Cerita Seke
1. Pemilik Toko yang Tertindas
- Type SEME -Dari sejak kecil sekali gue sudah tahu bahwa gue berbeda. Gue ingat betul bagaimana awal mulanya. Saat itu gue baru saja terbangun dari mimpi yang benar-benar aneh dimana gue sedang menikmati percumbuan bibir hebat sambil memeluk erat seorang cowok yang tak gue kenal siapa. Badan kami menempel sangat lekat, bahkan gue rasakan hubungan persenggamaan seperti film-film bokep yang pernah gue tonton ini terjadi pada gue dalam mimpi. Bedanya, jika di film-film bokep tersebut gue tahu sang pria seharusnya kontol ini masuk ke dalam lobang memek, sedang gue sadar jelas di dalam mimpi jika gue melakukannya pada lobang pantat.
Semenjak itulah semua pandangan gue terhadap cewek langsung berubah seketika. Gue tak lagi suka menggoda cewek, bahkan untuk lirik-lirik saja enggan. Gue lebih tertarik melihat teman cowok gue yang nampak macho, jantan, gagah, dan tampan. Apalagi kalau mereka memiliki kulit putih dan mata sipit, orang Chinese lah sebutannya, gue benar-benar bisa melongo menatap mereka saat berjumpa di mall-mall.
Tapi gue pun menyadari, tindak tanduk gue ini kian lama kian dianggap aneh oleh keluarga gue, terlebih oleh kedua abang gue. Mereka memiliki usia yang terpaut cukup jauh di atas dan pernah secara gamblang mereka berdua mengintrogasi gue, menanyakan apakah gue menyukai wanita atau tidak.
"Lo gak homo kan Tam?" Kata abang nomor dua ketika gue masih SMP sementara dia sudah kuliah.
"Beneran bang, nggak." Jawab gue berbohong. Sedikit takut pasalnya gue dengan mereka berdua ini.
"Udah kasih tunjuk bokep aja, kasih liat cewek bugil nari-nari yang itu." Lanjut abang pertama gue menyuruh.
Jadilah gue bersama kedua abang gue ini menonton video bokep dimana tak ada pemeran pria satu pun, hanya ada kumpulan beberapa wanita yang menari erotis sambil memuaskan diri sendiri menggunakan alat bantu. Gue sudah takut jika kedua abang gue memergoki gue tidak terangsang. Namun beruntungnya kedua abang gue yang sudah sange duluan malah membuka celananya sendiri dan memamerkan kontol ngaceng mereka yang berukuran fantastis!
Jadilah kontol gue langsung konak saat itu juga dan baru setelah itu kedua abang gue menelanjangi gue untuk membuktikan prasangkanya.
"Ngaceng bang si Tama." Kata abang kedua.
"Ya harus ngaceng dong! Ya kali kalo ga ngaceng bahaya banget!" Bentak abang pertama gue memukul kepala adiknya.
Gue hanya cengenges-cengenges bangga sekaligus bahagia karena jati diri gue tidak terbongkar. Jadilah malam itu adalah pertama kali gue melihat kontol selain milik gue sendiri, berikut dengan coli bersama kedua abang gue. Setelah itu mereka pun tak pernah meragukan tentang orientasi gue, secara gue yang sudah belajar dari pengalaman sana mulai memacari beberapa teman sekolah wanita demi kedok meski isi HP dan laptop gue penuh dengan foto serta video bokep Gay.
Hingga sekarang gue sudah berkuliah, berusia 20 tahun, gue yang bernama Pratama ini masih saja perjaka tingting sebab masih harus menjaga perilaku di hadapan keluarga secara gue masih tinggal di rumah. Memang, bisa saja kalau gue menyempatkan diri. Hanya gue begitu terlena dengan kehidupan sebagai mahasiswa yang membuat gue cukup melupakan tentang kebutuhan biologis yang selama ini hanya terpenuhi melalui coli saja.
Kebetulan saat ini rumah gue sedang ada pekerjaan renovasi untuk peremajaan setelah belasan tahun rumah ini berdiri. Jadilah untuk beberapa hari kedepan rumah gue akan dipenuhi oleh beberapa tukang bangunan. Jujur, gue merasa sangat senang karena dengan kehadiran mereka, gue bisa mendapatkan pemandangan indah yang seolah membangkitkan kembali libido gue yang sempat terpendam. Melihat kuli di rumah bekerja telanjang dada, berbadan kekar, sangat jantan dan maskulin sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Seke - Type Se (Seme)
RandomMohon pengertiannya sebelum memberikan Support - Terimakasih Banyak. *PS : Mohon untuk segera melakukan download pada file yang telah didukung/dibeli/disupport! Author tidak bisa bertanggung jawab apabila ada kelalaian kalian jika lupa melakukan dow...