BAB XIII

1.1K 78 46
                                    

Alexis membawa Kaiser dan anaknya untuk masuk ke dalam rumah sederhananya. Selama ini Alexis tinggal di rumah sempit seperti ini. Tidak banyak camilan yang bisa dihidangkan oleh Alexis karena keterbatasan biaya. Semuanya disini serba berkecukupan.

Tidak pernah Kaiser sangka Alexis bisa hidup apa adanya padahal sebelum semua itu Alexis orang yang selalu di atas.  Berbeda dengan dirinya yang setiap hari meminum minuman mahal, Alexis hanya memberikannya teh biasa.

Manik biru Kaiser melihat anak Alexis, dia bernama Kallein Ness. Anak yang sangat aktif dan ceria sama seperti Alexis.

"Kamu tidak membawa anak itu masuk, Kaiser? Dia nampak...begitu pucat."

"Untuk apa aku membawa hama itu masuk? Dia bukan anakku."

Alexis tersentak. Kaiser begitu kasar kepada anak kecil yang bahkan tidak pernah tahu masalah kedua orang tuanya.

"Bagaimana bisa kamu bilang seperti itu setelah mendapatkan apa yang kamu mau? Kamu menginginkan Reno dan sudah kamu dapatkan, kan? Kamu tetap bajingan rakus yang pernah aku temui."

"B-bukan.. Alexis..." Kaiser mendapatkan cemooh langsung dari mantan istrinya itu. Sungguh berani Alexis saat ini.

Perlahan, Alexis menuju luar melihat Kallein bersama anak reno bermain mobil-mobilan di teras rumah. Anak Reno cukup tampan dan cantik menjadi satu.

Apa yang ada di benak Reno sampai meninggalkan anak sempurna seperti anak lelaki ini. Rambut coklat yang fluffy seperti awan dengan mata emerald yang indah.

Emerald ya?

"Ibuuuuu!" Kallein memanggil Alexis yang tiba di ambang pintu. "Kalee main sama Kinan yang cantik."

Kallein malah memanggilnya Ibu, padahal dari kecil sudah diajarkan untuk memanggil Alexis "Ayah"

"Benarkah? Jadi namanya Kinan ya?" Alexis menyunggingkan senyuman. Nama Kinan seperti anak perempuan ya?

Kinan dengan menunduk berjalan ke arah Alexis. Memang benar sekali Kinan nampak pucat dan sangat kurus. Bulu mata lentik Kinan juga mencuri perhatiannya. Cocok dengan mata emeraldnya.

"Selamat sore, Paman."

"Sore juga, Kinan. Masuk dulu yuk sebentar lagi malam nanti kamu masuk angin, sayang."

"Papa bilang Kinan ngga boleh masuk."

"Ini rumah Paman bukan rumah Papamu. Masuk dulu yuk, Paman masakkan ayam goreng enak untuk makan malam."

Ayam goreng! Mendengar kata itu membuat Kinan sangat senang. Mata emerald nya bersinar, sudah dari lama Kinan ingin sekali makan ayam goreng namun tidak pernah dituruti oleh Kaiser.

"Yee ayam goreng Ibu itu enak loh, Kinan! Coba dulu deh!!"

"Mn!"

Dengan senang Alexis menggandeng tangan Kallein dan Kinan masuk ke dalam rumah. Tatapan Kaiser sangat tajam melihat Kinan yang masuk ke dalam rumah Alexis. Kinan kecil hanya menunduk takut melihat Papanya.

"Kalau sampai kau menatap Kinan begitu lagi, akan aku pastikan kau buta." Ucap Alexis ketus.

"Alexis.. Dia bukan anakku. Dia anak dari hubungan gelap Reno dengan pria lainnya. Dia kotor."

"Lalu apakah Kallein juga anak kotor? Kallein juga hasil dari kau yang memperkosaku malam itu."

"Waktu itu kita masih ada hubungan suami istri, Alex-"

"Tapi kau memperkosaku! Duduk diam disini. Aku akan masak makan malam untukmu."

Berhadapan dengan bajingan pirang ini memang tidak ada habisnya.

Kallein dan Kinan membantu Alexis di dapur. Mereka mengelap piring, gelas dan perlatan lainnya atas perintah Alexis. Dari dulu Alexis ingin sekali memiliki anak perempuan namun sayang sekali yang keluar malah cowok.

Kalo anak cewek kan Alexis bisa terus mendadaninya dan menyisir rambut panjangnya. Itulah alasan kenapa Kallein berambut panjang. Bukannya terlihat anggun malah mirip bapaknya.

Makan malam sudah siap, Alexis memastikan kedua anak kecil ini makan dengan lahab terutama Kinan. Dia makan sangat lahab membuat Alexis senang. Anak seperti ini yang ia inginkan, suka makan banyak.

Kallein juga makan banyak, tetapi sering memilih makanan.

"Makan yang banyak, Kinan sayang. Mau tambah ayamnya lagi? Paman ambilkan ya."

Kinan mengangguk senang. Ayam goreng adalah makanan kesukaan Kinan. Kaiser melihatnya sedikit cemburu karena Alexis lebih perhatian dengan anak haram Reno. Padahal Reno sudah menyakitinya.

Malam pun tiba, Alexis meminjamkan pakaian Kallein untuk Kinan kenakan. Jujur saja Alexis sedikit merana bagian selangkangan Kinan yang tidak memiliki tonjolan sama sekali.

'Perempuan?' Batin Alexis. Ia ingin sekali memastikannya lagi tetapi melihat Kinan sudah mengantuk membuatnya tidak tega.

"Kakak Kinan sekarang bobo sama Adek Kallein, ya? Berbagi selimut bareng."

"Iya, Ibu! Kallein bobo sama kakak kinan cantik."

"Hehe, aku nggak cantik."

"Kamu cantik."

Dua bayi saling interaksi memang menggemaskan. Kallein masih belum lancar bicara juga Kinan yang masih cadel.

"Kita bobok, yuk. Udah malam! Anak bayi tidak boleh bobok terlalu malam."

Mereka berdua berbaring di atas kasur bersama, saling berbagi selimut dan kehangatan. Baru pertama kali ini Kallein ceria mendapatkan teman baru. Mereka juga sefrekuensi jika bermain bersama tadi sore.

Alexis mengelus kepala keduanya dengan pelan dan akhirnya terlelap dalam tidur. Kinan begitu kurus, ada beberapa luka lebam di bagian bahu dan kakinya.

Apakah Kaiser atau Reno yang melakukan ini? Alexis mengecup kening keduanya dan berjalan keluar kamar.

Di dapati oleh Kaiser yang tengah duduk. Sepertinya mengunggu Alexis selesai mengurusi anak-anak. Dia pun ikut duduk di samping Kaiser.

"Aku melihat luka lebam di tubuh Kinan. Kamu memukulnya?" Tanya Alexis dengan intens.

Kaiser tidak berani menatap Alexis saat ini. Rasanya pandangan Alexis tidak cocok untuk Kaiser.

"Jawab aku! Kau atau Reno?"

"Itu aku. Aku yang memukulnya karena dia nakal dan tidak bisa diam."

Alexis terdiam sejenak, "Kinan masih empat tahun, Kaiser. Dia tidak tahu apa-apa kenapa kau melakukan ini?"

"Aku Mihya, bukan Kaiser."

"Jika kau terus menyakiti Kinan seperti ini, aku yang akan mengambil ahli Hak Asuh Kinan. Camkan itu."

"Tunggu dulu, Alexis." Kaiser menahan tangan Alexis yang hendak pergi. "Aku mohon.. Apakah aku tidak memiliki kesempatan untuk tinggal bersamamu?"

"Karena kau mengetahui bahwa Reno tidak hamil anakmu dan kau ingin kembali padaku? Tidak tahu malu."

"Alexis...."




Bersambung
Slebeeeeeewwwww

[ 𝐁𝐋 𝐊𝐀𝐈𝐒𝐄𝐑 𝐗 𝐍𝐄𝐒𝐒 ] Someday, One Day, You'll Fall In Love With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang