Cerita Seke - Type Seme 7. Saudara Angkat

232 4 0
                                    

Cerita Seke
7. Saudara Angkat
- Type Se -


Mama dan papa mengangkat seorang anak lelaki ketika gue belum lahir. Sedari bayi, mereka berdua sudah mengangkat pria yang menjadi mas gue ini. Diberi nama Firman mas gue ini.
Alasan mama dan papa mengangkat ini adalah karena saran dari keluarga lain dan sahabat-sahabat mereka. Tujuannya adalah sebagai pancingan agar mereka berdua bisa hamil. Pasalnya, sudah 5 tahun pernikahan mereka berlangsung dan kala itu masih juga mama dan papa belum dikaruniai anak. Sampai akhirnya mas Firman berusia 1 tahun, mama mengandung gue. Betapa bahagianya mama dan papa mengetahuinya dan di saat mas Firman berusia 2 tahun, gue pun lahir dan diberikan gue nama Nugrah.

Kedua orang tua gue ini sama sekali tidak membedakan perlakuan di antara gue dan mas Firman. Semua adil, semua sama rata. Mereka juga sangat menyayangi mas Firman sebagaimana anak mereka, walau tidak ada hubungan darah yang terjalin antara kami dengan mas Firman.

Gue pun menyayangi mas Firman sebagaimana dia adalah mas gue. Terlalu banyak hal-hal yang gue dapatkan darinya, tentu sebagai seorang adik, adik akan selalu melihat sosok kakak menjadi panutan. Di masa mas Firman menyukai olahraga basket, gue pun mengikuti jejaknya untuk menjadi pemain basket saat sekolah. Ketika mas Firman bercerita bahwa ia mulai berpacaran, tak lama gue pun berambisi untuk juga mempunyai pacar. Dan banyak hal-hal lain yang memang mas Firman lakukan dan lalu gue mengikuti langkahnya.

Mas Firman juga nampak tidak mempermasalahkan hal tersebut. Ia juga sayang dengan mama papa, dengan gue, walau dia sudah tahu bahwa dirinya adalah anak angkat di keluarga ini. Terlihat juga mas Firman tak berkeinginan untuk mencari kedua orang tua kandungnya.
"Orang tua Firman ya mama sama papa, Firman punya adek Nugrah. Dan sampai kapanpun keluarga utama dan pertama Firman hanya kalian." Ucapnya ketika kami berempat sedang berkumpul saling terbuka dengan rahasia ini.

Tentu mama dan papa sangat terharu dan ya. Keluarga kecil ini, keluarga yang terdiri dari empat anggotanya. Mama, papa, mas Firman, dan gue.

—————

Kini gue baru saja lulus SMA dan sebentar lagi akan keluar dari rumah untuk berkuliah di luar kota tepat di universitas yang sama dengan mas Firman. Gue sendiri tak masalah dengan itu, malah bisa gue bilang gue suka dengan keputusan mama dan papa yang meminta gue untuk berkuliah dan tinggal di kosan yang sama dengan mas gue sendiri ini.

Ada satu alasan atas kesukaan gue tentang berkuliah dan tinggal bersama dengan mas Firman. Alasan yang bisa dibilang aneh, tapi gue sadari banyak juga orang yang merasakannya, mengalaminya. Gue sendiri memiliki seorang sahabat yang juga memiliki perasaan yang serupa dengan gue. Yakni, perasaan ketertarikan terhadap seorang pria, kepada sesama jenis.

Kalau ditanya apakah gue pernah bermain dengan sesama jenis, gue bisa jawab pernah dan bisa gue bilang dengan sahabat gue ini lah yang mengajari gue tentang segalanya. Gue sangat menikmati tubuh seorang lelaki yang berotot dibandingkan kemolekan tubuh perempuan. Pantat kencang dan bulat, membuat gue yang melihatnya bisa terangsang. Apalagi saat pertama kali menikmati rasanya sex, sungguh tak bisa gue jelaskan bagaimana enak dan nikmatnya kontol gue ini dijepit oleh otot-otot lobang pantat pria.

"Akur-akur sama mas mu ya Nugrah." Kata Papa ketika ia mengantar gue ke kosan.

"Firman, jagain adikmu ya. Jangan kamu ajarin yang nggak-nggak." Kali ini mama berkata pada mas Firman.

"Iya ma. Firman jagain Nugrah supaya jadi orang bener."

Resmi sudah gue sekarang tinggal di kosan di kota baru tempat gue menimba ilmu di jenjang yang lebih tinggi. Kamar gue dan kamar mas Firman ini bersebelahan. Bentuk kosan model jadul yang kami tinggali ini tidak memiliki kamar mandi di setiap kamar, hanya ada kamar mandi bersama di ujung ruangan.

Cerita Seke - Type Se (Seme)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang