7

5.3K 127 2
                                    


"Om ziel ganteng deh, nikahin gue kapan sih?!" -serana

Jangan lupa votenya pren

•o0o•

GADIS itu menguap, matanya menatap tanpa minat guru didepan yang menjelaskan materi.

Serana merasa ngantuk memikirkan itu, namun saat memikirkan om ziel, dirinya begitu semangat. Merasa heran dengannya.

Kedua tangan gadis itu terlipat diatas meja lalu menelingkupkan kepala nya. Matanya terasa berat jadi ia butuh tidur sebentar tanpa menghiraukan guru yang berada di depan itu.

Namun, beberapa menit berlalu. Agnes mendadak panik saat kedua mata guru itu menatapnya kemudian menoleh ke samping.

Salah satu tangan agnes mencubit pelan paha serana, namun tak digubris sang empu. Lagi, agnes mengulangi kegiatannya tadi dengan kuat dan

"ANJING!," Serana terbangun saat pahanya dicubit, lalu menoleh ke samping mendapati raut agnes yang sedikit panik.

"Lo apa--"

"SERANA, APA YANG BARU SAJA KAMU KATAKAN?!," Sela bu mala berkacak pinggang, matanya melotot.

Serana mendengus, kenapa ibu tua satu itu terlihat menyebalkan. "Kenapa bu?," Tanya nya dengan malas

"Kenapa kenapa, kamu itu niat sekolah atau mau tidur sih? Setiap pelajaran saya selalu tidur terus, capek saya negur kamu serana," Balas Bu mala seraya membetulkan kaca matanya yang sedikit merosot kebawah.

"Ya niat lah bu, kalau gak niat ngapain saya disini. Dan satu lagi, kalau saya tidur ya itu hal biasa karna setiap orang ngantuk itu butuh tidur, ibu kalau ngantuk gak tidur ya? Apa jangan jangan ibu ngepet makanya ga tidur? benar gak bu?, " Kedua mata serana menelisi raut wajah bu mala yang menahan amarah.

Berbeda dengan serana, agnes serta murid yang lain menahan ketawa dengan kepala menggeleng tak habis pikir.

"SERANA, KELUAR KAMU SEKARANG JUGA!,"

•••

Disalah satu restoran mewah, tepatnya diruangan privat. Ada dua pria berbeda usia saling melempar tatapan datarnya.

Pria dengan kemeja putih kantoran itu menatap datar lawan bicaranya.

"Ada hal apa yang buat anda ingin bertemu dengan saya tuan
xaver?,"

Tuan xaver, alias hernan papi nya serana menatap sosok pria yang sudah dekat dengan putrinya itu, "Bukan apa apa, hanya membahas soal kedekatan kau dengan putri saya, tuan garfied,"

Arziel memangut paham saat mendengar itu, "jadi? Apa yang ingin anda bahas?," Tanya arziel

Hernan menghela nafas, apakah pria dihadapannya itu tidak ingin menjelaskan terlebih dahulu kepadanya? Malah bukan menanyai nya.

"Bukan saya, tapi anda. Apa yang ingin anda lakukan saat mendekati putri saya?"

Arziel terkekeh pelan, "tidak menginginkan apa apa, hanya
ingin menjadikan putrimu jadi milikku"

Duda Mafia Idamanku! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang