𝐬𝐭𝐚𝐫'𝐬 𝐬𝐞𝐜𝐫𝐞𝐭 • 𝐛𝐥𝐮𝐞 𝐥𝐨𝐜𝐤.

1. Audisi

Gadis bersurai blonde itu melangkah, menelusuri tiap pintu yang ada. Membaca aksara kecil yang terpampang di papan pintu itu dengan netra ungunya.

"Nona Yoshiko, sebelah sini."

Yoshiko (Name) melonjak kecil dan menatap asistennya. Ia menegak saliva tegang dan mengangguk. "Maaf. Saya sedang banyak pikiran."

Sang Asisten terkekeh. "Saya mengerti. Pasti anda masih memikirkan masa tahanan Furuto Sora yang akan dibebaskan 2 Bulan lagi."

Gadis bungsu keluarga Yoshiko itu juga terkekeh pahit. Benar ia memikirkan hal tersebut. Meski sudah lewat hampir satu tahun setengah, kasus Fitnah Sora yang dahulu masih sangat sering dibicarakan netizen.

Akhirnya (Name) masuk kedalam ruangan yang asistennya tunjuk. Disana ada Ayahnya, Kepala Sekolah Flarucia Academy, dan juga seorang Gadis yang beda beberapa tahun dari (Name). Dia memiliki surai pink pucat dan netra ungu gelap yang sama pucatnya.

"Dia cukup mirip denganku. Khususnya mata kami." Pikir (Name). Namun ia buru-buru menghapus pikirannya. Ia punya pekerjaan disini. Yaitu untuk mengetes seorang Gadis yang mendaftar menjadi Idol di Flarucia Academy.

"Ah, kamu sudah tiba (Name)." Yoshiko Kyosuke tersenyum, menyediakan bangku untuk putrinya duduk. (Name) berterimakasih dan menatap Gadis muda itu lebih dalam. Nampaknya, dia berada di Tahun Kedua. Sama seperti Sora.

"Baiklah, langsung kumulai saja, ya?" (Name) mengambil bolpoin di saku roknya, dan berkas-berkas di meja.

Gadis itu mengangguk.

"Oke. Siapa namamu? Dan, berapa umurmu?" Tanya (Name). Dengan semangat gadis itu menjawab, "namaku Ameko Naomi. Kakak bisa panggil aku Naomi. Umurku 17."

"Kamu seumuran dengan Sora, ya?" (Name) menghela napas. "Aku harap kamu tidak sekelas dengannya jikalau kamu diterima, Naomi-Chan."

Naomi mengernyit. "Iya. Semoga saja." Ujarnya. Sepertinya gadis ini sudah mengetahui soal skandal Sora yang dilemparkan pada (Name) 1 Tahun yang lalu.

"Oke. Lalu, apa tujuanmu pindah ke Flarucia Academy?" Tanya (Name) lagi. Dengan semangat, Naomi menanggap, "saya ingin menjadi Idol terkenal seperti Kakak! Dari pertama kali kakak tampil di televisi, saya sudah kagum!"

(Name) terkekeh. "Saya tersanjung. Terimakasih. Dan, semoga beruntung dengan ambisimu itu."

Naomi mengangguk. "Tentu! Saya takkan menyerah, sampai saya diizinkan berada di satu panggung yang sama dengan Kak Yoshi!"

(Name) tertawa. "Iya, semoga beruntung." Ujarnya. Lalu menatap kepala sekolah. Ia mengangguk, lalu berdiri.

"Sepertinya (Name) akan meloloskanmu, Naomi." Ujarnya. Wanita bernama Kazumi Hanna itu memegang bahu Naomi dan tersenyum.

"Tes selanjutnya denganku saja. Bukannya kamu ada panggung beberapa jam lagi, (Name)?" Tanya Bu Hanna lembut.

(Name) terlonjak. "Ah! Aku lupa!" Ujarnya, menatap jam, menunjukkan pukul 09.23. Jam 11 siang ia harus segera naik ke panggung.

"Maaf merepotkanmu, (Name). Saya seharusnya tidak memintamu melakukan tes ini. Saya hanya ingin meminta anda untuk mengajarkan Naomi beberapa hal." Bu Hanna terkekeh. "Semangat dalam panggungnya."

(Name) mengangguk. Ia mengambil tasnya, berdiri, lalu keluar dari ruangan itu. Meninggalkan Naomi, Ayahnya, dan Bu Hanna.

"Dia percaya."

"Akanmu?"

"Iya. Aku harap tidak ada kendala lagi."

"kamu sebenarnya siapa?"

"hanya seorang murid."

Tepat saat itu, besi panjang di sebuah ruangan gelap terangkat. Seorang gadis dengan pakaian oranye dan tangan yang diborgol keluar dari sana. Wajahnya pucat, berantakan. Rambut ungu gelapnya juga.

Ia melangkahkan kakinya ke sebuah ruangan.

Salah seorang polisi yang mengawalnya lantas melepaskan borgol di tangan gadis itu dan berbisisik.

"Cepat ganti bajumu. Saya menunggu diluar. Jangan coba kabur!" Ujarnya tegas.

Gadis itu mengangguk, lalu mulai mengganti pakaian oranye-nya menjadi gaun putih yang cantik. Dia juga mulai merias wajah pucatnya menjadi seperti semula dengan alat rias yang tersedia disana.

Gadis dengan surai ungu itu tersenyum sembari memoleskan lipstik merah muda pada bibirnya yang kering.

"Aku harus berterimakasih pada Gadis itu."

Ada yang tahu kenapa Author kasih lagu Glass Doll?