗵𝗼𝗺𝗲
Fanfiction❝ 𝗞𝗮𝗿𝗺𝗮 𝗶𝘀 𝗻𝗼𝘁 𝘄𝗼𝗿𝗸𝗶𝗻𝗴, 𝗶 𝗻𝗲𝗲𝗱 𝗮 𝗴𝘂𝗻. ❞ SWEETHOME × READER Dunia telah hancur dan runtuh. Yang tersisihkan dari dunia hanyalah manusia yang sudah tidak punya apa-apa. Tapi entah sebagai pelita untuk umat manusia atau ju...