Aku ingin menangis lagi, pak Dadi benar benar jahat!
"Lihat saja dirimu Milo, membandingkan dirimu dengan dua saudaramu itu. Sangat bodoh" ucap pak Dadi meletakkan gelas ke meja.
Paman Stephen memeluk ku, "Kenapa kamu mau jadi kuat Milo?"
Kenapa?
Untuk semua nya lah.
Untuk bang Jemy.
Untuk Noa.
Untuk Aria.
Kalau saja aku lebih kuat, pasti bisa mengalahkan orang orang seragam hitam itu. Aku bisa tolong ayah dan ibu. Aku bisa melakukan banyak hal, tidak seperti dengan tertidur di bawah kasur.
Aku menundukkan kepala, menahan air mata.
"Bagaimana kalau kamu membantu saya Milo?" Ucap pak Dadi.
"Tidak!" Ucap bang Jemy, dia terlihat marah ke pak Dadi.
Bang Jemy membawa teh ku, teh yang terbuat dari bunga yang wangi, berwarna kuning, seperti bebek kecil.
"Milo masih kecil" ucap bang Jemy memberikan gelas teh kepadaku.
"Oh Jemy, hanya hal kecil saja, seperti mengangkat hmm.. barang bekas" ucap pak Dadi.
"Tidak, aku tidak mengizinkan apapun itu. Baik Noa, Milo ataupun Aria. Mereka hanya perlu belajar." ucap bang Jemy.
"Noa mau jadi spiderman!" Seru Noa memeluk diriku. Teh ku hampir saja tumpah. Dasar Noa.
"Iya, termasuk Spiderman" jawab bang Jemy.
Aku menatap Noa tidak suka. Noa membalas dengan tersenyum besar. Lebih baik lupakan saja.
"Milo mau jadi kuat" ucapku, menyeruput teh.
Aku suka, bang Jemy memang bisa buat teh bebek ini. Seperti buatan ibu.
"Bantu bantu barang bekas adalah hal yang sederhana Jemy" ucap pak Dadi.
"Kalau Milo terluka bagaimana? Aku tidak menyetujuinya" tegas bang Jemy.
"Yang besar besar kan bisa kamu, yang kecil kecil saja kasih ke Milo" ucap pak Dadi.
Mereka berdua seperti saling berkelahi.
Tapi jika aku pikirkan, apa mengangkat barang bekas bisa menjadi tambah kuat?
Membayangkan nya saja, seperti mengangkat botol plastik dan kardus. Sepertinya aku tidak akan menjadi kuat.
"Sudahlah, jika Milo mau, Milo bisa mulai dengan hal kecil dulu bukan?" Ucap paman.
Aku mengangguk, "Milo bakal sama Noa lari saja" ucapku.
Bang Jemy bernafas lega.
"Baguslah" ucap bang Jemy sambil mengelus kepalaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Demi keluarga ✅
FantasySemuanya bahagia, itu adalah awalnya. Tapi apa awal selalu bahagia? Persaudaraan yang erat apa akan timbul begitu saja? Rahasia demi rahasia yang tetap menumpuk dalam masing-masing diri. Apa itu akan tetap menjadi erat atau malah melonggarkan? Jer...