14

4.1K 116 11
                                    

'Jika orang tua mu tidak merestuinya, maka aku akan pergi sejauh jauhnya dari hadapan mu' -serana

Jangan lupa vote nya pren

o0o

SEORANG wanita yang sudah memasuki kepala empat itu memasuki mansion anak sulungnya dengan anak keduanya yang mengikutinya dari belakang.

Didalam, wanita itu mendatangi asisten art yang bekerja disana.
"Bi, ada iel nggak?" Tanya wanita itu

Kebetulan erna, selaku art dimansion anaknya itu sedang mengobrol sama art yang lain.
"Eh, itu den iel nya ada dikamarnya, perlu saya panggil nya?" Jawab bi erna dengan sopan.

Bi erna sudah bekerja dari arziel sejak kecil, makanya bi erna dipindahkan kemansion anak dari majikannya yang terbilang cukup dekat berinteraksi dengan keluarga mereka.

Wanita itu menggeleng lalu tersenyum, " Biar saya aja bik"

Bi erna pun mengangguk lalu mengundurkan diri.

Sedangkan lelaki yang sedari tadi terdiam mengikuti maminya berdecak.
"Mih, kenapa gak minta bi erna aja panggil abang sih"

Wanita yang dipanggil mami oleh lelaki itu berbalik menatap anaknya dengan tajam. "Kamu diam dan ikutin mami aja!" Ketus wanita itu yang ditanggapi anaknya dengan dengusan.

Kedua ibu dan anak itu berjalan menuju lift dan menekan angka nomor 2 yang dimana terdapat kamar anak sulungnya berada.

Wanita itu berjalan keluar lift saat lift itu berhenti dilantai dua dengan cepat, sudah tidak sabar memarahi anak nya itu.

Sedangkan anak lelaki yang melihat ibunya itu sudah tak pusing lagi dengan tingkahnya.

Menekan sandi pintu kamar anaknya itu dengan cepat dan membukanya secara tak tenang.

Namun, saat ingin memarahi anaknya itu. Wanita itu malah terbelalak shok melihat pemandangan didepannya.

"ARZIEL KAMU APAKAH CEWEK ITU?!"

Pekikan itu terdengar sangat keras, anak kedua nya itu berjalan cepat saat mendengar teriakan maminya.

Sesampainya didepan kamar sang abang dan ingin menanyai apa yang terjadi namun ia malah salah fokus dengan pemandangan yang sangat ia ketahui itu.

"Anjing" Umpat lelaki itu tanpa sadar. Tersadar dengan itu, langsung ia alihkan pandangannya ke arah lain dan segera menjauh, biarkan maminya mengurus abangnya.

Sedangkan yang diteriaki itu langsung panik, melainkan hanya serana yang panik melihat siapa yang datang berbeda dengan arziel yang santai. Sangat cocok buat di tampol sih mukanya yang datar itu.

Sontak mendapati sosok wanita dan lelaki yang tak serana kenali itu langsung menarik selimut sampai sedadanya.

Wanita itu memincingkan matanya menatap anak dan juga gadis itu.

Serana yang merasa ditatap pun meringis malu dan bersembunyi dibelakang punggung tegap ziel.

Arziel yang melihat itu pun menghembuskan nafasnya sejenak. "Kenapa?" Tanya pria itu

Duda Mafia Idamanku! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang