cw: kissing. lil bit mature (maybe?).
•
•
Panas, peluh membasahi tubuh dua anak adam itu sejak beberapa jam lalu. Tangan yang lebih kecil peluk erat sang dominan dengan tubuh yang tidak dibiarkan berjarak sedikitpun ketika akhirnya mereka mencapai kenikmatan yang sedari tadi mereka cari.
Salah satu bantingkan diri pada sisi yang lain di kasur itu. Keduanya tersenyum puas juga lega dengan nafas yang masih belum beraturan.
"Such a hot night" kata salah satu dari mereka.
"It always feels hot when i do it with you"
Dari yang terlentang, kemudian mereka ubah posisi tidur agar bisa saling berhadapan. Si dominan menyugar rambut lelaki di hadapannya yang basah karena keringat. Lepek, tapi dia suka. Dia selalu suka apapun yang jadi penyebab surai basah si manis, lebih-lebih ia suka kiss mark diberbagai bagian tubuh coklat madu yang disebabkan bibirnya.
Bibir plum yang selalu manis tiap kali dia menyesapnya, binar mata yang selalu curi perhatiannya, hidung mungil yang selalu ingin dia tempelkan dengan hidungnya, pipi chubby yang tidak pernah bosan dicubitnya karena gemas. Keseluruhan wajah lelaki itu selalu buatnya jatuh cinta. Ralat, bukan hanya wajah, tapi seluruh entitas dalam diri seorang yang bernama Haechan.
Haechan, si manis yang buat mulutnya sedikit menganga juga mata yang tidak berkedip hampir satu menit lamanya, ketika ia lihat lelaki itu berdiri di atas panggung saat ia datang menonton konser si manis untuk temani sahabatnya. Ia terpukau. Suara merdu yang menyapa gendang telinga dengan begitu sopan, juga wajah cantik nan manis yang sangat nyata di depan mata. Jaemin benar-benar jatuh cinta, lebih dalam dari palung mariana.
Dan siapa sangka, ternyata mereka berakhir tidur di atas ranjang yang sama. Dia perlu banyak ucapkan terima kasih pada sang sahabat sebab sudah memaksanya untuk datang ke konser si manis yang sekarang jadi pujaan hatinya.
"I love you," Haechan berucap menatap prianya tepat di mata, pancarkan kejujuran dari binar matanya. Tangannya sibuk elus lembut rahang tegas sang pujaan, sementara ia juga rasakan usapan lembut di punggungnya.
Mereka sedikit bertengkar karena gosip si manis dengan seorang komposer lagu. Jelas itu bukan sebuah kebenaran, tetapi kekasihnya tetap merasa cemburu, dan Haechan dapat mengerti itu. Bagaimanapun, karena hubungan yang tidak diketahui publik, membuat pergerakan mereka jadi terbatas dan gosip-gosip murahan selalu datang pada mereka berdua. Ditambah lagi, Haechan dengan komposer itu memang akhir-akhir ini cukup sering bertemu, karena terlibat dalam kerja sama pembuatan lagu yang akan dirilis pertengahan tahun nanti.
Kekasih tampannya itu cukup mudah merasa cemburu. Belum lagi dia juga kesal karena tidak bisa temui pacar manisnya di ruang publik, sementara orang lain dengan mudahnya menyapa dan habiskan waktu dengan sang pacar dimanapun mereka ingin. Rasanya tidak adil, dan itu cukup buat frustrasi.
Haechan sudah selalu beritahu, kalau dia sudah membuatnya jatuh cinta terlalu dalam. Haechan bahkan tidak bisa memikirkan bagaimana dirinya tanpa lelaki di hadapannya ini, pria yang curi perhatiannya dalam acara perayaan konsernya yang selesai dengan sempurna. Dia pikir malam itu hanya akan jadi one night stand biasa seperti yang sering terjadi sebelumnya. Tapi siapa yang menyangka, satu malam yang dipikirnya itu ternyata mengundang malam-malam selanjutnya.
"I love you more. Kamu juga jangan pikirin gosip yang beredar tentang aku." balas Jaemin kemudian.
Bukan hanya Haechan, Jaemin juga diberitakan sedang berkencan dengan lawan mainnya dalam sebuah drama. Tapi Haechan bukan seperti dirinya yang perlu dijelaskan sesuatu sedetail mungkin saat hal itu menyangkut hubungan mereka. Haechan bisa mengerti kalau itu konsekuensi Jaemin sebagai seorang artis; sering diberitakan bahkan dipasangkan dengan lawan mainnya oleh para fans yang menyukai chemistry mereka. Haechan tidak peduli, karena kenyataannya, artis kesayangan mereka ini sudah jatuh cinta terlalu dalam padanya. Haechan dengan percaya diri sebut dia adalah pemenang sesungguhnya; karena memang begitu fakta yang ada.
"Besok pagi banget kamu harus syuting," peringat Haechan saat Jaemin kembali mengikis jarak antara keduanya. Tak acuh, Jaemin tetap tidak biarkan jarak diantara mereka. Persetan dengan syuting besok pagi, dipikirkan lagi nanti.
Jaemin pertemukan bibir mereka, saling memagut birai masing-masing. Yang awalnya lembut, ciuman itu jadi semakin panas dengan Jaemin yang sudah kembali mengukung si manis di bawahnya. Sesekali ia gigit birai Haechan, sampai sebuah lenguhan terdengar saat Jaemin julurkan daging tak bertulang miliknya untuk bertemu pasangannya.
Mereka belum selesai rupanya.
Ingatkan salah satu dari mereka untuk set alarm agar tidak terlambat bangun esok hari. Kecuali jika Jaemin sama sekali tidak tidur sampai pagi.
~~~• END •~~~