17.schooll

12 0 0
                                    

"Papa sama mama Minta maaf ya, kami selalu saja bertengkar dan tidak pernah memiliki waktu untuk menemani kamu".

"Tapi malam ini, kami ingin menebus semua kesalahan kami".

"Ini kali pertama kita makan malam bersama kan?".

Benar memang benar, makan bersama adalah hal pertama bagi mereka.

"Kami sadar, kami adalah orang tua yang sangat buruk".

"Beribu ribu kata maaf yang ingin kami ucapkan, tapi kami sadar berapa banyak kata maaf yang keluar dari mulut kami tidak akan merubah semuanya".

"Senja... Papa sama mama jahat banget ya sama kamu?", perkataan nya cukup dalam hingga membuat Dexter tak kuasa menahan tangisan nya.

Seketika senja ingin menangis di sana, namun ia harus menahan tangisannya.

Senja tidak ingin mengeluarkan seluruh rasa emosional sekarang, ia harus menunjukkan bahwa dirinya kuat.

"Dunia yang jahat sama senja pah", ucapan itu keluar dari mulut senja.

Yang membuat Dexter dan Roseanna seketika tertegun.

"Senja lelah menjaga diri seorang diri,senja lelah berpura-pura untuk berani, berpura-pura tidak butuh siapapun,dan... Senja lelah berusaha tetap tenang padahal seluruh badan senja gemetar karena ketakutan".

"Apa papa sama mama tau kondisi senja?putri kalian sendiri?".

"Senja akan selalu memaafkan kalian, walaupun kalian telah banyak memberikan luka yang teramat pedih".

Senja berdiri dari tempat duduknya tiba-tiba.

"Senja mau kembali ke kamar lagi", ucap nya datar.

Mendengar hal itu Dexter dan Roseanna langsung mencegat Senja agar tidak kembali ke kamar nya, karena ada hal yang Harus mereka bicarakan dan ini cukup penting untuk senja.

"Sayang tunggu...".

"Kami belum selesai berbicara, ada hal yang akan kami sampaikan".

Satu hal yang terlentas di pikiran senja adalah rasa penasaran nya, ia harus meluluhkan ego nya kali ini.

••••

Jam sudah menunjukan pukul 08.00 pagi,diluar sana hujan mengguyur cukup deras yang membuat suasana sekitar nya menjadi Dingin.

Seperti biasa, senja berdiri di depan jendela kamar nya sambil melihat pemandangan di luar sana, hingga ia melihat sosok Lucia yang sedang menerjang derasnya hujan dengan payung nya yang bewarna kuning.

Senja sudah hapal dengan kebiasaan Lucia yang selalu menerjang hujan, karena ia tau bahwa Lucia suka sekali dengan hujan.

"Luciaaaa...", teriak senja dari atas balkon kamar nya.

Mendengar hal itu seketika Lucia langsung mendongakkan kepala nya saat di panggil oleh senja.

Dengan sebuah senyuman yang bermekaran di wajah nya,Lucia membalas panggilan senja.

"Iya kak kenapaaa?", balas Lucia dengan sedikit berteriak.

Mendengar balasan Lucia membuat kepala senja menggeleng geleng heran, padahal sudah jelas raut wajah senja menandakan kekhawatiran untuk nya.

"Jangan main hujan hujanan nanti kamu sakit", jawab senja.

"Ayo siniii masuk ke kamar kak senjaa.. ", tambah nya.

Jika senja sudah berbicara seperti ini, Lucia tidak berani untuk menentangnya, akhirnya Lucia menganggukan kepala sambil berjalan meninggalkan halaman rumah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BLACKWOLFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang