Hallo Comate!
Katanya Iqbaal kecelakaan ya? Hiks gue sedih dengernya masa:(
Sekarang dia lagi dirawat kan? Pengen jenguk tapi gatau RSnya wkwk-_-Oke, mendingan kita balik ke cerita!!
Cekidott!
1 bulan kemudian. Sekarang puasa, yeay!!
"Kak, cepet dong! Kita udah ditingguin sama temen gue nih!" Teriak Kanara dari luar kamar Kak Gevan.
"Bentar, dikit lagi." Ucap Kak Gevan dari dalam kamar. Kanara berdecak.
Clek.
"LAMA LO. CEPETAN AH! KAYAK CEWE DANDANNYA LAMA." Sembur Kanara saat Kak Gevan muncul di pintu kamar.
"Buset, punya ade bacotnya gede banget."
"Apa lo bilang?" Kanara membalikkan badannya lagi saat nendengar perkataan Kak Gevan.
"Nggak kok. Lo cantik hari ini." Ucap Kak Gevan sambil merapihkan rambut dan pakaian Kanara.
"Basi lo. Cepetan ah!" Kanara langsung menuruni tangga yang langsung menuju ruang tamu.
"De tungguin guee!!!"
****
"Kak, bisa cepet nggak cari tempat parkirnya? Udah rame noh!" Omel Kanara.
"Sabar napa. Ini juga lagi nyari." Ucap Kak Gevan. Alifia dan Dinda hanya menggelengkan kepala saat melihat kedua adik kakak ini berantem.
"Nah! Tuh ada tempat. Cepet cepet cepet!"
BRUK!!
"Eh apaan tuh? Kita nabrak mobil orang?" Ucap Kak Gevan saat mendengar suara benturan yang cukup keras dari belakang.
"Gawat! Ini gawat! Bang lo parah banget sumveh." Ucap Kanara lalu keluar dari mobil berniat untuk meminta maaf orang yang tadi ditabrak Kak Gevan.
"Hhhh gimana nih mobil gue. Penyok lagi, bisa-bisa gue dikurung di kamar selama seminggu." Terdengar seseorang sedang menggerutu.
Kanara terus mendekati orang tersebut, dia sangat gugup, hm mungkin karena merasa bersalah.
"Permisi. Maaf ya gu-gue nggak sengaja. Ja-jadi nabrak mobil lo deh. Sekali gue minta ma--Di..Dianty?"
"Eh lo kenal gue?" Ucap cewek itu, Dianty. Ya Dianty, 'teman' Iqbaal.
"I..iya. duh maaf ya Kakak gue nggak sengaja, tadi kita lagi nyari tempat parkir, trus.. trus.. nggak sengaja Kakak gue lepas rem tangan. Jadi begini deh." Ucap Kanara makin merasa bersalah.
"Hem sebenernya sih gapapa, cuma pengok dikit ini. Nama lo siapa?" Sumpah, Dianty baek banget!
"Gu-gue Kanara." Ucap Kanara menahan rasa gugupnya. Kanara membalas jabatan Dianty dengan tangan gemetar.
"Biasa aja kali, gausah gugup gitu." Ucap Dianty menenangkan.
"Eh iya maaf." Buru-buru Kanara melepaskan tangannya. "Lo juga ikut bukber Soniq?" Kanara agak heran dengan kedatangan Dianty kesini, nggak takut dibully apa ya?
"Awalnya sih nggak, tapi gue dipaksa sama temen gue. Yaudah gue ikut aja." Ucap Dianty sambil tersenyum. YaAllah, cantik banget. Nggak salah deh Aa ID pilih Dianty. Eh.
"Hm kalau gitu gue duluan ya. Temen gue pasti udah nungguin. Dadahh, sekali lagi maaf ya." Kanara berbalik dan hendak menyusul Kakak dan teman-temannya.
Tapi, ada suara yang menghentikan langkahnya.
"Dan, lo gapapa? Ada yg luka?" Suara cowok? Tapi siapa?
"Gue gapapa kok, cuma mobil gue rada penyok dikit, gapapa laah." Ucap Dianty santai.
Jujur, Kanara sangat penasaran dengan cowok itu. Tapi dia sama sekali nggak mau ikut campur, rrr entahlah. Suara itu ngga begitu asing di telinga Kanara.
Kanara berniat untuk mengintip, dosa dosa deh ngintipin orang. Tapi saat ini Kanara sangat penasaran
'Iq..iqbaal? Jadi bener yang digosipin selama ini? Mereka beneran deket? Aahh ngarep banget gue kalau bisa deket sama iqbaal. Mendingan gue pergi dari sini.' Batin Kanara.
"Sorry ya gue lama biasalah gue keliling dulu hehe." Dusta Kanara. Mereka-Kak Gevan, Kanara, Alifia, Dinda- udah ada di deket pintu masuk.
"Yaudah ayo cepet, nanti makin rame." Ucap Kak Gevan lalu pergi ke tempat pertukaran tiket.
"Ayooo!!" Teriakan itu membuyarkan lamunan Kanara.
"Eh iya." Kanara langsung menyusul Kakaknya dan kedua temannya.
****
"Baal, liat deh! Itu Dianty kan?" Mereka--CJR-- sedang berada di backstage, meskipun ini acara Iqbaal tapi dengan senang hati Iqbaal mengundang kedua temannya, Aldi dan Bang Kiki.
"Iya, gue udah tau. Tadi gue ketemu di parkiran." Ucap Iqbaal masih fokus dengan handphonenya.
"Eh eh baal, dia sama cewek noh, cantik lagi. Tapi gue rasa itu bukan salah satu teman lo deh." Ucap Aldi sambil terus memperhatikan cewek yang sedang mengobrol dengan Dianty.
"Lo masih 'deket' sama dianty?" Tanya Kiki dan menekan kata 'dekat' di kalimatnya.
"Ah apaan si lo gosip mulu." Iqbaal menjadi kesal sendiri kalau orang membahas kedekatannya dengan Dianty.
"Yeee gue nanya baal. Masih?"
"Udah nggak, sama aja kayak yang lain." Ucap Iqbaal santai.
'Allahuakbar... Allahuakbar....'
"Bang, adzan. Shalat yuk!" Ajak Iqbaal kepada Kiki. "Di, gue shalat dulu ya. Lo gapapa disini sendiri?"
"Gapapa, noh liat banyak cewek cantik." Ucap Aldi sambil menunjuk sfs family yang ada di backstage.
"Yeee bisa aje lo." Iqbaal mengibaskan tangannya di udara. "Yaudah gue mau ke musholla dulu."
"Sip." Ucap Aldi sambil mengacungkan jempolnya.
****
"Din, takjil lo apa aja?" Tanya Kanara. Saat ini mereka sedang berbuka puasa, lumayan lah bukber bareng idola hihihi.
"Gue? Teh sama Es aja dulu, nanti gue kekenyangan pas shalat gimana?" Jelas Dinda. Kanara malah ketawa.
"Yaudah gue ikutin lo aja deh." Ucap Kanara sambil mengambil Teh dan Es, semacam es campur lah.
"Busett, Kakak lo liat noh!" Seru Alifia.
"Astagfir, Bang kira-kira dong lo. Ini tempat umum bego!" Kanara kesal, gimana nggak? Kak Gevan ngambil makanannya banyak banget!!
"Gwue lawperr dwee."
"Ett telen dulu tuh makanan. Baru ngomong."
"Gue laper de." Ucap Kak Gevan usai menelan makananya.
"Tapi nggak segitunya juga. Liat noh orang-orang pada ngeliatin lo, jijik ih." Ucap Kanara sambil menjauh, seolah jijik gitu deh.
"Tapi ganteng kan?"
"Pede!!" Kanara menoyor kepala Kak Gevan.
"Songong lo." Kanara mendapatkan pelototan dari Kak Gevan. Hhhh sok galak.
"Bodo." Ucap Kanara sambil meleletkan lidah.
"Haii semua."
Kanara dan teman-temannya berbalik, kecuali Kak Gevan, dia lagi ngurusin perutnya. "Eh?! Eloo?!"
*********
Hallu hihii..
Semoga suka ya:*Penasaran nggak? Kira-kira siapa yg sapa Kanara dkk? Atau kalian udah bisa nebak? Hehehe. Maaf kalo ada yg typo, gue kan manusia *emang* wkwk
Vomment yaaa. Lov yuuu♥
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucky Soniq
FanfictionMenceritakan tentang seorang penggemar yang beruntung bisa mengenal idolanya, Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan.