02

1.7K 70 5
                                    

    Sesampainya di rumah, sakit Jeno segera di bawa oleh suster dan dokter untuk di periksa. Sedangkan yang lain, menunggu di luar dengan perasaan cemas.

Beberapa saat kemudian, dokter itu keluar.

"Bagai mana keadaan anak saya"tanya Abraham, menatap tajam dokter itu, sedangkan Liana menyimak perbincangan mereka berdua dengan rasa cemasnya.

" Anak tuan baik baik saja, ia hanya kecapekan. Jelas dokter itu.

"Hmm, pindahkan anak saya ke ruang VVIP" ucap Abraham datar.

" Baik tuan"ucap dokter itu.

                        🍼🍼🍼🍼

"Baby kamu udah bangun, ada yang sakit, yang mana yang sakit bilang sama mommy"tanya Liana panjang lebar.

"Maaf, tante siapa ya"ucap jeno bingung, sebab ia tak kenal dengan orang ini.

Liana pun menjawab pertanyaan anaknya dengan lembut.

"Tante ini mommy kamu baby" jawab nya.

"Hah, masasih" ucap Jeno tak percaya.

"Ya, baby kamu adalah anak kandung kami, ini bukti tes DNA dan foto kamu  waktu kecil"ucap Abraham menjelaskan.

"Om jangan ngaku ngaku deh"sinis Jeno melihat Abraham.

"Om kaya nggak, kalo gak kaya Jeno gak mau"ucap Jeno sambil tangannya bersedekap dada.

Abraham dan Liana pun, terkekeh melihat tingkah anaknya yang sangat mengemaskan"tenang aja baby, Daddy mu ini sangat kaya" ucap Abraham sobong.

Jeno yang mendengar itu tersenyum senang.

" Jadi kalian beneran, orang tua nya Jeno, tapi kenapa kalian buang Jeno"ucap Jeno sedih, ia sedih mengapa orang tua nya baru menemuinya sekarang.

"Bukan begitu sayang,jadi kamu dulu di culik, kami tidak akan membuang permata kami" ucap Abraham menjelaskan, ia takut putranya akan membencinya, jika Jeno tidak mengetahui kebenarannya.

"Jadi, Jeno di culik"ucap Jeno dengan mata yang berkaca kaca.

"Ya babby maafkan kami, karna lalai menjaga mu" ucap Liana sendu

Jeno pun mengangguk, ia tidak masalah tentang hal itu"iya gak papa, bukan salah kalian"

Jeno baru menyadari, jika tangannya merasakan kebas, Jeno pun melirik ke arah tangannya, dan langsung menangis kencang.

"Huaaaa... Tangan Jeno hiks.. kenapa di tusuk tusuk hiks.. gak mau hiks.. jahat" tangis Jeno tersedu sedu.

"Hiks.. lepas hiks.. Ndak suka hikss.. Jeno Ndak mau huaaa..."tangis Jeno yang masih hiteris.

"Ssstttt baby tenang sayang"ucap Liana menenangkan, Abraham yang sudah tak tega pun, langsung menggendong anaknya ala koala.

Jeno yang di gendong pun hanya menurut karna, merasa nyaman.

"Ssstttt tenang baby itu tidak akan lama, hanya menunggu sampai infusnya habis"Abraham menenangkan anaknya, agar tak menangis lagi, ia menggoyangkan tubuhnya kekanan kekiri, layaknya bapak bapak yang menimang bayi nya. bedanya ini bayi besar yang menggemaskan, nan mungil.

NAJENOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang