05. GILA..!

455 55 9
                                    

 "Jadi karena itulah, gue mau minta bantuan jasa Fotografer lo, untuk mengabadikan momen-momen di acara ulang tahun NAVIERE yang akan diadakan minggu depan,"

Perkataan Lucian tersebut, membuat Fabian yang terkejut, pun membeku di tempat.

Tidak pernah sekali pun terpikir dalam benaknya, jika suatu saat nanti, seorang Lucian yang merupakan ketua geng motor dari geng motor paling disegani dan ditakuti di kotanya, seseorang yang juga selama ini berusaha ia hindari semaksimal mungkin demi menjaga ketenangan hidupnya, akan datang menghampirinya secara pribadi dan memintanya menjadi Fotografer untuk mengabadikan momen-momen spesial di acara ulangtahun geng motor yang dibentuknya.

Jadi ketika ia mendengar permintaan tak terduga Lucian tersebut, Fabian pun bingung harus bereaksi dan menanggapi seperti apa.

Jika itu orang lain yang memintanya, bukan Lucian atau siapa pun dari anggota Geng Motor NAVIERE, ia mungkin akan menyetujuinya. Selain karena waktunya kebetulan sedang luang, ia juga membutuhkan uang tambahan untuk membeli lensa kamera baru yang ia idam-idamkan sejak beberapa bulan lalu.

Tapi masalahnya, ini adalah Lucian yang memintanya. Memintanya untuk mengambil foto ia dan para anggota geng motornya. Dengan kata lain juga, jika ia menerima permintaan Lucian, maka seharian itu ia akan dikelilingi oleh sekumpulan anggota Geng Motor paling disegani dan ditakuti di kota. Dikelilingi oleh deretan orang-orang menakutkan yang akan membuat dirinya mungkin akan merasa takut hanya untuk bernafas saja.

Bagaimana jika saat mengambil foto mereka nanti, mereka tidak puas dengan hasil foto yang diambilnya?

Atau bagaimana jika ia tanpa sengaja menyingung seseorang disana nantinya?

Apakah hal itu akan membuat dirinya dihajar ramai-ramai oleh anggota Geng motor itu?

Memikirkan itu, membuat Fabian tanpa sadar bergidik dan terlonjak di tempat duduknya karena merinding.

Dan Lucian yang melihat reaksi tersebut, pun mengerutkan keningnya samar. Sedangkan Alana melewatkan reaksi Fabian karena tengah fokus menikmati makan siangnya.

"Kenapa?" Tanya Lucian tiba-tiba. Menarik perhatian Alana dan Fabian untuk menatapnya.

Sementara Alana mengernyitkan kening karena bingung, Fabian dengan cepat menggelengkan kepalanya dan mengalihkan wajah juga pandangannya dari menatap Lucian.

Kemudian hanya untuk berakhir tersentak dan merinding lagi, saat ia mendapati beberapa meja kantin di sekitarnya, entah sejak kapan telah dipenuhi oleh anggota geng motor NAVIERE yang bersekolah disini. Dimana para anggota geng motor itu, saat ini tengah menatapnya dengan ekspresi datar dan dingin di wajah mereka masing-masing. Seolah-olah mereka adalah sekumpulan pemangsa yang tengah mengintai gerak-gerik mangsanya.

Dan tentu saja yang menjadi mangsa disini adalah dirinya.

"Sialan! Sejak kapan mereka disini?!!" Fabian mengumpat panik dalam hati, sambil cepat-cepat kembali mengalihkan pandangannya dari deretan siswa-siswi menyeramkan itu dan memilih kembali menatap makan siangnya yang tidak lagi menggugah selera.

"Kalau seandainya gue jawab gak mau atau gak bisa, jangan-jangan gue bakalan langsung dihajar sama mereka karena berani nolak permintaan ketua mereka?!!" Fabian membatin. Memikirkan segala kemungkinan buruk jika ia menolak permintaan Lucian dihadapan para anak buahnya.

"Jadi, bisa atau enggak?" Tanya Lucian lagi. Kembali menyadarkan Fabian dari lamunannya.

Pemuda berusia 18 tahun itu pun kembali refleks mendongakkan wajahnya untuk menatap Lucian saat ia mendengar pertanyaan perempuan tomboy itu. Hanya untuk kembali menundukkan pandangannya saat matanya bersitatap untuk yang kesekian kalinya dengan mata dingin dan tajam Lucian.

FEMDOM : LUCIANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang