Semakin kami pikiran memang semakin mencurigakan.
Bang Jemy semakin aneh.
Dia selalu tanya, apa kamu suka? Lalu dia senyum trus jadi sedih lagi.
Jika ditanya jawabannya, "tidak ada apa apa"
Kurasa Noa juga mengerti perasaan ku. Jadi kami semua berkumpul di kamar.
Noa jalan ke kiri lalu ke kanan. Aku hanya bisa menghela nafas.
"Pasti terjadi sesuatu dengan bang Jemy" ucap Noa.
"Apa kita mau mengulang hal itu lagi Noa?" Ucapku.
Sudah berapa kali Noa bilang seperti itu dan kami masih tidak menemukan apapun.
"Apa jangan jangan bang Jemy di bully dengan pak Dadi?" Ucap Noa.
Jika dikatakan seperti itu, bisa jadi juga. Soalnya semenjak ada pak Dadi, bang Jemy manjadi aneh.
"Apa kita ke tempat pak Dadi saja?" Usul Noa.
"Bukan nya jauh ya Noa?" Ucapku.
"Tidak masalah, kita bisa naik bis, Noa tahu caranya" ucap Noa.
"Ok, aku setuju!" Ucapku.
Kami pun bersiap, tidak lupa bawa Aria.
"Aria nanti jangan lari jauh jauh ya, harus pegang tangan Noa atau Milo, Ok?" Ucap Noa.
Aria mengangguk.
Kami pun bersiap, aku bawa buku cerita bebek, lalu Noa bawa Spiderman nya dan Aria juga sudah siap dengan sendok nya. Kami juga memastikan bahwa semua pintu rumah di kunci.
Kami naik bis untuk pergi ke tempat bang Jemy. Menunggu adalah hal yang membosankan.
Tapi kamu harus bersabar demi bertemu bang Jemy.
Kata bang Jemy, dia akan terus pergi ke tempat pak Dadi buat bantu bereskan barang. Jadi seharusnya dia ada disana.
Tempat pak Dadi ada di ujung jalan, melewati rumah paman dan taman.
Kami bertiga saling berpegangan tangan dan berjalan ke tempat pak Dadi.
Rumah nya penuh karung yang berisi botol plastik lalu ada tabung besi. Dari jauh kami bisa melihat bang Jemy sedang seret karung.
""BANG JEMY!!" teriak aku dan Noa sambil berlari.
Bang Jemy terlihat terkejut, "Ada apa? Apa terjadi sesuatu?" Ucap bang Jemy khawatir.
"Bang Jemy nggak di bully?" Tanya Noa.
"Bang Jemy ada di pukul?" Tanyaku.
Aria memeluk Bang Jemy.
Bang Jemy mengendong Aria lalu menepuk nepuk kepala aku dan Noa.
"Aku kira siapa? Rupanya kalian" ucap Pak Dadi keluar dari dalam rumah, dia tersenyum ramah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Demi keluarga ✅
FantasySemuanya bahagia, itu adalah awalnya. Tapi apa awal selalu bahagia? Persaudaraan yang erat apa akan timbul begitu saja? Rahasia demi rahasia yang tetap menumpuk dalam masing-masing diri. Apa itu akan tetap menjadi erat atau malah melonggarkan? Jer...