02. Kehidupan Baru

23 2 0
                                    

𝅓 𝅒 𝅓 𝅒 𝅓 𝅒 𝅓 𝅒 𝅓 𝅒 𝅓 𝅒 𝅓 𝅒 𝅓 𝅒 𝅓 𝅒 𝅓
*بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ*
𝅒 𝅓 𝅒 𝅓 𝅒 𝅓 𝅒 𝅓 𝅒 𝅓 𝅒 𝅓 𝅒 𝅓 𝅒 𝅓 𝅒 𝅓
-
-
-
Typo bersebaran
Tandai📌

Usai semua rangakaian acara yang diselenggarakan kini waktunya bagi keluarga beristirahat begitu juga untuk pengantin.

Setelah acara selesai keluarga dari Arvano memutuskan untuk pulang karena meraka besok sudah mulai beraktivitas seperti biasa.

Di dalam kamar Aira dan Arvano hanya saling diam tak ada pembicaraan, hingga Arvano memutuskan untuk menghampirinya.

Aira hanya tertunduk takut, karena tatapan tajam mata dari Arvano, dari mata itu dapat di lihat dengan bahwa Arvano marah.

"Aira,"panggilannya

"I-iya mas."

"Lo tau gue terpaksa menikahi lo karena mama, dan jika gue gak nikahin lo maka gue bakal di pecat dari perusahaan gue sendiri." Ucap Arvano

"Dan Lo taukan sekarang ini gue hancur,"Aira hanya tertunduk ia tak ada keberanian untuk menatap wajah Arvano.

"Ya lah pasti lo gak tau soalnya lo tertarik dengan harta gue," ucap Arvano membaut Aira yang awalnya takut menatapnya kini ia mengangkat pandangannya.

"Mas kok bisa bilang seperti itu," ujar Aira mencoba membela dirinya.

"Iyah mana ada orang di jodohkan langsung diterima, apa lagi kalo bukan untuk dapetin harta gue dengan cara lo rayu orang tua gue,"

"Astaghfirullah mas demi allah saya bukan wanita seperti itu, saya menerima pernikahan semata untuk berbakti pada kedua orang tua saya, tidak lebih."

"Alah gak usah bawa - bawa nama tuhan, kualat baru tau rasa lo, gak guna lo pakek penutup wajah gitu, atau wajah lo buluk "

"Terserah mas saja saya tidak mau bertengkar," pungkas Aira

"Ngomong aja niat lo udah gue bongkar, lo pasti kurang didikan dari orang tua lo sampek - sampek lo rela nikah buat dapet harta dari suami lo kan, dasar ninja" Arvano tak henti - henti memojokkan Aira.

"Mas jangan bawa - bawa orang tua saya,"

"Kenapa lo gak suka, gue gak cinta sama lo dan gue gak sudi mencintai lo. Dan asal lo tau gue ni siapa?, gue adalah Arvano ketua gangster di kota yang lo tempati ini, dan asal lo tau gue bisa saja dengan mudah bunuh lo sekarang juga ," ujar Arvano, Aira hanya bisa terdiam mendengar perkataan Arvano.

"Kalo lo mau selamat cukup dengan diem dan jangan pernah ikuti urusan gue paham,"

"Paham,"

Arvano pergi meninggalkan Aira yang terduduk diatas kasur yang sudah berhiaskan mawar merah berbentuk LOVE.

Aira hanya bisa menangis akan fitnah yang di lontarkan Arvano padanya, ia kira bahwa pernikahan yang ia terima dengan ikhlas akan dibalas sama namun itu semua salah.

Malam pertama yang syahdu harus Aira jalani dengan deraian air mata yang mengalir membasahi pipinya hingga sampai pada gaun yang ia gunakan.

Arvano yang baru keluar dari kamar mandi melihat Aira yang masih terduduk pada tempat tidur semakin membencinya.

Ia berjalan melewati Aira tanpa peduli tentang Aira, ia meletakkan handuk yang lelah ia gunakan di atas sofa.

Arvano melekatkan tubuhnya pada kasur yang masih ada Aira yang terduduk diam di depannya.

AKULAH RATUMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang