Sesuai namanya, novel berjudul 'High School Love Story' mengkisahkan tentang cinta dua pemeran utama semasa SMA.
Ceritanya sangat klasik, seperti judulnya. Alicia Putri Prawesti—sang female lead yang kerap dipanggil Ica, gadis yang didekripsikan mempunyai sifat ceria, murni, dan polos. Gadis cantik dari desa yang bersekolah di sekolah elit—SMA Angkasa, karena mendapatkan beasiswa.
Lalu sang male lead—Narendra Pradita, yang kelebihannya adalah menjadi pemeran utama laki-laki di novel ini. Tidak tidak, itu bercanda.
Naren di novel 'High School Love Story' ialah seorang pemuda tampan, baik, dan pintar. Katanya idaman setiap cewek, bahkan guru perempuan pun terpesona olehnya. Semua itu dikarenakan dirinya yang pengertian, senang membantu, pintar, dan yang paling penting karena dia tampan. Tapi minus satu, mukanya selalu datar.
Orang-orang berharap bisa mendapatkan senyuman manisnya dan perlakuan hangat dari Naren. Tapi hal tersebut menjadi mimpi di siang bolong bagi semua orang kecuali Ica. Ica, cewek yang mendapatkan cinta seorang Naren.
Kisah cinta mereka dimulai pada hari pertama SMA. Di ruangan UKS SMA Angkasa, mereka bertukar nama. Berlanjut menjadi sesama anggota PMR, sampai menumbuhkan benih cinta di antara keduanya.
Kisah cinta asam manis khas masa SMA. Dibumbui dengan adanya antagonis si Diana, dan second male lead bernama Leon. Menceritakan tentang perjalanan cinta yang polos, dan perjuangan mereka untuk mempertahankan hubungan kecil antara keduanya.
Kisah ini diakhiri dengan antagonis yang kena karmanya dan second male lead yang terpaksa dipindahkan ke sekolah lain. Sedangkan kedua protaginis bahagia dengan hubungannya sampai lulus SMA.
Gue menutup novel yang berhasil gue tamatkan dalam sehari.
Ceritanya memang biasa-biasa saja, tapi gue gak bisa ngejudge kalau novel ini jelek. Gak ada satupun novel yang jelek, yang ada hanyalah preferensi setiap orang berbeda.
Dan cukup bagus untuk menghabiskan waktu liburan sehari sebelum kembali diserang oleh rumus kimia sekeluarganya.
Novel ini gue pinjam tadi pagi dari Kak Via—kakaknya Tomi, yang rencananya bakal gue kembalikan besok. Ternyata menamatkan satu novel dalam rentang waktu pagi samapi sore membuat badan capek dan mata gue sakit sekali. Alhasil, gue pun ketiduran.
Lalu gue terbangun di tubuh si second male lead—Leon.
"...on..."
"Le... n... Leon!"
"Eh! Ya? Apa?!" Seruan Yohan menyadarkan gue.
"Lo kenapa dari tadi melamun?"
Gue menatap lekat Yohan yang duduk di samping gue.
"AAHH! Gue merasa bersalah banget udah mengira dia pacar Leon! Padahal Yohan kan pria lurus baja yang selalu di sampingnya untuk menjaga bocah itu!"
"Yohan--!
--MAAFKAN GUE!" sudah bodoamat dengan seisi kelas yang melihat ke arah gue. Gue memeluk Yohan erat sembari berteriak minta maaf.
"Leon? Ada apa?"
Duh maafkan gue Yohan, lo jadi ternistakan padahal gak salah apa-apa.
Gue melepas pelukan darinya, bisa dilihat wajah sedingin pahatan es itu tengah kebingungan. "Gak apa-apa, gue tadi tiba-tiba merasa bersalah banget ke elo."
"Loh, kemana kakak OSIS tadi?" tanya gue celingak-celinguk.
"Udah pergi, lo kan daritadi melamun gak jelas."
Gue cuma cengengesan. Karena gak mau Yohan curiga, gue segera mengalihkan topik. "Eh gue laper nih, Han. Ke kantik yuk."
Kemudian diiyakan oleh Yohan.
"Mulai sekarang, gue bakal jadi sahabat terbaik lo Han. Karena sepertinya jiwa temen Lo si Leon udah pindah ke tubuh gue di sana..."
Wah iya juga, akar kesalahpahaman ini kan gara-gara bocah childish Leon menamai kontak Yohan dengan embel-embel 'BF'! Ya siapa yang bakal mengira kalau itu ternyata kepanjangan dari 'Best Friend'! Biasanya kan 'BoyFriend'! Pokoknya bukan salah gue!
.
.
.
Suasana kantin ternyata cukup ramai, pasti karena ini masih awal ajaran baru apalagi semester ganjil.
"Mau pesan apa, Yon?"
"Kayak biasa aja Han," jawab gue cengengesan, menutupi kegugupan gue.
Seperginya Yohan yang mau pesan makanan, gue merasa lega. Jujur saja gue gak tau secara rinci tentang kehidupan si Leon pemilik raga yang sialnya sekarang ini gue tempati. Gue cuma tahu kalau Leon Arkha Mahendra adalah seorang second male lead nyerempet antagonis dari novel yang kemarin selesai gue baca.
Kenapa second male lead nyerempet antagonis? Karena si bocah ini dimanfaatkan oleh antagonis aslinya. Diana menyadari perasaan second male lead si Leon ini kepada Ica, yang mana Leon sendiri tidak sadari. Sehingga antagonis novel menggunakannya sebagai jalan memutar untuk menjauhkan female lead dari Naren sang male lead.
"Dasarnya memang cowok gak peka nih si Leon."
Eh, tapi kok kayaknya ada yang beda ya.
Peristiwa yang mengawali kisah cinta mereka di novel adalah ketika Ica pingsan karena belum sempat sarapan, dia ditolong oleh Naren yang posisinya di sebelah kanan belakang, kebetulan hanya Narenlah cowok di sekeliling Ica berdiri.
Naren membawa Ica ke ruang UKS secara pribadi karena di barisan belakang tidak ada petugas PMR laki-laki. Cerita berlanjut dimana Naren dan Ica berkenalan, sampai mereka sama-sama masuk ke ekskul PMR.
"Tapi kan gua yang tadi nolong itu cewek, jadi secara gak langsung gua udah mengubah plotnya?!"
"Plot apa?" Seketika gua menoleh ke asal suara, yang ternyata Yohan dengan nampan berisi dua piring nasi goreng dan dua gelas es jeruk.
Gue menggelangkan kepala. "Itu... plot novel yang gue baca kemaren."
Yohan yang selesai menyajikan makanan terlihat mengangkat alis. "Sejak kapan lo suka baca novel?"
Waduh, jadi si Leon ini bukan tipe remaja yang suka menghabiskan waktu untuk baca novel dan sejenisnya? Ya mana gue tau, gue sekedar 'kenal' sama karakter ini lewat novel yang gue baca! Kayaknya gue harus berusaha keras agar Yohan—sohibnya pemilik raga ini, gak curiga sama gue.
"Iseng aja sih, kemaren gabut hehe," jawab gue kembali dengan muka nyengir.
"Hm," deheman Yohan sebagai jawaban, lalu memakan nasi gorengnya. Gue pun langsung makan nasi goreng gue dengan perasaan was-was.
"Semoga Yohan gak curiga sama gue Tuhan. Kalau sampai dia tahu jika jiwa di raga sahabatnya ini punya orang lain mau diapain gue nanti."
Mbah! Leo pengen pulang!
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
<salam cinta dari Kai/>
<"Muah~"/>
KAMU SEDANG MEMBACA
Surup
Fiksi RemajaLeo dan Leon, duo Leonard dari dua dunia berbeda yang dipertemukan melalui sebuah mimpi. Harus berakhir dengan pertukaran jiwa antara keduanya. . . Menceritakan tentang mereka yang menjalani hari-hari dengan identitas yang bertukar. Mencari tahu pen...