3

6.1K 158 1
                                    


"Om mafia gantengnya kebangetan, cocok buat keturuanan gak sih?" - Serana

Jangan lupa vote nya pren

•o0o•

DIRUMAH serana, saat ini gadis itu sedang berada dikamarnya. Dirinya baru saja pulang kerumah setelah diantar om mafia itu. Kalian tebak pasti pria itu yang menyuruh serana masuk ke mobilnya dan mengantarnya pulang, melainkan serana yang menangis dan meminta terus memaksa om mafia itu agar mengantarnya pulang dengan ancaman biar tidak nangis lagi yang langsung di turuti om mafia itu dengan pasrah.

Dan selama di perjalanan, kejadian yang sangat memalukan dan juga enak itu membuatnya menggeleng keras, katakan bahwa gaids itu gila. Iya, gila sama lumatan dan sentuhan dari pria itu.

Flashback

"Antar serana pulang om, serana capek, mau tiduran hiks..."
Tangis serana dengan muka tersendu sendu. Entah kenapa dirinya terlihat manja saat ini.
Frustasi sama moodnya yang gampang berubah ubah. Tidak memperdulikan imagenya yang terlihat jelek di pria itu, biarkan saja.

"Tidak" Pria itu mendengus, kenapa ia harus dipertemukan dengan gadis itu.

"Huaaa, hiks... hiks.. O-om j-jahat! Serana gak suka!" Tangis serana seketika pecah membuat pria itu mendesah berat. Sedari tadi ia baru saja menyelesaikan masalah dan ingin cepat cepat pulang mengistirahatkan badannya yang capek. Namun kesialan apa yang membuat ia harus ketemu gadis yang menyusahkannya itu.

"Kekanakan" Gumamnya yang dapat didengar serana.

Serana menatap pria itu yang menatap nya juga dengan raut datar. "Hiks... Hikss.. Om jahat tau!, cepat antarin serana pulang, nanti serana gak bakalan nangis lagi" Sahut serana terseguk seguk.

Mendengar itu, mau tak mau pria itu pun mengiyakan perkataan gadis itu. Dari pada menyaksikan drama dihadapannya.

"Masuk" Titah pria itu dingin, lalu masuk kedalam pengemudi yang diikuti serana yang duduk disamping pengemudi itu. Dengan muka cemberut dengan sedikit terisak itu tanpa menoleh ke om mafia.

Mobil pun berjalan dengan kecepatan maksimal. Suasana yang hening membuat serana merasa tak nyaman. Berniat ingin membuka obrolan dulu namun gengsinya lebih besar.

Persetan dengan gengsinya yang seluas samudra, serana menoleh ke om mafia yang serius menyetir membuat ketampanannya berkali lipat.

Ekhm

Serana seketika mengalihkan pandangannya ke jendela. Menghilangkan rasa malu sekaligus gugup.

"N-nama om siapa?" Pertanyaan itu yang sudah bersarang dikepalanya dari kemarin. Sayangkan udah kenal tapi gatau namanya. Apa panggil sayang aja?!

Pria itu terdiam, lalu berkata seraya menoleh sekilas ke serana. "Arziel" Jawab ziel singkat

Duda Mafia Idamanku! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang