08. The Storm

215 36 2
                                    

Gwen berjalan sekencang yang ia bisa, kakinya terus berlari tanpa arah tujuan yang jelas. Yang jelas hanyalah Gwen ingin menghindari James sebisa mungkin. Kakinya mengarahkannya pada menara Astronomi. Mungkin sudah menjadi kebiasaanya sejak dahulu, ketika Gwen merasa sedih ia akan pergi ke menara Astronomi.

Gwen memandang ke halaman, matahari mulai terbenam, makan malam akan segera dimulai. Dari tempatnya duduk di puncak menara Astronomi, kakinya menjuntai di tepi menara, dia bisa melihat seluruh area. Cumi-cumi yang berenang di danau, tim quidditch Hufflepuff yang kembali dari latihan, seragam kuning cerah mereka berdiri di rerumputan, dia bisa melihat gubuk Hagrid, asap mengepul dari cerobong asap, dia pasti sedang memasak makan malamnya dan pohon willow yang layu. Itu mengingatkannya pada Remus.

Bulan purnama pertama di tahun ajaran tinggal 3 hari lagi. Gwen berpikir, 'Kenapa aku begitu egois', Gwen memarahi dirinya sendiri. Gwen merasa sangat egois, karena saudara kembarnya bahkan memiliki masalah yang lebih rumit. Mengapa Gwen harus bersedih dengan masalah sesepela ini?

Gwen melihat kembali ke halaman, angin sejuk bergegas melintasi wajahnya, menyebabkan dia kedinginan. Tanpa sadar setitik air mata mulai jatuh dari matanya, Gwen mencoba menghapus air mata tersebut untuk mengalir lebih banyak, namun usahanya terlihat sia-sia. Semua air mata Gwen langsung terjun dengan indah dari matanya.

Gwen tidak pernah membenci James. Namun, dengan semua hal yang terjadi sekarang Gwen merasa sangat membencinya sekarang. Gwen marah karena James telah mengacaukan kencannya, James membuat Mark membencinya dan membuat Mark mengeluarkan kata-kata yang menyakiti hati Gwen, dan Gwen merasa dibohongi dengan semua tindakan baik James ketika menenangkannya karena Gwen menangisi ucapan Mark. Semua itu hanyalah rencana belaka James.

Suara langkah kaki terdengar ketika Gwen masih menangis, dengan cepat ia menoleh dan berusaha menghapus jejak air matanya. Mata biru Gwen menemukan James yang tengah berdiri dengan canggung di ujung tangga, wajahnya penuh dengan kekhawatiran entah asli ataupun palsu.

"Apa yang kau inginkan?" Gwen berusaha agar suaranya terlihat tegar, namun ia malah mengeluarkan suara mencicit yang aneh dan suara serak.

James mendatanginya dengan langkah perlahan. Demi Godric, James sangat membenci melihat Gwen yang sedih dan penyebabnya adalah dirinya sendiri.

"Dengar, itu tidak seperti yang kau pikirkan, Gwen." James mengeluarkan suara gemetar.

"Memangnya apa yang sedang kupikirkan? Kupikir semua itu terdengar jelas, Potter. Pasti kau yang menghancurkan kencanku dengan Mark, kan? Memangnya siapa lagi? Betapa bodohnya aku." Gwen mendengus.

"Ya, aku tau. Aku hanya- tidak ingin kau berkencan dengannya."

"Kenapa? Kau tidak berhak melarang ku, Potter. Merlin, Remus bahkan tidak melarangku."

"Aku tau, Gwen, tapi dengarkan aku. Aku menyukaimu, Gwen. Aku merasa cemburu ketika kau pergi bersama dengan Johnson tapi tidak pernah denganku. Aku merasa tidak cukup baik untuk bisa bersamamu. Apa yang bisa ku lakukan hingga membuatmu jatuh cinta padaku, bukannya Johnson." Suara James terengah-engah ketika menjelaskannya.

Namun Gwen hanya menggelengkan kepalanya, "You'll fucking be the death of me, Potter."

Gwen lalu berjalan melewati James, meninggalkan James sendirian di menara Astronomi yang dingin.

Gwen berlari menuju kamar asramanya, menghantamkan tubuhnya ke kasurnya yang empuk. Ia menenggelamkan wajahnya ke bantalnya, menahan tangisannya agar tidak terdengar oleh teman asramanya.

"Merlin, apa yang terjadi denganmu Gwen?" suara Lily terdengar, dan ketika mendengar suaranya, Gwen hanya ingin menangis lebih kencang.

Gwen merasa Lily duduk di ujung kasurnya, dan mengelus-elus punggungnya dengan pelan; berusaha menenangkan Gwen yang masih terisak.

"Gwen, tolong jelaskan padaku apa yang terjadi." Lily berkata dengan lembut, masih mengelus punggung Gwen.

Gwen lalu memunculkan wajahnya dari bantal, menatap mata hijau Lily yang tengah memperhatikan dirinya. Wajah Gwen memerah dan matanya bengkak serta sembab. "Potter." hanya kata-kata itu yang bisa keluar dari bibirnya.

"James Potter? Apa yang dia lakukan padamu, Gwen?" wajah Lily berubah menjadi menakutkan, terlihat seperti seorang ibu yang tengah membela anaknya.

Gwen mulai terisak kembali, "Dia yang meng- menghancurkan kencanku dengan Mark." suara Gwen serak dan terbata-bata.

Lily mengeluarkan suara kaget, "That asshole. Apakah Remus mengetahui hal ini?"

Gwen menggelengkan kepalanya, "Tolong jangan beritahu Remus, aku tidak ingin menghancurkan pertemanan mereka hanya karena masalah sepele ini. Aku bahkan tidak tau mengapa aku menangis sesedih ini."

Lily hanya mengangguk lalu memeluk tubuh Gwen dengan erat. "Its alright, kamu bisa menangis sebanyak-banyaknya kepadaku."

Di sisi lain, James menatap punggung Gwen yang perlahan demi perlahan menjauh dari penglihatannya. James melepaskan kacamatanya dan mencubit matanya. Ia merasa seperti sama idiotnya dengan Johnson sekarang.

James berjalan dengan lesu melewati lorong-lorong menuju ke kamar asramanya. Ketika memasuki kamar asramanya, James hanya melihat Sirius yang tengah tidur-tiduran sambil menatap peta Marauders, dan untungnya lagi tidak ada tanda-tanda keberadaan Remus di kamar mereka.

Sirius yang tadinya menyeringai ketika melihat kehadiran James mulai mengernyitkan dahinya ketika melihat wajah muram James.

"Apa yang terjadi denganmu, Prongs? Wajahmu sama muramnya seperti The Grey Lady." Sirius makin mengernyitkan dahinya ketika melihat James menghantamkan badannya ke kasur dan menenggelamkan wajahnya ke bantal.

"Aku mengacaukan segalanya." gumam James.

"Mengacaukan apa? Come on, what the hell is wrong with you?" Sirius mendatangi kasur James dan menarik badan James dari kasur dengan kasar. Namun, Sirius terkejut melihat wajah James yang sudah memerah dengan air mata tergenang di matanya yang sebentar lagi siap meluncur.

"Gwen tau aku yang menghancurkan kencannya dengan idiot Johnson itu. Dia benar-benar sangat marah padaku, Pads." suara James terdengar gemetar.

"Oh... Well, that's really fucked up." Sirius tidak terkejut ketika mendengar James yang menghancurkan kencan Gwen, karena Sirius adalah yang membantu James mengacaukannya. Namun Sirius tidak menyangka bahwa Gwen akan mengetahuinya.

Sirius menepuk-nepuk bahu James, "Look, sepertinya aku bisa membantumu. Jadi jangan menangis, karena ada aku di sini, Prongs."

i dont really like this chapter, it's so cringe ugh.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
How You Get The Girl | James PotterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang