00.06

411 62 0
                                    

"Carren!"

Gadis itu tersentak saat ada yang memanggil namanya, kemudian tatapannya beralih menatap Samuel yang tengah berdiri dihadapannya itu.

"aku harus pergi, dayang Vena sudah mencariku" ucapnya dan langsung pergi dari hadapan Samuel.

Sementara Samuel hanya diam sembari menatap punggung gadis itu yang hampir menghilang dari pandangan.

Sejenak ia menghela nafas panjang, merutuki kebodohan yang telah ia lakukan itu.

.
.
.
.
.

Carren mendatangi Vena diruang makan istana, suasana tampak kosong dan tidak ada para pangeran disini. Dikarenakan mereka semua telah menyelesaikan acara sarapan mereka.

Tinggal lah, Carren, Leora, Vena dan juga beberapa dayang disana yang tengah membereskan piring-piring diatas meja.

"kau dari mana saja?" tanya Vena menatap Carren dengan tatapan mengintimidasi.

Carren gelagapan mencari jawaban yang tepat. Tidak mungkin juga ia mengatakan bahwa ia baru saja kembali dari kamar pangeran Samuel.

Karena tidak sembarang orang bisa masuk kedalam kamar para pangeran kecuali ada tugas tertentu, seperti membersihkan kamar mereka, atau jika para pangeran membutuhkan sesuatu dan memanggil para dayang untuk menemui mereka.

Jika pun ada, maka mereka menganggap bahwa seseorang itu istimewa bagi para pangeran.

"aku habis dari kamar mandi" alibi Carren, tak berani menatap Vena karena takut akan wanita itu curiga padanya.

"lain kali, jika kau ingin kekamar mandi sebaiknya beri tahu aku terlebih dahulu agar tidak ada kesalahpahaman. Aku sempat mengira jika kau ingin kabur dari hukumanmu" ujar Vena.

"b-baik, Vena" jawab Carren. Dalam hati ia merasa lega karena Vena tidak bertanya padanya lebih lanjut.

"setelah ini, kau tahu kan apa tugasmu?" Vena bertanya kepada Carren.

"membersihkan kamar para pangeran..." jawab Carren pelan, sembari sibuk membereskan sisa-sisa piring yang ada diatas meja.

"bagus jika kau sudah hapal tugasmu disini" ucap Vena, "oh iya, kau tidak perlu membersihkan kamar-"

"pangeran Ethan! Iya aku tahu" potong Carren cepat. Karena mengingat kejadian dimana Ethan marah-marah padanya hanya karena membersihkan kamar laki-laki itu.

"aah tidak, kali ini kau boleh membersihkan kamarnya, karena pangeran Ethan yang memintaku untuk menyuruhmu membersihkannya" jawab Vena, membuat Carren bergenyit bingung.

'pangeran Ethan sedang kemasukan jin baik atau bagaimana?' batin Carren tak habis pikir.

"aku hanya ingin mengatakan jika kau tidak perlu membersihkan kamar pangeran Liam..." Vena menggantungkan kalimatnya, hal itu membuat Carren melotot. Bukannya apa-apa, hanya saja Carren sangat sangat bersyukur akan hal itu.

"karena Leora yang akan menggantikan tugasmu untuk membersihkan kamar pangeran Liam" lanjut Vena berbicara.

Seketika Carren menautkan alisnya bingung, lalu menatap Leora dengan tatapan curiga.

Leora yang menyadari akan hal itu segera meninggalkan ruangan tersebut dengan wajah ketakutan.

Carren setia menatap kepergian gadis itu, gelagatnya sangat mencurigakan.

Namun Carren berusaha untuk tidak berpikir yang aneh-aneh.

"eum... Vena, aku boleh melakukan tugas bersih-bersih itu sekarang?" tanya Carren. Dayang Vena mengangguk, dan Carren pun langsung pergi dari ruangan tersebut.

NIGHTMARETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang