00. Jenis kecantikan dan Keindahan

1K 80 7
                                    

Namanya Fabiandra Geovano. Fabian adalah nama panggilannya.

Sejak kecil, Fabian selalu tertarik dengan hal-hal yang cantik dan indah. Perhatiannya akan otomatis teralihkan saat ia melihat sesuatu yang menurut kedua matanya tampak cantik dan indah.

Ketika pergi jalan-jalan dengan kedua orangtuanya, ia seringkali mendadak terdiam dan tertegun di tempat, saat ia tanpa sengaja melihat keindahan langit ataupun pemandangan alam yang ia jumpai. Ia akan memandangi langit atau pemandangan alam yang cantik tersebut, dengan binar kekaguman di kedua matanya.

Suatu ketika, disela-sela kekagumannya dalam memandangi keindahan langit senja, Fabian bertanya pada orangtuanya mengenai apakah ada cara baginya untuk bisa terus melihat cantiknya langit senja itu?

Saat itulah, Fabian pertama kalinya diperkenalkan dengan fitur kamera ponsel dan diajarkan cara mengambil foto oleh Ibunya.

Lalu setelah mengetahui bagaimana caranya mengabadikan pemandangan cantik tersebut, Fabian pun jadi sering kali meminjam Ponsel ke-dua orangtuanya untuk mengambil foto langit atau pemandangan alam yang dijumpainya.

Karena menyadari ketertarikan Fabian pada hal-hal indah dan hobi barunya dalam mengambil foto, pada ulangtahun-nya yang ke-12 tahun, Ayah Fabian pun memberikan Fabian kamera sebagai kado ulangtahunnya. Tentu saja hal itu membuat Fabian sangat senang. Terbukti dari ia yang hampir setiap hari membawa kameranya untuk pergi mengambil foto-foto menarik di sekitar komplek perumahan rumahnya.

Dan foto-foto yang ia ambil itu, pun pada akhirnya dicetak dan disimpan kedalam album foto khusus oleh kedua orangtuanya, sebagai bentuk kenang-kenangan yang diharapkan bisa mereka kenang saat Fabian tumbuh dewasa nantinya.

Waktu demi waktu pun berlalu. Namun meskipun demikian, ketertarikan Fabian pada hal-hal indah dan memotret hal-hal indah tersebut, sama sekali tidak berubah atau berkurang sedikitpun. Sebaliknya, ia malah menjadi semakin bersemangat setiap waktunya. Seolah-olah tujuan hidupnya memang telah ia tetapkan dan mantapkan untuk mengabadikan setiap hal-hal indah atau momen-momen menakjubkan yang terjadi di sekitarnya.

Hampir setiap hari, hampir setiap waktu dan hampir dimana pun itu, Fabian selalu terlihat dengan kamera di tangannya atau menggantung di lehernya. Seolah-olah kamera itu sendiri adalah bagian dari belahan jiwanya yang tidak bisa terpisahkan darinya.

Dan karena kebiasannya dalam membawa kamera kesana-kemari hingga ke sekolah itulah, ada banyak siswa-siswi di sekolahnya yang seringkali tiba-tiba saja saja datang menghampirinya untuk meminta di-fotokan olehnya. Sebagai siswa yang memang terkenal baik hati, ramah dan tidak sombong, Fabian tentu saja dengan senang hati mengambil beberapa foto untuk para siswa-siswi yang memintanya itu.

Selain itu, karena jabatannya sebagai ketua Mading dan ketua Tim Dokumentasi, Fabian pun memiliki kewajiban setiap 1 bulan sekali untuk mengganti dan membuat berita terbaru seputar sekolah mereka. Dan dengan mengambil foto siswa-siswi itu, ia akan mendapatkan bahan tambahan untuk dimasukkan ke dalam berita atau file dokumentasinya. Jadi tidak ada ruginya bagi Fabian untuk mengambil foto teman-teman sekolahnya itu. Teman-temannya akan merasa puas dengan hasil foto yang ia ambil dan ia pun mendapatkan bahan untuk membuat berita dan laporan dokumentasi sekolah.

Ya. Ini semacam simbiosis mutualisme.

Klik..

Cekrek..

Dengan senyuman tipis di wajahnya, Fabian yang baru saja mengambil satu lagi foto dari siswi-siswi di sekolahnya itu, pun menurunkan kamera dari wajahnya dan melihat hasil foto yang diambilnya itu.

"Gimana, Fab? Bagus, gak?" Tanya seorang siswi diantara 5 orang siswi yang fotonya baru saja Fabian ambil itu.

Mendongakkan pandangannya dari kameranya, senyuman Fabian pun bertambah semakin lebar dan manis saat ia melihat siswi yang dikenalnya tersebut.

FEMDOM : LUCIANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang