Akhir Musim Panas 1720, Desa Yeosu, Provinsi Jeolla Selatan.
Suara geraman yang sangat kuat dan langkah kaki yang terseok membuat Jieun semakin mengeratkan genggaman tangan suaminya. Dadanya berdebar keras dan ia menahan napas sebisa mungkin, seolah hembusan napasnya juga akan mengundang makhluk-makhluk aneh itu untuk mendatangi mereka. Sementara Minjoon juga merasakan hal yang sama. Tangan kanannya menggenggam tangan sang istri sedangkan tangan kiri bersiap untuk mengeluarkan pedang.
Kemudian suara desisan bercampur dengan suara geraman tadi semakin terdengar di telinga mereka, menandakan makhluk tersebut akan menerkam orang yang ada disekitarnya.
Minjoon menatap sekitar, memastikan dari mana makhluk itu akan datang. Ketika matanya melihat sesuatu dari sela-sela robohan rumah, pria itu tau apa yang harus dilakukannya. Ia berbalik ke arah selatan sambil tetap menggenggam tangan Jieun.
BRAKK..!
Sebuah papan kayu jatuh tak jauh dari tempat mereka berdiri. Minjoon dan Jieun menoleh ke arah tersebut dan seketika mereka membulatkan mata. Makhluk itu, tidak hanya satu atau dua, melainkan lebih.. menatap mereka dengan mata yang menyala tajam. Saat menyadari adanya manusia, makhluk itu tak segan berlari menghampiri Minjoon dan Jieun.
Situasi ini tidak membuat mereka diam. Minjoon langsung menarik tangan Jieun dan berlari ke arah selatan. Mereka melewati reruntuhan dan percikan darah yang ada di pemukiman tersebut. Namun saat mereka hendak berbelok, makhluk-makhluk itu ada disana juga. Mereka tengah menerkam orang-orang yang sedang melarikan diri.
“Seobangnim..” Jieun memanggil suaminya dengan napas berderu takut.
Dengan tanggap Minjoon mencari jalan lain. Mereka berbalik dan masuk ke celah-celah rumah yang masih utuh. Hanya saja sesuatu yang buruk juga terjadi. Di rumah yang utuh itu juga ada banyak makhluk serupa. Makhluk itu bergerak kaku dan langsung menyadari keberadaan Jieun dan Minjoon.
Karena itu Minjoon langsung mengeluarkan pedangnya dan menebas perut makhluk tersebut. Tapi ternyata itu tidak membuatnya mati seketika. Justru makhluk itu semakin beringas ingin menerkam Minjoon. Namun sebelum itu terjadi, Minjoon menebas leher makhluk itu sekali lagi hingga terputus.
Jieun yang menyaksikannya hanya bisa terdiam kaku. Tangannya gemetar hebat dan keringat muncul di sekitar dahinya. Minjoon langsung menggenggam lagi tangan Jieun dan menariknya keluar dari rumah tadi.
“Disini tidak aman.”
Sepenggal kalimat dari Minjoon membuat Jieun mau tak mau mengikuti langkah kaki pria itu yang lebar. Mereka mencari celah lain agar bisa melarikan diri dari tempat terkutuk itu. Hingga Minjoon menemukan sebuah jalur yang mengarahkan mereka ke wilayah barat, tempat dimana rumah mereka berada.
Dengan cepat Minjoon menarik tangan istrinya ke arah tersebut. Matanya yang tajam tetap awas melihat sekitar, khawatir makhluk aneh muncul tiba-tiba tanpa mereka sadari. Saat diujung jalan mereka bingung karena jalan yang mereka lalui itu buntu. Hanya ada tembok cukup tinggi dan mereka sulit melaluinya. Sementara dari dekat, suara geraman dan teriakan pilu orang-orang semakin terdengar.
KAMU SEDANG MEMBACA
JOSEON APOCALYPSE [ON GOING]
Mystery / Thriller[HISTORICAL-HOROR-THRILLER] Awalnya kehidupan Minjoon dan Jieun tampak seperti keluarga pada umumnya. Membesarkan anak perempuan mereka di desa terpencil yang cukup jauh dari ibu kota rasanya begitu menenangkan. Hingga suatu ketika sebuah wabah meny...