Author POV;Semalaman Hana tak bisa tidur memikirkan kedepannya harus bagaimana,apalagi operasi mata Meera berjalan dengan lancar dan kini hanya menunggu hitungan jam untuk membuka perban dimata Meera.
"Huft...."
Asap rokok keluar begitu saja saat Hana menghembuskan nafasnya kasar.
"Apa yang sedang kamu pikirkan,hmm?"Hana menoleh kebelakang setelah mendapat pertanyaan dari Teresa yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan berbalut handuk menutupi tubuh polosnya.
"Banyak yang sedang ku pikirkan,Kamu ingin tahu salah satunya apa?"tanya balik Hana pada Teresa yang membuat wanita cantik itu menganggukkan kepala sembari berjalan ke arah balkon mendekati Hana.
"Salah satu yang kupikirkan saat ini ialah tentang hubungan terlarang kita,kurasa kita harus mengakhirinya sampai disini saja jika tidak maka Meera akan mengetahui segalanya tentang kita"ujar Hana yang membuat senyum yang sempat terpatri dibibir Teresa mulai menghilang.
"Emangnya kenapa kalau Meera tahu semuanya? Apa kamu pikir aku akan dengan mudah melepaskan mu? Jangan harap,sebaliknya aku akan membuat Meera dan keluarganya menerima keberadaan ku disisimu"terang Teresa yang membuat Hana mengerutkan alisnya.
"Apa maksudmu?"tanya Hana dengan penuh keheranan.
"Lihat aja nanti sayang..."Teresa mengedipkan sebelah matanya sembari berlalu kedalam kamar yang membuat Hana semakin penasaran.
Pukul sepuluh malam barulah Hana kembali ke mansion dengan santai tanpa ada rasa takut akan dicurigai oleh siapapun karena semua anggota keluarga berada di rumah sakit menemani Meera.
Setelah membersihkan diri dan mengganti baju,Hana langsung pergi ke rumah sakit dengan ditemani oleh salah satu supir pribadi keluarga Hamilton karena merasa tubuhnya sedikit lelah.
"Kita ke rumah sakit ya pak"ujar Hana pada sang sopir.
"Baik tuan"
Hanya membutuhkan waktu dua puluh menit saja untuk tiba di rumah sakit tempat Meera dirawat,sambil memijit leher belakangnya dan sesekali menguap Hana berjalan menuju ruang VVIP.
Ceklek
Tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu Hana masuk ke dalam ruang rawat Meera dan langsung menutupnya sekali lagi dia menguap karena kantuk yang kini mulai tak bisa dia tahan.
"Sayang,Kamu sudah datang ya"
Hana tersentak kaget saat mendengar suara lembut Meera yang menyapanya sembari duduk disofa sedangkan ranjang tempat tidurnya telah diisi oleh Mariska dan Selvi yang sudah tertidur lelap.
"Kamu kenapa belum tidur hmm,ini sudah larut loh"jawab Hana sembari mendekati Meera lalu ikut duduk disampingnya.
"Aku nggak sabar buat besok jadinya ya nggak bisa tidur deh"
Hana mengusap pipi kanan Meera sembari menatap perban yang menutupi kedua matanya.
"Seharusnya kamu itu beristirahat bukannya begadang seperti ini nanti mata kamu kenapa kenapa lagi,yuk sekarang kita istirahat dulu soalnya aku sudah ngantuk banget nih"Meera tersenyum mendengar pernyataan Hana yang terdengar sangat lelah.
Meera berdiri dari sofa agar Hana bisa mengambil posisi berbaring diatasnya lalu kembali duduk dan ikut berbaring disamping Hana dengan beralaskantangan Hana.
"Selamat malam istriku,semoga mimpi indah ya"Hana mengecup kepala belakang Meera lalu mengeratkan pelukannya.
Meera tersenyum bahagia mendapati perlakuan manis Hana walaupun cuma sedikit karena Meera tahu Hana pastilah sangat letih karena pekerjaan di perusahaan lagi banyak banyaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA BUTA
General FictionSeorang gadis yang rela bertukar peran dengan sang kakak demi kebaikan keluarganya.... Mengandung unsur gxg