NELPER CHAPTER 18

36 3 1
                                    

"punten pak saya teh rerencangan si dongo"kata Dito ke pak polisi

(Permisi pak saya tuh temen nya si dongo)

"Dongo saha ai maneh"balas polisi

(Dongo siapa yang kamu maksud)

"Aduh Gusti,salah sebut,si Rizal maksudnya,saya mau menjenguk pak,"ujar Dito

"Ya sudah silahkan"

Dito berjalan menuju sel nya dongo sesampai nya di sel Dito bertanya ke dongo

"Ngo ai maneh tos ngalakuken kejahatan naon,sampai bisa masuk kantor polisi,jadi teroris,apa jadi maling"tanya Dito

(Ngo kamu abis ngelakuin kejahatan apa)

"Nteu atuh to jadi kejadian nateh kie"jawab dongo

(Engga lah to jadi kejadian nya tuh gini)

Dongo menceritakan kejadian tadi sore semuanya ke Dito lalu Dito malah ketawa..

"Yehh maneh mah kalah seserian, bahagia hugan nempo urang masuk penjara"

(Yehh kamu malah ketawa seneng ya lihat saya masuk penjara)

"Bukan gitu lucu saja,yang lain pada selamat ko bisa bisa nya lu sendirian masuk ke sawah"jawab dito

"Yah mau gimana lagi to soal nya gua kaget"timpal dongo

"Ya sudah gua mau bicara' dulu sama polisi nya"kata dito

"Nuhun nya to"saut dongo

(Terimakasih ya to)

Dito hanya menganggukan kepalanya ia tidak menjawab lalu Dito pun berjalan ke arah polisi yang sedang duduk di tempat laporan ia berkata...

"Lapor pak selamat malam"kata Dito sembari tangannya hormat

"Iyah malam"jawab polisi itu dengan biasa saja

"Saya ingin memberitahukan kepada bapak bahwa bapak salah menangkap orang,teman saya memang bersekolah di NELPER tetapi ia tidak mengikuti tawuran melainkan ia sedang membajak sawah, kesalahan menangkap orang adalah pasal 95, sanksi nya ia harus ganti rugi atas kesalahannya,dan rizal punya hak untuk menuntut balik "kata Dito dengan muka serius

Sedangkan dongo yang melihat dan mendengar semua perkataan Dito ia berkata...

"Mani bijak si dito nteu sia sia aing babaturan jeng si Dito kudu sering sering bergaul yeh ai kie Carita na amih aing nteu di sebut si dongo"cetus dongo di dalam sel

(Sangat bijak si dito gak sia sia gua berteman sama Dito harus sering sering bergaul kalo gini mah biar gak di sebut dongo lagi)

Polisi terdiam mendengar perkataan Dito yang paham akan pasal yang ada di Indonesia

"Baik nak Dito,rizal bisa bebas jika orang tua nya datang ke sini"kata polisi itu

"Baik pak, terimakasih atas waktu nya"kata dito

"Ya.sama sama"timpal polisi itu

Dito menghampiri dongo lagi,lalu ia berkata ke dongo

"Ngo isukan isuk nya,aing balik deui ayena tos peting ek KA Imah dwk teh, wayah na sare Hela didie"kata Dito

"Ngo besok pagi ya,gua ke sini lagi
Sekarang udah malem mau ker rumah lu tuh tidur di sini dulu)

"Hayang balik to"jawab dongo

(Pengen pulang to)

"Sabar"kata Dito sembari menepuk bahu dongo setalah berbincang Ditu berjalan ke luar kantor polisi lalu ia menelepon July...

"Jull besok berangkat sama yang lain dulu ya,gua ada urusan" kata Dito ke July

"Urusan apa? menjinakkan Vika"tanya July

"Bukan nanti juga lu tau sendiri"kata Dito sembari mematikan telepon nya lalu dito bergegas pulang kerumah

Sedangkan July yang berada di rumah bulux dia kebingungan untuk Hari esok menghadapi guru bk..

"Besok gimana ya"tanya bulux ke July dan kepoy

"Udah serahin saja sama maha kuasa"kata kepoy

"Dari tadi kamu mah berserah terus poy"jawab bulux

"Ya mau gimana lagi"timpal kepoy

"Tenang besok gua yang nanggung"cetus July sembari memasang wajah kesal karena melihat kepoy dan bulux mengeluh terus

"Seriusan Jul"tanya kepoy

"Iyah"jawab July singkat

"Nanti kalo lu di keluarin gimana"?tanya bulux

"Ke ajaiban tuhan itu mutlak,udah lah sekarang kita lanjut tidur saja jangan terlalu di pikirin"kata july ke bulux dan kepoy

"Anjerr poy udah seperti Dito ya, si July "tanya bulux

"Iyah kan July main nya sama Dito terus"balas kepoy

"Udah tidur"kata july dengan suara tegasss

Lalu mereka pun tertidur pulassssss

Jangan lupa vote yaa
Biar gua semangat ngapdate nya
Btw gua baru belajar bikin cerita

Mohon maaf banget kalo banyak kurang nya.

NELPERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang