🍂 01. A Life

328 36 35
                                    

Akhir Musim Panas 1720, Desa Yeosu, Provinsi Jeolla Selatan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akhir Musim Panas 1720, Desa Yeosu, Provinsi Jeolla Selatan.

‘HA!’ ‘HA!’ ‘HA!’

Suara sekelompok anak muda yang sedang berlatih pedang di lapangan besar di Desa Yeosu terdengar sangat bersemangat. Cuaca yang cukup terik di akhir musim panas ini tidak membuat mereka kelelahan. Keinginan anak-anak muda untuk menguasai seni tersebut sangat tinggi. Mereka terus mengayunkan tongkat berukuran panjang ke depan, belakang, samping dan bawah sesuai instruksi dari pemimpin mereka.

Sang pemimpin sekaligus pelatih pedang, memantau pergerakan mereka yang tampak gesit. Dibanding beberapa minggu sebelumnya, para pemuda ini jauh lebih terampil. Untuk hal-hal dasar mereka cukup menguasainya. Bukan hal sulit jika mereka bertarung bersama pemula lainnya.

“Pelatih Kwon!”

Pelatih tersebut yang tak lain adalah Kwon Minjoon, menoleh saat seorang pria memanggilnya dari arah belakang. Dia adalah sahabat sekaligus pelatih lain di Desa Yeosu yang biasa mengajarkan anak-anak muda bela diri dan berpedang.

“Ada apa, Gildae-ya?”

Song Gildae berbisik di telinga Minjoon. “Kepala Desa datang dan mencarimu.”

Minjoon melirik ke arah belakang dan melihat Kepala Desa Kim serta sekretarisnya masuk ke area lapangan. Kemudian Minjoon menatap Gildae. “Gantikan aku untuk melatih mereka.”

Gildae berdecak. “Setelah ini aku mendapat bayaran?”

Minjoon tidak menjawab. Ia hanya menepuk bahu Gildae dan menyerahkan tongkat yang sedari tadi di pegangnya. Kemudian ia berjalan mendekati Kepala Desa Kim dan Sekretaris Im.

Minjoon membungkuk hormat di hadapan keduanya. “Naeuri.. Ada sesuatu yang Anda butuhkan?”

Kepala Desa Kim tersenyum tipis. Sekilas ia menatap sekelompok anak muda yang masih berlatih. “Sangat beruntung kami memiliki kau di desa ini. Sekarang para pemuda memiliki keterampilan seperti orang-orang yang ada di kota.”

Minjoon menatap Kepala Desa Kim dengan bingung.

“Kau tau? 3 orang dari anak-anak muda yang kau latih selama 1 tahun terakhir ini?” Kepala Desa Kim melirik Sekretaris Im sejenak. “Mereka lolos ujian militer kerajaan.”

Minjoon melebarkan mata dan seketika senyumnya merekah. “Benarkah? Baguslah kalau begitu.”

“Benar. Tahun ini untuk provinsi Jeolla diwakili semuanya dari desa Yeosu. Dan itu berkat kau dan kawan-kawanmu.”

Sekretaris Im yang berada di samping Kepala Desa ikut tersenyum. “Sepertinya kita bisa mulai mendirikan secara resmi komunitas bela diri di desa Yeosu. Saya yakin banyak orang yang tertarik untuk belajar.”

Kepala Desa Kim terdiam sejenak. “Itu tergantung dari Pelatih Kwon. Kita tidak bisa memaksakannya sesuai kehendak kita saja. Lagipula..” Kepala Desa Kim menatap Minjoon dengan lekat. “Kenapa kau sendiri tidak mencoba ikut ujian militer di Hanyang? Aku yakin kau akan lolos. Apalagi kudengar kau juga pernah tinggal di ibu kota, bukan?”

JOSEON APOCALYPSE [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang