Bagian 6- Jeremiah

1 1 0
                                    

Aku ingat, ayah sering mengatakan bahwa tidak ada yang abadi di dunia ini dan aku hanya mengerti kata itu untuk satu hal, yaitu kematian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku ingat, ayah sering mengatakan bahwa tidak ada yang abadi di dunia ini dan aku hanya mengerti kata itu untuk satu hal, yaitu kematian.

Ayah memiliki tugas untuk mengajariku bagaimana caranya berkerja sama dan negosiasi, ataupun berdagang.

Ucapan nya selalu membuatku terngiang ngiang, "Jemy, kamu harus bisa menghasilkan uang. Sisanya serahkan saja kepada Noa, ibu yang akan memastikan Noa bisa membantu mu. Ingat Jemy, kamu harus bisa menghasilkan uang."

Uang.

Pertama kali mendengar kata itu, aku tidak mengerti. Tapi seiring berjalannya waktu, aku paham akan beberapa kegunaan uang tersebut.

Ayah sering membawaku bersama nya untuk mendengarkan nya berbicara dengan teman kerjanya. Dia juga selalu membawaku untuk menemaninya mengunjungi teman nya yang sudah meninggal

Ya, tidak ada yang abadi. Semuanya akan pergi.

Rasa ketakutan itu pun benar benar terjadi.

"Jemy, jika ayah dan ibu pergi, kamu tahu bukan apa yang harus kamu lakukan?" Ucap Ayah.

"Menghasilkan uang kan yah?" Jawabku.

"Benar, sisanya serahkan pada Noa, dia akan membantu mu."

Aku mengangguk tanpa tahu akan akibatnya.

Kebakaran rumah yang membuat kami kehilangan orang tua ku. Aku hanya bisa menangis. Bahkan Noa juga menangis.

Perjalanan untuk pemakaman adalah hal paling sulit bagiku. Rasanya aku tidak mampu berpikir apa apa.

Paman yang membawa kami pergi dan mengatakan bahwa dia akan memberikan semua kebutuhan kami. Tapi dari melihat reaksi kakek dan nenek itu aku tahu bahwa kami membebankan paman.

Kakek dan nenek yang tinggal dengan paman Stephen adalah orang tua dari bibi Linda. Mereka tinggal bersama paman karena tidak ada yang bisa mengurus mereka selain bibi Linda.

Aku mencoba menolak tapi setelah itu apa yang bisa kami lakukan?

Rumah kami kebakaran dan kami juga sudah disini. Memang nya kami bisa kemana lagi?

Maka sekarang kami hanya bisa bersabar.

Menahan apapun untuk bertahan.

Raut wajah Noa dan Milo sangat buruk saat kembali ke kamar mereka.

Ya, aku tahu ini pilihan buruk, disisi lain aku takut jika di panti asuhan kami akan terpisah.

Aku membawa Aria ke kamar Noa dan Milo. Saat aku mengetuk pintu dan mendapat jawaban lesu dari mereka berdua, ""masuk.."" jawab mereka.

Kubuka pintu nya dan mendapati mereka berdua berbaring di kasur dengan bantal di wajah mereka.

Itu arti nya mereka sedang tidak senang.

Demi keluarga ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang