"mimpi apa gue semalem, sampe di ompolin anaknya pak bos"ucap gio dalam hati.
Gio pun masuk ke dalam ruangan kerja Abraham, setelah mendapat izin. Sambil menggendong Jeno yang masih tertidur pulas.
Saat baru saja masuk, gio sudah di sambut, dengan tatapan tajam Abraham." Kenapa kau menggendong putraku"ucap Abraham dingin.
"Maaf tuan ,tadi tuan muda kecil yang meminta saya menggendongnya" jawab gio.
" Dan, kenapa bajumu basah" tanya Abraham, sambil mengambil alih Jeno dari sang supir.
" Di ompolin tuan kecil, tuan" ucap sang supir.
" Baiklah kau bisa keluar" setelah mengatakan itu, Abraham membawa Jeno ke ruangan pribadinya, untuk mengganti pakaian Jeno yang basah dengan menggunakan bajunya, karna yang ada di sana, hanya baju Abraham.
Abraham terkekeh, kala melihat bungsunya yang sangat menggemaskan, Jeno terlihat tenggelam di dalam baju kaos milik nya itu.
" Cup "
"Daddy tinggal dulu ya" setelah itu ia langsung pergi untuk meeting.
.
.
.
" Eungh " lenguhan Jeno sambil mengusap matanya.
" Anjrit gue di mana nih" ucap Jeno, setelah itu ia turun dari kasur.
" Oh jadi ini kantor Daddy, tapi kok Daddy gak ada ya, apa lagi diluar kali ya" setelah celingak-celinguk mencari sang Daddy dengan wajah bantalnya khas bangun tidur, bocah itu pun keluar dari ruangan itu untuk mencari Daddy nya.
Namun saat ia hendak keluar, ia malah di kejutkan, oleh kehadiran cewek seksi, dengan bajunya yang ketat, dan make up yang menor.
" Eh Tante siapa" tanya Jeno.
" Enak aja Lo, sembarangan panggil gue Tante, gue ini calon istri bos di sini ya" ucap wanita yang bernama Ella dengan garang.
Ella merupakan salah satu karyawan Abraham, dia memang sangat terobsesi dengan Abraham, tapi Abraham tak pernah mau meladeninya, karna sangat membuang-buang waktu.
"Dih ngarep banget, Daddy gue gak bakal mau sama lonte modelan kek Lo ye" balas Jeno tak kalah garang.
"Plak"
Ella menampar Jeno kuat, hingga menyisakan ruam merah di pipi mulus Jeno, yang sepertinya sebentar lagi akan berubah warna menjadi biru.
"Bocah Gembel kayak Lo, gak pantes ada di sini"ujar Ella
Jeno sebenarnya ingin membalas orang itu, cuma dia lagi mager aja, sepertinya seru, bermain drama dengan wanita jalang ini fikirnya.
" Lah yang Gembel kan tante bukan jeno, jeno mah sultan, liat aja baju Tante kurang bahan, pasti murahan kayak harga diri Tante" balas Jeno sopan, nan pedas.
Mendengar itu, wanita itupun tak kuasa menahan amarahnya, hingga ia mendorong Jeno hingga terjungkal ke belakang, dan kepalanya membentur sudut meja.
"HUAAAA DADDY..."
tangis Jeno pun pecah karna kepalanya begitu sakit, dan mengeluarkan darah segar.
Abraham yang kebetulan baru masuk, dan menyaksikan bagaimana Jeno terjatuh pun langsung menggendong Jeno ala koala, setelahnya ia langsung menerjang wanita itu sambil menggendong Jeno.
" Beraninya kau melukai putra ku " ucap Abraham dingin.
"Roy, bawa jalang itu ke tempat biasa"
Setelah mengatakan itu ke pada asistennya, Abraham segera membawa anak nya ke dalam kamar yang ada di ruangannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
NAJENO
Teen FictionNajeno remaja menggemaskan yang berusia 14 tahun yang hidup sebatang kara dan tinggal di kost kostan kecil, sejak keluar dari panti asuhan karena gak mau ngerepotin ibu panti lagi katanya . dia remaja yang ceria, nakal, cerewet, pokoknya seper Badun...