07.sebuah rencana

17 3 2
                                    

"𝘒𝘢𝘥𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘢𝘶 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘱𝘦𝘳𝘭𝘶 𝘴𝘦𝘯𝘥𝘪𝘳𝘪 𝘥𝘪 𝘣𝘢𝘸𝘢𝘩 𝘭𝘢𝘯𝘨𝘪𝘵 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘦𝘯𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘦𝘳𝘪𝘵𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘨𝘢𝘭𝘢 𝘯𝘺𝘢, 𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘵𝘦𝘳𝘵𝘢𝘸𝘢 𝘥𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘯𝘨𝘪𝘴 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘴𝘦𝘮𝘦𝘴𝘵𝘢"

_Azall'ea senja seanna adelard_

⋆𐙚₊˚⊹♡

Oma Diana telah menghembuskan nafas terakhirnya pada tanggal 26 Maret, tepat di tanggal senja berulang tahun.

Seharusnya ini menjadi hari terbahagia untuk nya, namun ternyata Tuhan memiliki rencana nya sendiri, dan semua takdir kehidupan dan kematian manusia sudah ada di tangan nya.

Senja berjalan tanpa arah, menahan rasa kesedihan yang sangat mendalam,setelah ditinggal kan oleh seorang yang sangat ia sayangi.

Hingga ia tidak sengaja menabrak tubuh seorang laki-laki di depan yang sedang berjalan bersama teman-teman nya.

"Shhh... ", Alxa meringis kesakitan,karena salah satu bagian tubuh nya yang terluka di tabrak oleh senja.

"LO PUNYA MATA GK SIH? ", ucap Alxa dengan wajahnya yang sudah memerah karena marah.

senja berhenti sebentar, menoleh ke arah nya dan berbalik badan lagi, tetap berjalan tanpa menghiraukan suara laki-laki yang ia tabrak tadi sedang marah kepada nya.

"EH NENG LO BUDEK YAK??", Tanya Algas , dengan nada sedikit berteriak karena posisi senja yang sudah agak jauh dari mereka.

"Ih gk jelas banget tu cewek, muka nya pucet banget, apa jangan jangan dia setan penunggu rumah sakit bokap lo?",
Tanya nya menoleh ke arah salah satu teman nya, anak pemilik rumah sakit ini.

"Tapi kaki nya napak njir", balas zegan.

Namun Arsen yang di tanya tadi hanya mengedikkan bahu nya acuh.

"Apa kita ikutin aja dia?", ucap Phillip.

"Ikutin dia? Ngapain?", Algas tidak paham maksud teman nya ini.

"Gue curiga dia bakalan ngelakuin
sesuatu".

Phillip itu salah satu orang yang sangat peka terhadap sesuatu

"Bentar dah maksud lo paan?kaga mudeng gua".

"Etdah bambang otak lo terbuat dari apa sih?lemot banget njing", balas zegan.

"Lo kaga liat kepala gue bocor kek gini".

Kepala Algas tidak bocor, dia hanya sedikit mendramatisir, padahal hanya luka memar saja.

"Jangan lebay gas", sahut ragas Saudara kembar Algas.

"Lo mah enak kaga ikut berantem tadi".

Ragas memang tidak bisa ikut karena hari ini ia sedang ada jadwal les, padahal sedang masa liburan sekolah, tapi ia mengisi masa libur sekolahnya dengan belajar.

Memang mereka sebelum nya sedang beradu tinju antara kedua geng motor yang berseteru, dan mengakibatkan tubuh mereka di penuhi luka-luka akibat pukulan.

Padahal mereka semua masih berumur 15 tahun, tapi otak mereka di isi dengan perkelahian dan ikut geng motor.

"Mana si bocil kaga ikutan juga lagi", maksud algas adalah shaka.

"Dia kan kaga di bolehin keluar malem sama nyokap nya,emang anak
mamih banget", sahut zegan.

"Lo berdua bisa diem gk sih? ", timpal Arsen yang sudah jengah melihat ocehan mereka.

BLACKWOLFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang