EXTRA PART THE END

581 46 16
                                    

Satu bulan setelah acara pernikahan sederhana yang hanya mengundang keluarga dan kerabat terdekat, Alexis merasa bingung di kamarnya seorang diri. Sebab setelah melakukan adegan ranjang beberapa waktu lalu hingga detik ini tidak ada tanda kehamipan yang muncul.

Tidak ada rasa mual dan pusing. Semakin dipikir semakin pula Alexis merasa khawatir. Jika dia tidak hamil setelah kejadian kemarin tandanya Alexis sudah tidak bisa hamil lagi?

Testpack menunjukkan hasil negatif. Alexis tidak hamil.

"Sayang?"

"M-mihya? Aku kaget kamu tiba-tiba masuk."

Kaiser menaikkan sebelah alis melihat tingkah Istrinya yang nampak berbeda. Seperti ragu dengan tatapan sayu. Perlahan ia melingkarkan tangannya di pinggul ramping Alexis.

"Kamu baik-baik saja, Sayang? Ku lihat kamu nampak gelisah?" Tanya Kaiser dengan nada lembut. Tidak ingin membuat Alexis gugup.

"Mihya..."

Tubuh kecil itu membalikkan badan sembari memberikan dua buah testpack dengan hasil negatif. Itulah penyebab tatapan sedih Alexis dari tadi. Mihya begitu paham dengan posisi Alexis saat ini.

Bahunya sedikit gemetar menahan tangisan yang hendak keluar, Kaiser tidak pernah merasa keberatan sama sekali. Ia dekap tubuh Alexis membawanya ke dalam ketenangan membuat tangisan Alexis semakin terdengar.

"Tidak apa-apa, kalau memang bukan waktunya tidak perlu dipikirkan." Kaiser sama sekali tidak masalah asalkan bisa bersama Alexis.

"Maafkan aku.. Maafkan aku.. "

"Bukan salahmu, sayang. Tuhan memang belum berkehendak."

Kaiser tetap akan memberikan Alexis yang terbaik. Kejadian yang lalu tifak akan terulang lagi, kali ini Kaiser harus berubah menjadi yang terbaik sebagai seorang suami juga ayah.

Setelah berhasil memenangkan Alexis yang sudah mulai tertidur, Kaiser pun membiarkannya untuk istirahat. Kemungkinan membutuhkan waktu sendiri atas kejadian ini.

Hanya helaan nafas yang keluar dari bibir Kaiser. Dia tidak ingin melihat Alexis yang berlarut dalam kesedihan. Besok di tempat kerja dia akan sedikit mencari solusi bersama kerabat dekat.

ooOOoo

Di kantor, Kaiser masih memikirkan kondisi Alexis yang semakin menurun. Anak buahnya terus memperhatikan kondisi bos nya sedikit merasa kasihan, tidak biasanya bos dikenal kejam jahanam tiba-tiba galau.

Tidak mungkin juga ada pertengkaran suami istri. Saat ini mereka sudah menjadi keluarga yang cemara.

"Alexis tidak bisa memiliki anak ketiga saat ini."

Shidou menyemburkan kopi terkejut betapa mendadaknya topik yang terlontar dari mulut Kaiser.

"Hah?"

"Benar! Alexis stress karena setelah pernikahan dia tidak kunjung hamil." Kaiser menghela nafas, "Aku harus melakukan apa supaya dia tidak sedih."

Rin menatap Kaiser yang sangat putus asa atas apa yang sudah terjadi. Sebagai rekan kerja yang baik, dia duduk tepat di depan Kaiser memberinya secangkir kopi.

"Memang belum waktunya diberi keturunan, Kaiser." Ucap Rin dengan tenang.

Isagi dan Rin, usia pernikahannya sudah hampir dua tahun tetapi belum juga diberi keturunan. Tidak ada masalah antara mereka berdua, juga tidak ada kemandulan. Memang dasarnya belum dititipkan kepada sang pencipta.

Untuk saat ini yang bisa dilakukan Rin adalah sabar. Pernikahan tidak semuanya membutuhkan anak, kan?

"Aku percaya semua kepada Tuhan. Jikalau belum diberi, kita harus menerimanya."

[ 𝐁𝐋 𝐊𝐀𝐈𝐒𝐄𝐑 𝐗 𝐍𝐄𝐒𝐒 ] Someday, One Day, You'll Fall In Love With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang