𝖻𝖾 𝗁𝗎𝗆𝖺𝗇 𝖺𝗇𝖽(𝗈𝗋) 𝖽𝗂𝖾.
ᝰ.━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━
Saat itu pukul dua pagi, mungkin. Y/n menyimpan sekotak permen bintang kedalam tas hitam kecil miliknya, dirinya melirik satu kotak lain yang sekarang dia taruh di sebelah Yeongsoo yang tengah tertidur pulas.
Gadis itu mengikat rambutnya yang makin memanjang, dengan santai dia menyusuri lorong yang gelap gulita untuk mencapai satu titik dengan sebuah pintu rahasia.
Beberapa kali dirinya mendapati satu-dua tentara yang patroli, tapi dengan mudah dia bisa lolos tanpa ketahuan mereka. Kini y/n bergerak menyalakan senternya tuk menerangi jalan becek sebuah terowongan pembuangan.
Hingga dirinya tiba diujung terowongan, kembali lagi y/n mematri langkah menuju sebuah tempat yang lumayanlah jauhnya.
Udara dini hari makin mendingin ketika y/n tiba-tiba disebuah jembatan, pandangannya jatuh pada cahaya bulan diatas air sungai yang memantul cantik.
Dirinya menoreh senyum kecil, kembali melangkah menuju kesebuah rumah nelayan didekat sungai tadi.
Begitu dirinya ingin membuka pintu kayu itu, satu anak perempuan meloncat dari dalam rumah dengan wajahnya manis dan ceria dia langsung meloncat ke y/n, "eonnie!" Dia langsung memeluk y/n, tersenyum senang, "Aku merindukanmu!"
Y/n mengelus kepala gadis cilik itu, "tidak tidur?"
Gadis cilik itu menggeleng, "oppa memasakkan sesuatu untukku, jadi aku terjaga," lantas y/n melihat ke dalam rumah. Dimana seorang laki-laki duduk di sebuah kursi pada meja makan, Hyunsu, dia melambaikan tangan. "Hai." Sapanya saat Y/n memasuki rumah kecil itu.
Wangi yang sedap dari sebuah panci, kelihatannya Hyunsu sedang menyiapkan sebuah sup. "Aku tidak terlalu bisa memasaknya.." kelihatan Hyunsu yang menggaruk tengkuk.
"Bagaimana kalau dicoba saja?" Ucap Y/n segera menduduki satu kursi kosong.
Flashback.
2 Weeks, after chapter 16Untuk pertama kalinya, setelah dua mingguan ekspedisi ditiadakan, hari itu y/n menyelinap keluar melalui sebuah pintu yang menuntutnya ke rute menuju ke luar tanpa melalui gerbang utama yang dijaga para tentara.
Alasannya penyelinapan y/n adalah karena dia tanpa sengaja menemukan pintu rahasia tadi, yang membuatnya penasaran hingga keluar sejauh ini.
Dirinya melewati beberapa tempat yang memiliki sisa-sisa kekacauan, tak jarang suara monster kedengaran yang untungnya, dia tidak berpapasan dengan mereka.
Dengan bekal sebuah pistol curian. Kakinya terus berjalan seolah ingin terus menelusuri kota mati yang memberinya sebuah atmosfer untuk dijelajahi.
Dalam hening yang hanya diisi suara gesekan dedaunan di ranting pohon, gadis itu membawa tungkainya pergi ke sebuah jembatan yang tak asing. Matanya lurus menghadap ke sebuah sungai luas, pantulan cahaya matahari diatas perairan itu membawa sebuah sensasi indah yang baru.
Y/n membuang nafas, tak meluputkan pandangan dari senja yang membentang di langit, ia termangu melihat luasnya langit jingga itu.
Baru saja merasa dirinya nyaman karena pemandangan, y/n mendapati telinganya menangkap suara derap langkah dari belakang.
Sontak dirinya berbalik, menemukan seorang gadis kecil yang dengan polos menatap bingung kearahnya. "Siapa?" Ucap bocah itu pelan, tapi y/n bertindak waspada padanya dengan mengangkat pistol yang cuman berisi tiga peluru.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐂𝐘𝐏𝐇𝐄𝐑 |𝘀𝘄𝗲𝗲𝘁𝗵𝗼𝗺𝗲
Fanfiction❝ 𝗞𝗮𝗿𝗺𝗮 𝗶𝘀 𝗻𝗼𝘁 𝘄𝗼𝗿𝗸𝗶𝗻𝗴, 𝗶 𝗻𝗲𝗲𝗱 𝗮 𝗴𝘂𝗻. ❞ SWEETHOME × READER Dunia telah hancur dan runtuh. Yang tersisihkan dari dunia hanyalah manusia yang sudah tidak punya apa-apa. Tapi entah sebagai pelita untuk umat manusia atau ju...