Cerita Seke - Type Seme 5. Teknik Pijat

313 4 0
                                    

Cerita SeKe
5. Teknik Pijat
- Type SEme -

Gue mengenal cowok tampan bernama Vincent dari acara kampus dimana kami sama-sama menjadi panitianya. Ia merupakan anak satu angkatan dengan gue namun berbeda jurusan. Sedikit gambaran tentang Vincent, ia memiliki wajah yang rupawan, badan sexy lean muscle, serta kulit putih sebab dia adalah keturunan Chinese. Berbeda dengan gue yang merupakan keturunan Jawa asli. Memiliki wajah yang bisa gue bilang manis juga tampan, dengan badan atletis serta kulit sawo matang eksotis.

Awal mula kedekatan gue bersama Vincent ini karena teman-teman wanita sesama panitia selalu saja berkata bahwa kami berdua ini sebagai bahan 'cuci mata' mereka. Sempat gue dengar kalimat itu soalnya. Jadilah gue makin menjadi memberikan apa yang teman-teman wanita gue ini inginkan dengan selalu mendekat pada Vincent ini saat sedang bertugas.
Toh tujuan gue tak hanya sebatas itu saja. Gue yang merupakan seorang gay tulen, role top hyper sejati ini yang terlebih menyukai pria Chinese macam Vincent. Tak jarang gue membayangkan bisa menikmati badan Vincent saat kami sedang berdua. Pasti akan sangat gila enaknya bisa merasakan cowok Chinese ini bertekuk lutut menjilati kontol 19 cm kebanggan gue ini.

Sudah enam bulan selepas kepanitiaan acara berakhir dan gue masih terbesit bagaimana cara gue bisa menikmati lekuk tubuh putih mulus milik Vincent. Namun sayang, menggaet Vincent ini rupanya memang tak semudah bayangan. Tidak seperti beberapa korban gue yang lain, menurut gue ia cukup sulit untuk gue hasut dengan berbagai macam cara.

"Yonas, sibuk gak lo?" Tanya Vincent saat kami berjumpa di kantin kampus.

"Kaga, kenapa emang?"

"Gue denger-denger lo bisa mijet ya? Pijetin gue dong, lagi remuk banget nih badan." Keluhnya.

"Eiitss.. Boleh-boleh aja, tapi berbayar ya." Seringai gue pada Vincent.

"Hahahaha. Iya iya gue bayar tenang aja. Asal pijetan lo enak pasti gue bayar." Senyumnya begitu manis.

"Wah ngeraguin pijetan gue. Lo tanya aja sama si Samsu, Ridho, Idas, mereka sekarang udah jadi pelanggan tetap gue." Gue sebutkan nama teman kami bersama.

"Canda kali. Percaya gue, gue tau lo bisa mijet juga dari mereka." Dalam hati gue bersorak gembira. Pasalnya ketiga cowok teman kami ini memang sering meminta gue untuk memijat badannya, mengenakan badannya selain dengan pijatan yang berakhir dengan entotan.

Mereka adalah cowok straight yang berhasil gue perbudak menjadi budak sex gue. Dengan bermodal kemampuan pijat, mereka bisa gue hasut perlahan dan berakhir dengan menjadi ketagihan oleh pijatan serta hentakan kontol gue di pantatnya. Tak gue sangka mereka bisa menyarankan kepada Vincent ini, rasanya gue akan panggil mereka bertiga dan gue berikan kontol ini sebagai hadiah.

"Ya udah, mau kapan? Sekarang?"

"Ntar malem aja, gue masih ada basket nih sama anak-anak lain." Ujarnya.
"Jadi abis gue dipijet sama lo, gue bisa langsung tidur. Lo nginep aja ntar di rumah."

"Haha enak ya abis pijet tiduran." Pastilah dia akan tertidur, tentu Vincent akan kelelahan harus melayani kontol gue nanti malam.

—————

Malam pun tiba dan Vincent mengabari kalau ia baru pulang dari bermain basket. Dia meminta gue langsung jalan ke rumahnya dan bergegaslah gue bersiap-siap. Sesampainya di rumah Vincent, gue yang barusan mengetuk pintu pagar mendapati seorang cowok Chinese lagi berwajah mirip dengannya membukakan pagar untuk gue.

"Siapa ya?"

"Malam. Saya Yonas temennya Vincent, si Vincentnya ada?" Jawab gue takjub melihat sosok yang sedikit lebih tampan dan berbadan lebih ideal dari Vincent.

Cerita Seke - Type Se (Seme)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang