coklat yang dingin

134 17 7
                                    

Prang yang terus terus menangis di rumah warang kini dia bergegas merapihkan pakaiannya untuk pulang kerumahnya,di sini seperti guci yang tida berbunga,mungkin ada tapi tida akan ada yang merawatnya

Pesan yang terus terusan di kirim prang tida pernah ada jawaban

"Prang,apa yang kamu lakukan dengan semua barang barangmu,"ucap pammu memberhentikan prang

"Apa salahku,aku melakukan hal apa sehingga noon warang pergi dariku,aku tida mengerti,luktan berkata kalo aku membuat dia menangis,sedangkan terakhir aku menemui dia kita baik baik aja ,"ucap prang yang terisak Isak
"Harusnya aku yang pergi bukan noon warang,"ucap prang kembali

Pammu yang sebenarnya sudah tau dengan kejadian itu hanya bisa diam dan tida mau bicara

"Tinggalah disini sampai KA noon datang,"memeluk prang bermaksud menenangkan
"Belajarlah aku akan menggantikan posisi KA noon untuk mengajarimu,bukankah seminggu lagi kamu harus bertanding,"ucap pammu

Prang yang masih dibasuh dengan air matapun sedikit tenang dengan perkataan pammu yang begitu halus

"Aku antar kamu kekamar,jika kamu butuh aku, aku akan menemuimu,tida usah khawatir akupun menyayangimu seperti adiku sendiri,"ucap pammu lagi lagi menenangkan

Prang dan pammupun bergegas pergi ke kamar prang
Kali ini mungkin prang menangis terlalu lelah sehingga prang langsung tertidur di kamarnya
Pammu yang melihat gelas kosong dimejanyapun segera bergegas ke dapur untuk mengisi ulang gelas itu
Setelah gelas penuh dengan air pammu segera meletakkannya di kamar prang,namun tiba tiba prang mengigau dalam tidurnya

"Noon warang aku mencintaimu,aku disini sangat kesepian,"gumam prang dalam mimpinya

Pammu bergegas menenangkan prang dan mengelus kepalanya namun tiba tiba,ditariklah tangan pammu sampai tubuhnya menimpa prang dan prang yang ntah bermimpi apapun memeluk erat pammu

"Noon warang,aku mencintaimu,kemana kamu pergi aku merindukanmu,"jantung pammu berdegup begitu kencang,hawa nafsunyapun terbawa oleh desahan prang dan suara lembut prang

Pammu pun tida sadar akan hal yang dia lakukan,menerima semua cumbuan prang dan membalasnya,malam ini mereka melakukannya,melakukan hal yang tida wajar dalam ketida sadaran

Pagi hari dimana hari ini adalah hari libur,tiba tiba warang kembali kerumah dengan mata yang sembab,

"Eh non warang,sudah pulang,bibi khawatir tiga hari non tida pulang,tapi kata non pammu noon sedang mengerjakan tugas bersama teman sekolahnya,"bi inem yang sedang menyapu di ruang tamu sontak terkejut

"Oh sarapan sudah siap,apakah non lapar,apa perlu roti,susu?" Tawaran dari BI inem tida dihiraukan karna mood dia masih belum stabil

"Ga usah bi kalo lapar aku akan ngambil sendiri,ohh pammu?prang?,"tanya warang dengan menengok kanan kiri sekitar rumahnya,sudah jam 08:00 tapi belum ada siapa siapa warang pun heran,

"Oh non pammu dan non prang belum bangun non,semalam dia tidur di kamar yang sama,dengarnya non prang lelah belajar sampai menangis,"ucap bi inem

Jantung warang berdegup begitu kencang setelah mendengar penjelasan bi inem
Melihat pintu kamar pammu yang terbuka jantungnya semakin lemas,matapun mulai berkaca kaca,,warang berjalan begitu pelan menghampiri kamarnya yang ntah apa yang mereka lakukan lagi di satu ruangan,barusaja pikiran dia dingin sekarang harus memikirkan yang aneh lagi

Tangga demi tangga dia taiki dengan begitu pelan,air mata yang ia tahan mulai sedikit pecah,tibalah di satu pintu yang dimana itu pintu kamar dia,pintu yang di kunci dari dalam membuat warang semakin berfikiran kotor

coklat Yang dinginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang