NELPER CHAPTER 14

26 6 1
                                    

Dring dringg dringg telpon dari pawang singa
Tetapi Dito malah menolak panggilan Vika.

"Loh ko di tolak"gumam Vika dengan kebingungan

Dring dring dring Dito menelpon balik lalu vika segera mengangkat telpon dari Dito

"Udah gak kuat nungguin si ganteng"tanya Dito di telepon

"Kamu lagi di mana dit"balas Vika

"Aku sedang di jalan tadi gak sengaja' melihat nenek di pinggir jalan,aku seberangin dulu"saut Dito

Vika Tersenyum mendengar perkataan Dito di sertakan dengan ucapan...

"Anak baikk"

"Tapi aku malah di tampar terus nenek nenek nya marah marah"timpal Dito

"Lah ko gitu"?tanya Vika dengan ekspresi kebingungan

"Kata dia,dia gak mau nyebrang"

"Istt yaiyalah nenek nenek nya marah marah ya udah cepet too takut keburu malam"kata Vika

"Iyah nona Vika yang terhormat" balas Dito sembari mematikan Telpon
Ia segera menuju rumah Vika...

Treng teng teng

"Kaya motor nya bang Dito"tanya Viki
Sembari lari keluar rumah di temenin oleh Vika dan ibu nya
Ketika Viki melihat bang Dito teramat senang ia Langsung berteriak....

"Idola akuuuuuu"

Dito hanya tersenyum melihat tingkah Viki yang amat manja kepadanya

"Eh si ganteng tumben ke sini ada apaa.?"tanya ibu nya Vika

"Dito di suruh jadi guru Tante"balas Dito

"Guru"kata ibu nya Vika dengan kebingungan

"Vika ikut serta dalam lomba puisi dan sekarang Dito menjadi guru Vika tapi sebenarnya Dito gak mau jadi guru nya Vika Tante" kata Dito dengan tingkah yang tengil

"Loh kalo kamu gak mau,ya tidak usah datang ke rumah aku"saut Vika dengan wajah marah

"Mau nya jadi imam Vika dan mantu Tante boleh"?tanya Dito

Vika Tersenyum malu mendengar perkataan Dito di sambung dengan jawaban ibu nya yang bikin tambah malu

"Bolehhh kalo imam nya si ganteng"

"Ya sudah ayo di dalam"ajak ibu nya Vika

Mereka semua masuk kedalam rumah
Dito dan Vika duduk di ruang tamu
Tiba tiba Viki ikut duduk juga
Vika yang melihat adik nya ikutan duduk merasa terganggu

"Viki sini dekk teteh nya mau belajar jangan di ganggu"kata ibu Vika memanggil Viki

"Viki juga mau belajar buu sama bang Dito"balas Viki

"Emang nya kamu mau belajar apa sama bang Dito" tanya ibu nya Viki

"Belajar brantem buuu"saut Viki

"Ya sudah nanti Atuh habis teteh Vika belajar"jawab ibu nya Vika

Viki sangat kesal mendengar perkataan ibu nya tetapi setelah mendengar perkataan Dito ia kembali senang...

"Nanti ya vik nanti aku ajarin jurus mengalahkan lawan tanpa menyentuh"

"Emang ada bang"tanya Viki

"Ada atuhh pasihan wae lawan na upiill di jamin lumpat gra etah jalmi"balas Dito sambil ketawa

(Ada lah kasih saja lawan nya upill di jamin lari itu orang)

Vika dan Viki ikut tertawa dengar ucapan Dito lalu Vika berkata

"Jorok Dito"sembari tertawa

"Ywdh teh Viki mau nemenin ibu dulu"ujar Viki sembari berjalan ke ibu nya yang sedang nonton tv

Dito mengeluarkan selembar kertas
Dari saku jaket nya kertas itu berisi tulisan puisi w.s rendra yang berjudul sajak pertemuan mahasiswa ketika Vika membaca judul nya Vika bertanya ke Dito

"Ini seriusan dit bawain puisi w.s rendra"

"Yaps"balas Dito

"Ada puisi lain.?tanya Vika

"Boleh aku minjam pulen sama kertas"tanya Dito

Vika pun bangun dari tempat duduk nya lalu berjalan menuju kamar tidur untuk mengambilkan pulpen Sama kertas
Lalu di berikan ke Dito

Dito menggambar sebuah kartu keluarga

Kartu Keluarga
Nik:1234567891026

Nama jenis kelamin tanggal lahir
1.dito Laki laki. 26-11-2003
2.vika Perempuan 30-12-2001
Status agama pendidikan
Pacaran Islam Kelas 10 TKJ
Pacaran Islam Kelas 12 TKJ

"Masyallah tenyata Alus ogeu nya" kata Dito dengan senyuman

(Masalah tenyata bagus juga ya)

Vika kebingungan dengan Tingkah Dito,ia kira dito akan menuliskan puisi lain,lalu ia bertanya

"Itu maksudnya apaan"?

"Nyoba latihan bikin kartu keluarga siapa tau nanti pas aku lulus kerja di bagian pembuatan kartu keluarga"balas Dito dengan senyuman

"Kenapa nama nya aku"tanya Vika

"Ya sudah aku ganti pakai nama ibu kamu.eh kela ke aing jadi perebut pamajikan Batur Atuh"gumam Dito

(Eh tardulu nanti saya jadi perebut istri orang lain kalo gitu)

"Ya sudah lah tidak perlu di ganti lanjut ke latihan puisi saja Dit"jawab Vika dengan muka datar

Dito mengajari Vika tentang membacakan puisi w.s rendra akibat terlalu asik berduaan tidak terasa sudah jam 23:00
Dito pun berpamitan ke Vika

"Aku pulang ya sudah malam"kata Dito

"Iya"jawab Vika

"Ibu sudah tidur."?tanya Dito

"Sepertinya sudah" balas Vika

Dito berjalan ke luar rumah Vika, sembari di temani oleh Vika,
Ketika di depan rumah,
Dito bertanya ke Vika

"Kalo sehabis pulang sekolah kamu suka Salim gak ke ibu"tanya Dito

"Suka"jawab Vika

"Coba Salim nya gmna"?tanya Dito sembari menjulurkan tanganya

Lalu Vika menggemgam tangan Dito di arahkan ke pipi nya
Sedangkan Dito membacakan bismillah 3 kali sembari tahan napas

"Bukan seperti itu kalo Salim,
tapi tangan nya tuh di ke hidungin"kata Dito memberitahu Vika

Vika melakukan lagi seperti yang apa di katakan Dito sedangkan Dito malah bergumam

"Widih nurut euy manjur berarti iyeh Kriss"

(Widih nurut bagus berarti ini Kriss)

Ketika Vika sudah Salim,lalu Dito menaiki motor nya sebelum Dito pergi Vika mengucapkan

"Hati hati Dito"

"Yaa"jawab Dito dengan singkat

Vika pun mamasuki rumah nya setiba di dalam ia melihat kartu keluarga yang telah di buat oleh Dito lalu ia bawa juga ke kamar nya untuk dijadikan pajangan di meja belajar nya.....

Jangan lupa vote yaa
Biar gua semangat ngapdate nya
Btw gua baru belajar bikin cerita

Mohon maaf banget kalo banyak kurang nya.








NELPERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang