Jangan lupa vote................
Siang ini jeno tengah bersantai di ruang keluarga, di temani Abang sulungnya, siapa lagi kalau bukan Aldrich.
" Abang jeno mau main dulu ya" ucap jeno
" Main kemana dek "
"Gak kemana-mana cuma mau main motor" jawab nya
" Gak boleh, adek sini aja sama Abang" larang Aldrich
" Tap-"
"Gak ada tapi tapian" sela Al cepat
"Ya udah tapi mau susu"
"Iya minta sama maid ya"
"Gak mau, mau nya Abang yang buatinn!"
"Tap-"
"Gak ada tapi tapian Abang"
Aldrich pun berjalan ke dapur dengan sempoyongan, ingat dia masih sakit, tapi malah Momong bocil kematian.
Setelah selesai membuat susu ia kembali keruang keluarga, terlihat lah Jeno yang sedang menonton TV dengan mulut tersumpal pacifier.
"Ini baby dot nya" ucap Al sambil duduk di samping jeno.
"Terimakasih Abang" ucap jeno dengan mata sayu nya.
"Hmm tidur lah"
Jeno pun tertidur di pangkuan Aldrich, namun tak lama terdengar suara deruman mobil. Ternyata Abraham yang pulang, Abraham masuk kedalam mansion, dan terlihat lah bayi manis nya yang tertidur di pangkuan anak sulung nya.
Lihatlah siapa yang tadi pagi tidak mau sekolah, dan ingin menjaga abangnya, tapi kenyataannya malah Aldrich yang momong jeno.
Abraham menggendong jeno dengan perlahan" tunggu di sini, nanti Daddy kesini lagi"
Setelah memindahkan jeno ke kamar, saat ini Abraham sudah berada di ruang keluarga, duduk di sebelah Aldrich.
"Kenapa wajahmu semakin pucat Al , apa kau masih belum melupakan mantan kekasih mu itu" tanya Abraham.
"Eum t-tidak, Al sudah melupakan nya" jawab Al gugup
"Jangan berbohong Al, Daddy sering melihatmu menangisi wanita sialan itu"
" Maaf Daddy, Al masih mencintainya" cicit Al
" Jangan bodoh Al, lihat badanmu sudah semakin kurus, mana badan kekar mu yang dulu, kamu sekarang hampir tidak pernah makan, KAMU MAU SAKIT MU SEMAKIN PARAH HAH!" bentak Abraham di akhir kalimat
para maid dan bodyguard di sana seketika tersentak kaget.
"Hiks Daddy, maaf maafin Al hiks, Al janji gak bakal inget dia hiks lagi, maafin Al hiks"
Al terus menangis meraung-raung meminta maaf, tapi hanya di acuhkan Daddy nya, anggap saja ini pembelajaran untuk Aldrich.
Hingga akhirnya tangisan Al mengecil, dan nafas yang tak beraturan.
"dyy.. hik D-daddy Al hik"
Abraham yang sudah tak tega pun langsung menggendong Al, " sttt tenanglah, daddy minta maaf hmm"
" Hiks hahh i-iya, Ngan marah" ucap Al sesugukan.
Abraham menghela nafas panjang "Daddy tidak akan marah, kalau kamu tidak melupakan jam makan sampai sakit begini"
" Hiks iya, Al mau makan"
" Baiklah ayo makan Daddy suapi "
Setelah makan, Abraham mengantarkan Al ke kamar nya, menidurkan Al, tak lupa mengganti diapers nya.
Tok tok tok
Terdengar suara ketukan pintu, dengan cepat Abraham membukanya.
"Ada ap-"....
TeBeCeh
Dikit dulu ya, lagi males soalnya....
*Gak bakal up kalo dikit yang komen*
Bayar dengan vote!!🤍
..

KAMU SEDANG MEMBACA
NAJENO
Подростковая литератураNajeno remaja menggemaskan yang berusia 14 tahun yang hidup sebatang kara dan tinggal di kost kostan kecil, sejak keluar dari panti asuhan karena gak mau ngerepotin ibu panti lagi katanya . dia remaja yang ceria, nakal, cerewet, pokoknya seper Badun...