「 ✦ 05. THE DATE THAT GONE WRONG✦ 」
━━━━━━━━━━━━━━━
James benar-benar kesal saat mengetahui Gwen punya kencan untuk kunjungan Hogsmeade mereka yang akan datang. Dan itu bukan dia.
Dan tentu saja ia akan pergi dengan seorang idiot dari Gryffindor. Mark Johnson- yang merupakan Seeker dari anggota tim Quidditch Gryffindor. James bahkan tidak menyangka bahwa dia akan mengajak Gwen-nya untuk kencan. Walaupun James takkan berbohong bahwa talenta Johnson selama menjadi Seeker cukup mengesankan, tapi tetap saja sepertinya dia akan mengeluarkannya dari tim.
Mengapa Gwen Lupin yang cantik dan jelita mau pergi bersama Mark Johnson daripada bersama seorang James Potter?
Apakah dia tidak cukup baik? Apakah dia tidak cukup tampan? Apakah dia tidak cukup baik? Apakah dia belum cukup dewasa? Apakah dia tidak cukup fit? Apa yang bisa dia lakukan hingga membuat Gwen jatuh cinta padanya, bukannya Johnson.
Di sisi lain, Gwen terkejut bahwa dia diajak kencan oleh Mark Johnson, sesama siswa kelas enam Gryffindor dan juga seorang anggota tim Quidditch. Dia mendatangi Gwen setelah sarapan dan mengajaknya berkencan ke Hogsmeade, dan tentu saja Gwen menjawab ya.
Gwen berada di menara Gryffindor, di kamar Lily dan Marlene. Mereka bersikeras bahwa mereka ingin membantu Gwen dengan kencannya yang akan datang.
Karena saat itu akhir bulan Oktober, cuaca di Skotlandia sedikit tidak dapat diprediksi, namun hari ini sedang turun salju, jadi Gwen tidak mempunyai banyak pilihan pakaian untuk dipakai karena dia harus menutupi semuanya dengan jubah atau mantel.
"Makeup! Makeup! Kamu akan terlihat sangat cantik, Gwen!" Marlene memekik bersemangat, membuat Gwen terkekeh.
"Apakah kamu menyukai dia?" Marlene bertanya dengan penuh semangat.
"Jelas aku tidak menyukainya seperti itu. Aku bahkan hampir tidak mengenalnya. Itu sebabnya aku akan pergi di kencan ini." jawab Gwen.
"Tapi, dia selingkuh dari pacar terakhirnya, Emerson Smith yang sekelas denganku," kata Lily
"Kami bahkan belum berpacaran, Lils." kata Gwen.
"Aku hanya tidak ingin kamu terluka, oke?" Lily berkata dengan lembut. Gwen meletakkan tangannya di bahu si rambut merah yang khawatir.
Ketika Lily dan Marlene selesai mendandani Gwen seperti boneka, mereka akhirnya membiarkannya pergi bergabung dengan teman kencannya yang sedang menunggunya di pintu kastil.
"Hei Gwen" Mark menganggukkan kepalanya.
"Halo, Mark" Gwen tersenyum.
"Aku sudah merencanakan keseluruhan kencan kita. Pertama-tama kita akan pergi ke Honeydukes, Toko Bulu Scrivenshaft, lalu Three Broomsticks, dan setelah itu mungkin mengunjungi Darwis, Banges, dan Gladrags kalau kita masih punya waktu."
"Kedengarannya bagus," Gwen tersenyum. Mark menyeringai cerah dan meraih tangannya, dia membawanya sampai ke desa Hogsmeade.
Perjalanan ke sana menyenangkan. Mark cukup manis dan ramah, cukup lucu juga.
Mereka baru saja hendak memasuki desa, ketika Mark tiba-tiba terpeleset dan jatuh ke salju sambil mengerang keras.
"Ya ampun! Apakah kamu baik-baik saja?" Gwen berkata sambil menjulurkan tangannya untuk membantunya berdiri, yang diambilnya saat dia tersandung untuk bangkit kembali.
"Aku minta maaf. Aku tak tau apa yang terjadi." Mark berkata sambil membersihkan salju dari jaketnya, membuatnya basah kuyup dan kedinginan.
"Kau kedinginan! Bagaimana kalau kita bergegas ke Three Broomsticks untuk minum butterbeer agar kau tetap hangat?" Gwen menyarankan.
"Y-Ya," katanya, giginya bergemeletuk karena cuaca dingin dan jubah sedingin es yang dia kenakan.
Gwen merangkul Mark yang menggigil agar tetap hangat saat membantunya melewati pintu masuk Hogsmeade dan masuk ke pub Madame Rosemerta, The Three Broomsticks
Pub itu cukup ramai, jadi Gwen memutuskan untuk memilih tempat di bar.
"H-Halo, R-Rosem-merta," sapa Mark sambil merogoh jaketnya untuk mengeluarkan dompetnya. "Tolong, dua butterbeer."
"Oh tidak, tidak, tidak!" Gwen berkata sambil meraih pergelangan tangan Mark untuk mencegahnya menggeledah sakunya untuk mencari dompet. "Aku akan membayar minumanku sendiri."
"Tidak, tidak, tidak! Aku bersikeras! Tolong, biarlah ini menjadi tanggunganku. Bagaimanapun, ini adalah kencan. Wajar jika aku membelikanmu minumanmu." Mark memprotes.
"Apa kamu yakin?" Gwen mengangkat alisnya.
"Ya, aku bersikeras!" Ucap Mark masih mencari-cari di saku jubahnya. "Kalau saja aku tahu di mana dompetku berada...."
Butterbeer datang, dan Mark menghabiskan 5 menit lagi mengosongkan saku jubahnya, masih mencari dompetnya, namun yang membuatnya kecewa, dompetnya tidak ditemukan.
"Di mana itu!" Mark berteriak dengan frustrasi.
"Oh, Mark. Biarkan aku membayarnya. Tidak apa-apa." Gwen berkata sambil menyerahkan 4 sickles kepada Rosemerta.
"Aku sangat sangat menyesal, Gwen. Aku tidak tau kenapa hariku berjalan begitu buruk hari ini! Biasanya aku jauh lebih baik dari ini." Mark menghela nafas.
"Biasanya?" Gwen bertanya.
"Yah, aku sudah mengajak banyak gadis ke sini sebelumnya."
"Oh..."
"Oh! Tolong jangan berpikir seperti itu! Aku hanya berusaha mencari orang yang tepat, tahu?" Mark menjawab dengan cepat.
"Oh, baiklah kalau begitu." Gwen membalas dengan menganggukkan kepalanya.
Tiba-tiba, Gwen menyaksikan kepala Mark bertransformasi menjadi kepala labu besar. Gwen segera menoleh untuk melihat siapa yang mengutuknya saat dia berteriak minta tolong-khususnya mencari James dan Remus-tapi mereka tidak bisa ditemukan, jadi itu bukan mereka.
Semua orang di pub mulai panik dan berlari keluar gedung saat melihat Mark Johnson yang pingsan dengan kepala labu besar.
Kencan pertama yang menyenangkan... bukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
How You Get The Girl | James Potter
Teen Fiction"I want you for worse or for better. I would wait for ever and ever." Bukan sebuah rahasia lagi bahwa James Potter sangat tergila-gila dan jatuh cinta kepada saudari kembar sahabatnya; Guinevere Lupin. [James Potter x OC] [Marauders Era] A...