Bagian 5 - Noa

2 1 0
                                    

Langit masih gelap dengan jalanan masih kosong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langit masih gelap dengan jalanan masih kosong. Aku masih sangat mengantuk tapi aku sudah di angkat ke mobil. Milo, bang Jeremy dan Aria malahan masih tidur dengan lelap. Aku yakin saat mereka bangun, mereka akan terkejut.

"Noa, kita akan naik pesawat." ucap paman dengan lembut.

Aku mengangguk, "Kita mau kemana paman?" ucapku.

"Ke rumah paman. Kalian akan tinggal dengan paman."ujar paman.

Aku mengangguk dan melanjutkan tidurku.

"Noa, ini tas spiderman mu, jangan lupa." ucap bibi Yuni.

Aku mengangguk dan mengambilnya.

Mobil pun berhenti, paman Stephen mulai membangunkan kami semua.

Sambil berpegangan tangan, kami berjalan mengikuti tarikan tangan satu sama lain.

Suara yang keras itu bahkan tidak mampu memaksa ku untuk membuka mata.

Sampai akhirnya aku duduk dan di berikan sabuk pengaman.

"Lucu nya, ngantuk ya dek?" Suara kakak cantik.

"Iya." Jawabku.

"Sabuknya kakak bantu pasang ya."

Aku mengangguk dan melanjutkan tidur lagi.

Sampai akhirnya sinar matahari mengenai wajahku. Aku mencoba menggeliat tapi tidak bisa karena pakai sabuk pengaman.

Aku melihat ke samping, Milo juga baru bangun, matanya terbuka sama kecilnya dengan diriku, jadi aku tertawa.

"Pagi Noa." Sapa Milo.

"Pagi Milo." Sapa ku balik.

Kami berdua saling bertatapan sejenak, lalu Milo bertanya, "Kita dimana?"

Aku menoleh ke jendela dan hanya melihat awan dan sinar matahari.

"Terbang." Jawabku.

Milo mengangguk, "Habis itu kemana?"

Aku menggelengkan kepala, "Lupa, tadi Noa ada dengar paman bentar."

"Jadi kita sama paman?" Tanya Milo.

Aku mengangguk.

"Kalian sudah bangun?" Ucap paman terkejut.

"Paman, kita mau kemana?" Tanya Milo.

"Ke rumah paman, bentar lagi ya, udah mau mendarat soalnya." Jawab paman.

Kami menganggukkan kepala.

Seperti kata paman, kami akhirnya mendarat. Paman sangat sibuk memastikan kami lengkap.

Kami selalu di suruh menunggu. Aria saja sudah muak di suruh menunggu dan sekarang dia mengigit tanganku.

"Tangan Noa sakit Aria, lepasin." Ucapku.

Demi keluarga ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang