Author POV;Beberapa hari kemudian.......
Hari ini Hana keluar dari rumah sakit setelah menjalani perawatan yang intensif namun Hana juga harus sering kontrol keadaan jantung barunya agar tidak ada masalah.
"Hati hati"ujar Meera sembari membantu Hana mencari posisi duduk yang nyaman.
"Terima kasih banyak kak atas semua yang telah kakak lakukan hingga membuatku mendapatkan donor jantung"seru Hana dengan tulus sambil menggenggam kedua tangan Meera.
"Sama sama sayang,aku melakukan ini semua karena aku mencintaimu dengan sangat"
"Kak,aku mau setelah ini kita mulai dari awal ya karena keluarga kita sudah tahu yang sebenarnya sekaligus telah memberi restu mereka kepada kita,aku janji mulai hari ini aku akan selalu bersama kakak dan mencintai kakak dengan tulus"ujar Hana sembari menatap kedua mata Meera dengan penuh cinta.
Meera yang merasa terharu langsung menghambur kedalam pelukan Hana "aku juga mencintaimu dengan tulus Hana dan aku bersumpah tidak akan membiarkan siapapun masuk ke dalam hubungan kita,hubungan ini hanya antara kamu dan aku tidak akan ada orang lain"balas Meera yang membuat Hana tersenyum.
Meera melepaskan pelukannya lalu mengecup bibir Hana yang masih kelihatan sedikit pucat.
Hana mengelus pipi kanan Meera dengan lembut "aku akan berbicara pada Teresa dan memintanya untuk tidak menggangu hubungan kita lagi"
"Tidak,aku tidak akan membiarkanmu bertemu dengannya lagi"balas Meera cepat setelah mendengar ucapan dari Hana.
"Jika aku tidak berbicara padanya aku takut dia akan melakukan sesuatu untuk memisahkan kita sayang"bujuk Hana.
"Sudah Kamu tenang saja,aku akan mengurus segalanya"
"Tapi..."
"Ssst....jangan membantahku Hana"potong Meera sembari memberikan tatapan tajam yang membuat Hana terdiam seketika.
Hana hanya takut jika Meera dan Teresa bertemu akan terjadi perang besar antara mereka berdua,tapi Hana juga tidak punya kuasa untuk membantah perkataan Meera.
Meera mencapai air putih lalu memberikan obat pada Hana,setelah selesai meminumnya Meera pun membantu Hana untuk beristirahat.
Setelah merasa Hana telah terlelap tidur Meera langsung keluar dari kamar sembari menelepon seseorang.
"Ayo kita bertemu sekarang,kita selesaikan semuanya"ujar Meera pada seseorang diseberang telepon.
Kemudian Meera kembali menelpon Josh dan memintanya untuk bersiap dengan membawa beberapa anak buah ke suatu tempat.
Meera mengendarai mobilnya menuju ke salah satu kafe yang digunakan untuk tempat pertemuan dirinya dengan Teresa.
"Cepat sekali kau sampai kemari,apa kau tidak ada pekerjaan?"basa basi Meera karena melihat Teresa yang telah duduk manis di kursi sembari memainkan hpnya.
"Tentu saja aku harus cepat datang supaya aku bisa merencanakan pembunuhan mu"balas Teresa.
"Hahaha....sabarlah dikit musuhku kau kira aku datang sendirian ketempat ini? Aku tidak sebodoh itu"seru Meera sembari duduk didepan Teresa lalu sedikit mencondongkan tubuhnya kedepan.
"Aku beritahu padamu,jika kau sedikit saja menyentuhku ku pastikan timah panas sniper ku menembus kepalamu"lanjut Meera memperingati Teresa.
"Kalau begitu aku akan terlebih dahulu meledakkan tempat ini agar sniper mu tidak bisa membunuhku"jawab Teresa tanpa rasa takut yang membuat Meera menatapnya datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA BUTA
General FictionSeorang gadis yang rela bertukar peran dengan sang kakak demi kebaikan keluarganya.... Mengandung unsur gxg