PART 24

131 13 1
                                    

Sesampainya diruangannya singto merebahkan kit secara perlahan di sofa panjang

" kit sayang kau baik baik saja?"

" bisa gak sih tu nenek lampir di mentong Ngin aja sumpah gedek gue liatnya "

"Ehh kit? "

" kenapa gue kira lu tau gue kalo berpura-pura pingsan? "

"Jadi yang tadi hanya pura pura?! "

"Iya lagian tu nenek lampir juga pura pura mau perhatian aja Ama elu nya ! Jangan bilang kalo Lo kaga sadar ? "

" saya terlalu panik saat melihat kau seperti itu tadi jadi tidak bisa merasakannya "

"Umm..." Kit kemudian merentangkan tangannya lalu memeluk pinggang singto sedangkan singto mengusap Surai kit posisi nya saat ini singto berdiri dan kit duduk

" phii..."

" iya ada apa "

" bisa gak tu nenek lampir di lenyapin aja "

" tentu tidak bisa apa kau tega saling membunuh satu sama lain hm?"  Singto dapat merasakan gelengan kepala dari kit

" Gue mau pulang boleh gak , gak tau kenapa hari ini gue capek banget huekkk! Toilet cepet! Huekk" dengan sigap singto menggendong kit ke toilet

"Huekkk .... Huekkk..." Dan sama seperti di toilet tadi dia hanya mual dan cuma cairan bening doang yang keluar

" sayang kita langsung pulang saja , wajah mu pucat biar papa bisa periksa kamu di kastil "

" gak perlu, gue mau balik keruangan aja " kit Kembali ke ruangan dan menemukan ririn di kursinya

" loh kit lu udah gak pa-pa " ini new yang bertanya tapi kit gak peduli dan langsung duduk di kursinya tidak lama singto juga masuk ke ruangan

"baik semuanya saya akan memberikan tugas karya ilmiah untuk judulnya bebas dan minimal 100 halaman dan kumpulkan minggu depan saya tidak akan menerima alasan " ucap singto dan pergi meninggalkan ruangan tampa memndengar protes dari mahasiswa

" anjir yang bener aja dong masa iya minimal 100 halaman gila kali " ucap salah satu di sana

" iya gila tu dosen masuk masuk langsung di serang aja gak otak kali "

"LO YANG GAK ADA OTAK , BERANINYA NGOMONG DIBELAKANG " ini kit yang emosi karena singto di kata- katai dan langsung melegang keluar , tujuannya saat ini adalah ruangan singto

BRAKKKK

kit langsung masuk tampa mengetuk dan mendapatkan tatapan sinis dari singto tapi kit tidak peduli dan tetap masuk mendudukkan dirinya di dekat singto

" phi kenapa kau tiba-tiba memberi kami tugas sebanyak ini "

" tidak ada apa apa "

" phi mana bisa gitu , dalam Waktu sebulan saja belum tentu selesai "

" phi tidak peduli kecuali kau mau ikut pulang "

"phi... ahh baiklah gue nurut pulang "

singto tersenyum dan langsung mengelus pucuk rambut kit , kit yang di perlakukan seperti itu memilih untuk merebahkan kepalanya di paha singto dan pasti dia tidak lupa memberi tau new soal pembatalan tugas dan semua yang mendapatkan informasi ini bersorak ria

seperti yang diketahui kini singto maupun kit sudah berada di perjalanan untuk Kembali ke kastil di tengah hutan namun saat baru memasuki area jalan yang sunyi dimana kiri kanan di penuhi dengan hutan rimbun , biasanya tidak pa-pa tapi entah kenapa singto merasa sedang diikuti dan dia dapat merasakan aroma vampir tapi ini adalah aroma manusia yang terkontaminasi dengan vampir, kit juga merasa merinding dan takut

Love Drakl ' Singkit' Book 3 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang