Author pov:"Semoga keputusanku tepat"
Tampak seorang pemuda terlihat berdiri disamping ranjang pasien dan menatap prihatin sesosok tubuh yang kini terbaring tak sadarkan diri,wajah mereka amat sangat mirip bahkan tidak terlihat adanya perbedaan dikeduanya.
Cup
"Maafkan Hana yang bang,Setelah abang tahu keputusan yang Hana buat ini mungkin abang akan marah besar pada Hana"seru Hana yang memakai jas putih rapi setelah mengecup dahi kakaknya.
Farhan dan Hana adalah saudara kembar yang dibesarkan dengan kasih sayang oleh kedua orang tua mereka,walaupun kembar Farhan dan Hana memiliki kepribadian yang bertolak belakang dimana Farhan adalah sosok yang dingin,tempramen dan egois sedangkan Hana adalah sosok yang ceria,sopan dan tipe orang yang selalu mengalah dan nggak enakan orangnya.
Hari ini Hana harus menggantikan sang kakak untuk menikah dengan seorang wanita yang menjadi korban tabrak lari yang dilakukan Farhan ketika berkendara dalam kondisi mabuk.
Dan mungkin kondisi Farhan saat ini juga merupakan karma dari tindakan pengecutnya yakni tak lama setelah menabrak sang korban dirinya juga mengalami kecelakaan parah yang membuatnya mengalami koma.
Keluarga sang korban menuntun pertanggung jawaban dari kepala keluarga Rizaldi yakni ayah dari Hana yang notabanenya hanyalah seorang maneger disalah satu perusahaan besar diibu kota.
Sementara keluarga korban yang merupakan keluarga terkaya dan sangat berpengaruh di negara ini membuat mereka dengan amat mudah bisa memusnakan keluarga Hana dalam sekejap mata.
"Putriku sekarang menjadi buta dan divonis tidak bisa memiliki anak disebabkan oleh kelalaian putra anda dengan dua fakta itu tidak akan ada pria dari keluarga terhormat yang mau mempersuntingnya,maka keberadaan kami disini mempertanyakan apa kalian sanggup bertanggung jawab atas semua peristiwa yang terjadi pada putriku?"nada tegas dan dingin terlontar dari mulut Haris Hamilton.
"Kami siap untuk bertanggung jawab,jadi apa yang kalian inginkan?"tanya Rizal penasaran walau sebenarnya dia sedikit gugup berhadapan dengan Haris Hamilton yang merupakan pemilik perusahaan tampatnya bekerja.
"Suruh putramu untuk menikahi putriku itu jalan satu satunya,jika kalian tidak mau maka kami akan menempuh jalur hukum"
Itulah ancaman yang diberikan oleh kepala keluarga Hamilton pada ayah Hana yang mau tak mau harus dituruti jika tidak keluarga Hana akan berakhir dipenjara,yang menjadi masalah utamanya adalah Farhan sekarang masih dalam kondisi koma jadi tidak mungkin dirinya menikahi putri Haris Hari ini.
Ayah Hana sempat meminta agar hari pernikahan bisa di undur tapi keluarga Hamilton tetap kekeh melaksanakan akad hari ini karena takut Farhan akan lari dari tanggung jawabnya yang membuat Rizal dan Dewi sempat uring uringan sebelum mendapatkan ide gila dengan menukarkan peran Farhan dengan Hana.
Hana yang memang tidak bisa melihat orang tuanya bersedih akhirnya menyetujui permintaan gila Dewi "Maafkan ibu ya nak"ungkap Dewi penuh penyesalan.
"Nggak apa apa kok bu,Hana rela kok berkorban yang penting keluarga kita aman dari segala tuntutan hukum"jawab Hana yang membuat air mata Dewi menetes dipipi,lalu Hana memeluk tubuh Dewi dengan erat.
Ceklek
Hana yang tadi malamun kini langsung tersadar saat sang ayah masuk kedalam ruang rawat Farhan "Mari nak keluarga Hamilton telah menunggu kehadiran kita"ujar Rizal yang membuat Hana menganggukkan kepala dan dengan cepat menghapus air mata yang tiba tiba mengalir dipipinya.
"Hana pamit ya bang"setelah berpamitan Hana segera mengikuti langkah Rizal menuju ke luar rumah sakit lalu masuk kedalam mobil pengantin.
Dilain tempat dimansion mewah milik keluarga Hamilton sedang ramai dipenuhi dengan tamu undangan dari keluarga besar Haris dan Selvi Hamilton menunggu kedatangan mempelai pria beserta keluarganya.
"Dia belum datang juga ya?"
Seorang wanita cantik berpakaian kebaya putih sedang duduk didepan cermin bertanya pada beberapa orang yang diketahuinya ada dalam kamar pribadi wanita cantik tersebut.
"Tenang sayang mungkin mereka sedang dijalan"jawab Selvi sambil memeluk sang putri tercinta dari belakang.
"Ma,apa dia tahu semua tentang kondisi Meera?"tanya wanita cantik itu sambil memegang tangan Selvi yang berada dipundaknya.
"Tahu kok,kamu tenang aja dia tidak akan berani lari dari tanggung jawabnya,mama kebawah dulu mau lihat kedatangan mereka kamu disini aja ya sama Bianca dan Mariska"Meera menganggukan kepala mendengar ucapan dari sang mama.
"Kak"panggil wanita yang kelihatan lebih muda dari Meera yaitu Mariska yang merupakan adik Meera satu satunya.
"Iya sayang,kenapa?"
"Kakak serius mau menikah dengan laki laki itu,aku takut kak dia tidak bisa membahagiakan kakak lihat aja kemarin dia kabur begitu saja setelah menabrak kakak,dasar laki laki jahat"ujar Mariska khawatir pada Meera sang kakak tercinta.
"Kamu tenang aja sayang,serahkan semua pada Tuhan bukankah kita juga lebih jahat padanya,kamu tahu kakak memang sudah buta sebelum dia menabrak kakak dan kecelakaan itu juga disebabkan oleh kelalaian kakak sendiri eh ujung ujungnya papa menjebak pria itu agar menikah sama kakak"jelas Meera sambil tersenyum kearah cermin walau dirinya tidak bisa melihat.
"Satu lagi pria itu adalah anak dari pak Rizal maneger diperusahaan papa yang dikenal sangat baik makanya papa yakin untuk menjodohkan kami berdua"lanjut Meera.
Bianca hanya menyimak pembicaraan adik kakak tanpa ada niat untuk menyela,awalnya mereka semua terkejut dan menolak ketika Haris mengatakan akan menjodohkan Meera dengan Farhan yang merupakan pelaku tabrak lari Meera tapi dengan segala penuturan dari Haris serta melihat rekam jejak Farhan yang tidak pernah terlibat dalam kasus kejahatan membuat mereka terpaksa menerima.
Haris melakukan hal itu semua karena memikirkan kebahagian sang putri,dirinya harus mencari keluarga yang tepat untuk menyerahkan salah satu putri tercintanya bukan apa apa dengan kondisi Meera yang buta dan telah divonis mandul tidak membuat beberapa keluarga gentar dan masih mau mengajukan perjodohan pada Haris.
Haris yang tahu semua watak keluarga mereka tidak akan terkecoh karena yang mereka inginkan adalah harta Meera saja,dan terjadinya kecelakaan yang melibatkan Farhan menjadi jembatan pada Haris untuk mengetahui lebih jauh keluarga Rizal yang pada akhirnya dipilih oleh Haris untuk menjadi salah satu besannya.
Mobil iringan pengantin pria memasuki taman mansion keluarga Hamilton dan langsung disambut ramah oleh Haris dan Selvi,mereka tidak mau semua keluarga besarnya serta tamu undangan tahu bahwa pernikahan ini terjadi karena paksaan dari Haris.
"Selamat datang di kediaman sederhana kami ini"
Hana berdecak kesal dalam hatinya ketika mendengar ucapan Haris yang tak sesuai fakta,apanya yang sederhana ini tuh bak istana yang iyanya merendah boleh tapi lihat juga sikonnya,gerutu Hana dalam hati.
Hana dengan sopan mencium tangan Haris dan Selvi serta para orang tua dikeluarga Hamilton lalu bersalaman dengan Arvy Hamilton,putra sulung Haris dan suami dari Bianca.
"auch.."
Batin Hana meringis saat merasakan tangan berotot Arvy sedikit meremas tangannya yang sedikit lebih kecil dari tangan Arvy.
"Mari nak,penghulunya sudah dari tadi nunggu kehadiranmu"seru Haris sambil menunjuk kearah penghulu yang sedari tadi duduk menunggu kedatangan Hana.
"Dia sudah datang kak"adu Mariska pada Meera setelah mengintip lewat kaca jendela kamar Meera.
"Cakep sih kak,gua akuin calon suami kakak itu orangnya tampan dan sopan bahkan kak Arvy aja disalamin sama dia"lanjut Mariska yang membuat Meera tersenyum.
"Ya Tuhan semoga pernikahan hamba ini akan menjadi pernikahan yang sakinah mawadah dan waramah"batin Meera penuh harap.
"Saya terima nikah dan kawinnya Meera Hamilton binti Haris Hamilton dengan mas kawin tersebut Tunai..."ucap Hana dalam sekali tarikan nafas.
"Sah?"
"Sah...."seru semua orang menjawab pertanyaan dari pak penghulu.
×///**//***//***//****///
Vote?
Coment?
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA BUTA
General FictionSeorang gadis yang rela bertukar peran dengan sang kakak demi kebaikan keluarganya.... Mengandung unsur gxg