BAB 3

8.3K 735 24
                                    

Follow IG : jenlisagaristinta

***

Hari Sabtu pagi, Jennie meninggalkan tunangannya yang masih tertidur pulas setelah lembur bekerja. Pria itu selalu bekerja lembur di hari Jumat dan tidak akan mungkin bangun pagi hari selama akhir pekan.

Dia sudah siap dengan celana pendek dan tank topnya, di tutupi dengan jaket tanpa resleting, sepatu olahraga dan rambut di ikat kuncir kuda.

"Tae, aku akan jogging dulu sebentar. Jika kamu terbangun dan ingin sarapan, ada beberapa makanan di kulkas. Kamu tinggal menghangatkannya." Ujar Jennie sambil berjalan ke meja rias, mengambil smart watch di salah satu laci riasnya.

"Oke, hati-hati, sayang." Gumam Taehyung, suaranya teredam bantal.

"Jangan bangun terlalu siang. Aku akan kembali sebelum makan siang." Ujar Jennie lagi sambil mengenakan smart watch-nya.

Taehyung membuka matanya dan mengulurkan tangan. Jennie menggelengkan kepalanya dan berjalan ke arah pria itu, memberikan pelukan singkat dan mendapati ciuman singkat di pipinya.

"Jangan terlalu lelah." Ujar Taehyung saat Jennie sudah mundur.

"Iya, sayang. Aku pergi dulu." Jennie melambaikan tangan dan tak lama kemudian, dia mendapati Taehyung sudah tertidur pulas lagi.

Jennie membiarkan tunangannya tidur dan dia mulai berjalan santai. Akhir pekan selalu ada yang menarik ketika kalian pergi ke sebuah taman di ujung komplek apartemen dan itu juga yang Jennie lakukan.

Dia berlari mengelilingi taman yang luas selama satu jam penuh, keringat menetes di punggungnya, seluruh tubuhnya cukup basah. Tapi karena Jennie sudah terbiasa dengan olahraga, dia tidak merasa begitu kelelahan.

Terkadang, dia ingin memaksa Taehyung agar ikut berlari bersamanya. Pria itu kurang suka berolahraga, yah dia sangat suka menonton pertandingan olahraga terutama sepak bola tapi untuk melakukannya sendiri? Taehyung tidak akan pernah mau melakukannya.

Jadi hampir setiap akhir pekan, Jennie akan pergi olahraga sendirian. Atau di waktu senggangnya setelah bekerja, Jennie akan pergi ke sebuah gym. Sekali lagi, dia pergi sendirian tanpa Taehyung.

Apa boleh buat? Taehyung tidak menyukainya dan dia tidak bisa memaksa.

"Berlari sendirian?" Sebuah bisikan tepat di samping telinganya, terlalu dekat hingga nafasnya terasa menggetarkan seluruh tubuhnya membuat Jennie menjerit secara spontan. "Ups, maaf, tidak bermaksud untuk membuatmu terkejut."

"Ya ampun! Lalisa?" Jennie langsung berseri-seri mendapati siapa yang tengah berada di sampingnya.

"Lisa saja, sebenarnya. Sekali lagi aku bertanya, kamu sendirian?" Tanya Lisa melihat sekeliling seolah memastikan apakah ada seseorang yang menemani Jennie atau tidak saat ini.

"Ya, aku sendirian." Ujar Jennie sambil tersenyum, dia merasakan pipinya memanas dan menoleh ketika merasakan bahunya bertabrakan dengan bahu Lisa.

Itu tidak sengaja, kan?

"Oh, bagus sekali." Balas Lisa tanpa menjauhkan bahu mereka yang kini saling menempel.

Jadi, Lisa sengaja? Tapi kenapa? Bukankah hal ini tidak pantas di lakukan seorang konselor pada pasiennya? Pikir Jennie. Dan kendati dia memiliki pemikiran seperti itu, tetap saja dia sendiri tidak menjauhkan dirinya dari Lisa.

"Kamu tidak membawa Lucy berjalan pagi ini?" Tanya Jennie bertanya-tanya kemana perginya anjing yang tampak setia di samping Lisa itu.

"Ah, aku tidak tahu. Sepertinya dia sedang tidak sehat. Dia biasanya bersemangat ketika tahu aku akan pergi keluar tapi hari ini dia tampak malas sekali." Wajah Lisa terlihat sedih ketika memberitahukan kondisi Lucy pada Jennie.

JENLISA - THERAPIST [GIP] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang